Chapter 5

440 51 13
                                    

Maaf lama up cerita ini
Semoga masih ada yang menunggu cerita ku yang ini.

Selamat membaca
❤️💚


Pintu itu dikunci dari dalam, Wang yibo menggedor pintu itu dengan kuat dan sesekali menendang sehingga mengeluarkan bunyi gedebuk yang menarik beberapa orang melihat aksinya itu. manusia tampan didalam kamar itu menahan amarahnya hingga wajah sampai ke lehernya memerah semua.

Pria tampan didalam memilih tidak peduli, walaupun amarahnya memuncak. Pintu yang tak kunjung dibuka membuat yibo memikirkan cara lain, agar si tinggi dan sombong mau membukanya.

"Hiks hiks sayang buka" Wang yibo bersmirk dengan akting gilanya.

"Ma...maaf kan aku, karena berbohong padamu soal kemarin, tapi aku benar-benar hamil anakmu hiks hiks" Wang yibo mengatakan kalimat gilanya itu dengan suara yang mampu didengar oleh pria yang ada didalam apalagi orang-orang disekitarnya. Beberapa orang mulai membantu yibo meneriaki dan menyalakan pria tampan didalam.

Emosi si tinggi nan tampan membuncah.

"Braakk"

"Awww sehhh"

"Blam"

Si tinggi tidak tahan dengan orang-orang yang mulai meneriakinya dari luar pintu itu, membuka pintunya lalu menarik yibo kedalam, membuat yibo meringis sakit.

"Apa yang kau inginkan hah" sentak si tinggi membuat yibo mundur, punggung nya menempel pada pintu.

"Maaf hiks hiks" air matanya jatuh, hatinya sesak karena dibentak, karena semasa hidupnya ia tidak pernah dibentak.

"Baiklah, apa yang kau inginkan" laki-laki tinggi itu melembutkan suaranya

"Aku mohon tolong aku, pinjam kan aku uang aku janji aku akan mengembalikannya. Saudara ku menipu ku aku tidak punya uang untuk kembali ke China dan aku juga harus check out hari ini hiks hiks"

"Berhentilah berpura-pura, kau pikir aku bisa ditipu ckck jangan harap"

"Huaaaa hiksss aku tidak bhong huaaaaa aaaa 😭😭😭"

Yibo membuat suara tangisnya keras, membuat si tinggi terbelalak dengan kegilaan si pendek didepannya ini.

"Diam, iya aku berikan uang tapi jangan pernah kembali ke kamar ku" ucap si tinggi

"Oke" yibo lalu tersenyum senang, ia lupa jika dirinya sedang berpura-pura.

"Eh hiks terimakasih banyak hiks, aku janji akan mengganti nya suatu hari nanti" ucap yibo melanjutkan aktingnya, membuat si tinggi memutar bola matanya malas. Lalu berlalu mengambil uangnya.
Yibo terkikik akan kegilaannya ini, ia lalu menghapus air mata yang tidak ada sama sekali.

.
.
.
.

Akhirnya yibo kembali ke negara asal, setelah berlibur. Liburan yang tidak menyenangkan.
Ia membuka matanya perlahan, hari masih gelap, yibo bangun dari tempat tidurnya dan tertunduk lesu.
Dirinya tidak tahu mengapa ia merasa sedih sekarang. Suasana rumahnya terasa berbeda tidak seperti biasa. Kain putih menutupi seluruh benda-benda yang ada didalam rumahnya, bahkan kamarnya, ranjang yang ia tiduri.

Yibo menuruni anak tangga, Menuju ke meja tempat ia bekerja dalam menuangkan semua idenya menulis novel.
Buku-buku pedoman dan beberapa alat untuk dirinya menulis tersusun rapi didalam sebuah kardus berukuran sedang, ia mengambil salah satu buku lalu mulai membacanya.

"Jiejie kemana ya, kenapa yibo hubungi tidak bisa" gumam yibo sendu, membuka lembar demi lembar buku yang ia pegang, namun tidak dibaca.
Yibo tersadar dari lamunannya ketika mendengar suara orang-orang yang masuk dalam rumahnya, ia lalu bersembunyi dikolong mejanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 06, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Full House Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang