𝟏𝟔: The First Experience

1K 184 15
                                    

Siang itu Jimin dan Rosé keluar dari hotel menuju kantor cabang Jimin di London

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siang itu Jimin dan Rosé keluar dari hotel menuju kantor cabang Jimin di London. Pria itu bertekad untuk menikmati setiap detiknya bersama Rosé di kota yang memiliki julukan The Smoke itu. Terbukti ia meninggalkan gagasan menggunakan mobil yang dikemudikan oleh supir hotel agar bisa bepergian menaiki kereta bawah.

London memang dikenal memiliki alat transportasi umum kereta bawah tanah atau yang dikenal dengan sebutan The Tube atau London Underground. Dan London Underground merupakan jalur kereta api bawah tanah tertua atau yang pertama di dunia.

Sebenarnya, ini pengalaman tersendiri bagi Rosé menaiki kereta bawah tanah di London. Sewaktu kuliah dulu, Rosé pernah membaca buku tentang kebudayaan atau gaya hidup di suatu daerah atau Negara terutama tentang kebudayaan di London, dan alat transportasi kereta bawah tanahnya. London Underground sudah mulai beroperasi pada tahun 1863, dimana saat itu kereta masih mengandalkan tenaga uap hingga akhirnya mulai mencoba penggunaan tenaga listrik pada tahun 1890.

Dan pada tahun 1968, London bahkan sudah mulai mencoba pengoperasian kereta secara otomatis di jalur Victoria Line. Jalur tersebut merupakan jalur kereta otomatis pertama di dunia. Meski begitu, stasiun-stasiun London Underground yang sudah berumur ratusan tahun tersebut masih sangat nyaman dilewati dan penggunanya juga tertib.

Akan tetapi, tentunya Rosé akan sangat senang dan lebih menghargai tentang sejarah London Underground yang sempat ia ketahui dari membaca buku, jika saja dirinya tidak merasa lelah dan jika adegan terakhir di kamar hotel tidak menimbulkan kekakuan diantara mereka.

"Kita mampir ke kantor, tidak akan lama." Kata Jimin memecah keheningan di antara mereka saat kereta berhenti hingga kemudian mereka melangkah keluar. Jimin lantas berjalan terlebih dahulu meninggalkan Rosé di belakangnya.

Rosé yang ditinggalkan dan merasa diabaikan, ia langsung menekuk wajahnya dan mengumpat pelan. "Sialan! Tahu begitu aku lebih baik tidur seharian saja di kamar hotel. Seharusnya aku yang marah, bukan dia." Rosé lalu mendengus kesal sambil menggelengkan kepalanya.
"Terlalu kekanakan."

Namun, baru beberapa langkah Rosé berjalan, ia mendapati Jimin yang tiba-tiba berhenti dan memutar tubuhnya, kemudian melangkahkan kakinya ke arah wanita itu.

"Kemarikan telapak tanganmu, Rosé." Kata Jimin saat ia berdiri di hadapan Rosé.

Rosé mengernyit karena bingung. Namun, beberapa detik setelahnya dengan reflek ia pun mengangkat tangannya sebelah kanan sambil bertanya. "Tanganku? Untuk apa?"

Jimin bergeming, tetapi ia langsung meraih telapak tangan Rosé untuk digenggamnya.

Rosé sontak terkejut dengan sikap Jimin yang selalu serba tiba-tiba, rumit dan susah ditebak.

"Maafkan aku telah meninggalkanmu." Ujar Jimin sungguh-sungguh.

Rosé tersenyum miring sebelum ia berkata ketus. "Ku kira kau akan mengabaikanku."

TOUCHING YOUR HEARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang