Tangisan Airin di sore hari

1 0 0
                                    

Waktu baru menunjukkan pukul 14.30 dan Ami sudah berkutat di area dapur sementara penghuni rumah yang lainnya masih asyik terlelap menikmati waktu berlayar ke alam mimpi di siang hari ini.

Tak lama mbak Arum bergabung dengan Ami di area dapur.

" Kenapa aku gak dibangunin mbak?" Tanya mbak Arum dengan mulut yang masih menguap

" Lho mbak kan lagi tidur kenapa mau dibangunin." Jawab Ami sembari tangannya mengambil beberapa bahan yang akan diolahnya menjadi santapan di sore ini.

" Mau bikin apa sih, aku bantuin ya?" Tanya mbak Arum sembari menawarkan bantuan.

" Boleh, aku cuma mau coba bikin kue Barongko. Di kulkas kan ada pisang raja dan tadi pagi penjual sayur nawarin daun pisang ya udah di beli aja mumpung ada trus tadi buka kulkas ada pisang raja jadinya kepikiran mau coba bikin siapa tahu aja berhasil." Ami menjawabnya dengan sangat jelas.

" Hehehe....iya ya mbak..belajar aja dulu kalau salah kan bisa dicoba lagi." Balas mbak Arum yang dibalas Ami dengan acungan jempol tanda setuju.

Mulailah mereka berdua mencoba mengolah bahan yang telah disiapkan sambil melihat resep yang didapat dari aplikasi YouTube. Tangan dan badan mereka bergerak kesana-kemari diselingi obrolan mereka.

Tak lama dari arah tangga tampak seorang gadis kecil dengan rambut yang awut-awutan khas bangun tidur berlari kearah Ami dan langsung memeluk Ami dari belakang.

Ami terkejut dengan pelukan tersebut tetapi begitu melihat tangan mungil itu senyuman pun terbit dari wajahnya.

" Eh anak Mima sudah bangun ya! Kenapa cepat banget bangunnya."

" Kan mau ke taman sama Mima."

" Tapi kan nanti Insyaallah abis shalat Ashar baru kita ke taman kalau sekarang kan masih panas. Mima juga masih bikin kue nih."

" Kan Anna mau dandan yang cantik dulu."

" Memangnya mau ketemu siapa pake dandan cantik segala."

" Mau ketemu temannya Anna."

" Tapi kan udah biasa Anna ketemu teman- teman kenapa hari ini istimewa?."

" Karena mulai hari ini Anna sudah punya mama jadi Anna gak sedih lagi kalau lihat teman Anna datang dengan mamanya."

Ami yang mendengar pernyataan anaknya itu langsung memeluk Anna yang saat itu berdiri di atas kursi demi bisa melihat ibunya membuat kue.

" Ya sudah Anna tungguin Mima sebentar ya, baru Mima bantuin Anna untuk mandi."

Ami pun mempercepat kegiatannya membuat kue dan setelah semua adonan telah dimasukkan ke dalam daun pisang yang telah dibentuk persegi langkah selanjutnya tinggal mengukusnya hingga matang dan masalah kukus mengukus Ami meminta bantuan mbak Arum untuk melakukannya.

Dia pun bersama Anna menuju kamar mandi untuk membantu Anna mandi dan setelah itu barulah dia yang mandi dan tak lupa dia membangunkan kedua anaknya yang masih tertidur.

Selesai mandi dan berpakaian tak lama kemudian adzan shalat ashar berkumandang. Fadlan kemudian berangkat ke masjid untuk shalat berjamaah dan yang lainnya shalat berjamaah di rumah aja dengan Ami yang menjadi imam shalatnya.

Aroma kue yang harum memenuhi area dapur ketika Ami menyempatkan diri untuk melihat kue hasil percobaannya bersama mbak Arum. Dan seketika matanya berbinar begitu membuka daun pisang yang membungkus kue Barongko itu.

" Yeay... Alhamdulillah akhirnya mbak kita berhasil juga." Kata Ami dengan senyuman lebarnya yang menampakkan hampir seluruh giginya.

" Iya mbak gak nyangka juga akunya...besok- besok kalau mbak mau bikin kue ajak aku lagi ya!" Pinta mbak Arum kepada Ami yang disambut dengan anggukan kepala.

Afternoon And A Short CakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang