Luna Pov
Setelah kejadian Imah pingsan, kondisi asrama kembali ricuh, tapi tidak berlangsung lama keadaan kembali tenang. Yaaaahhh... mungkin itu sapaan buat si Imah kalik sebagai salam perpisahan, karena kan para hantu bakal pergi liburan, jadi absen deh bikin rusuh di asrama.
Hari Sabtu, seperti biasa aku pulang dan santuy-santuy di rumah, ngapain lagi kalau bukan rebahan sambil nyemil cilok plus gorengan. Iseng, gabut, nggak ada yang isengin dong, Iel nggak ada, dia pergi sama Mama dan Papa, sedangkan para Teteh yang galak juga lagi pada kencan semua... lebih tepatnya pura-pura kencan sih, biar nggak di katain jomblo, hehehehhehe.
Aku mulai bosan harus ngapain mau main ke rumah Alia tapi kayanya dia pergi, tadi aja pas jalan pagi lewat depan rumahnya keliatan sepi. Terus ngapain ya... mmm tiba-tiba aku ingat aplikasi wattpad yang udah aku install di hp. Nggak pake lama aku ambil hp dan mulai buka aplikasinya, nggak lupa aku bikin akun dulu dong, siapa tau kan ada Mimi disitu.
Aku mulai mencari cerita yang ingin aku baca, setelah sekian lama mencari cerita yang cocok, akhirnya ketemu juga terjemahan novel Slime Dattaken, namun ketika mau aku baca ada referensi novel lain yang muncul, judulnya, Pelangi Cinta Untuk Adinda. Loh, cerita apa sih ini kok di judulnya ada tulisan gxg, ya maklum aja lah awam aku-nya, jadi nggak tau.
Aku mulai membaca sambil ngunyah cilok kesukaanku, namun setelah membaca beberapa chapter aku langsung terdiam, sumpahhhhhh nggak sangka aku serius ternyata itu cerita... astaga, astaga, kok bisa? Apa nggak ada yang demo nih? Kok ada ya novel belok kayak begitu.
Dengan semangat 45 aku lanjut baca dong, kapan lagi coba nemu novel dunia aku kayak gitu. Disini ceritanya sih ringan, nggak banyak konfliknya, dan pas baca endingnya aku kembali kaget, karena agak-agak dewasa, masa ada adegan plus-plusnya yang bikin khayalanku treveling kemana-mana.
Aku yang masih bocil nan polos ini melanjutkan bacaan plus plus itu. Adegan demi adegan terus terbaca tanpa jeda, apalagi saat... ah sudah lah nggak tega aku hahahaa.
Author Pov
Luna nampak gelisah alias geli-geli basah sambil terus membaca acara bercocok tanam antara tokoh di cerita itu, saking asiknya sampe dia tak menyadari kalo ada yang sedang memperhatikannya.
Luna terus membaca dengan khusyuk, dan masih mengunyah cilok tersebut, sialnya ketika adegan telah mencapai puncak tiba-tiba dia di kejutkan oleh orang yang sedari tadi mengawasinya.
"Hayoooo... ngapain?! Baca chat mesum ya?"
Luna kaget, membuat cilok yang sedang dia kunyah otomatis melompat keluar dari mulutnya.
"Hiiiih! Tika bikin kaget aja ih." Luna melotot kearah sumber suara. Disamping kaget, Luna juga meratapi ciloknya yang terbuang sia-sia.
"Ngapain sih? Kok baca apa sampe merah gitu mukanya," selidik Tika, mendekat kearah Luna yang setengah panik.
"Anu, ini anu, Luna baca novel Slime Datta Ken."
"Ah bohong, mana coba sini liat."
"Jangan ih, Tika kan nggak suka baca novel, ini novel berat nggak sembarangan orang bisa ngerti," bela Luna pada dirinya sendiri. Iyalah siapa lagi yang mau membelanya sedangkan diruangan itu hanya ada mereka berdua.
"Alah, mana sini liat. Alasan aja bayi gede."
Belum sempat Luna menekan tombol keluar dari aplikasi wattpad, seketika Tika merebut paksa hp Luna tanpa perlawanan yang berarti bagi Tika, karena hp yang Luna genggang mudah terlepas begitu saja. Sontak tak berlama-lama lagi Tika membaca apa yang Luna tadi baca.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sianin
Non-Fiction*** SEQUEL dari cerita sebelumnya 《Origami Alfiolita》 Setelah kehilangan Mimi, kehidupan Luna yang awalnya bahagia menjadi terpuruk dan gampang depresi, walaupun tetes air matanya hampir raib, Luna masih bertekad mencari pujaan hatinya yang tidak...