Vanya lia

176 26 14
                                    

–Happy Reading–

Suara ketukan pintu membuat Lia segera menuju pintu dan mengintip lewat jendela. Ia tidak akan membukakan pintu jika ia tidak mengenalnya. Ia melihat perempuan yang waktu itu membuatnya cemburu karena berjalan pulang dengan Jeno. Jika tidak salah ingat namanya Vanya.

Untuk apa Vanya kesini? Dari mana ia tau jika ini adalah rumahnya? Pertanyaan itu terus berputar di otak Lia sampai ketukan yang semakin keras terdengar menyadarkan Lia.

Dengan sedikit keterpaksaan ia membuka pintu membuat perempuan yang menunggu didepan tersenyum manis.

" Hai " sapa Vanya.

" H-hai " balas Lia.

Vanya mengulurkan tangannya, " perkenalkan, namaku Vanya. Kau Lia kan? "

Lia mengangguk ragu.

Vanya semakin tersenyum lebar, " aku kemari karena Jeno yang menyuruhku. Tadinya aku akan kemari bersama Jeno tapi ia ada tugas dari King Liu Alhasil aku datang hanya sendiri " jelasnya.

Lia mengangguk mengerti, " silahkan masuk "

Vanya mengucapkan terimakasih kemudian masuk ke dalam rumah dan duduk di sofa.

" Kau ingin minum apa? " Tanya Lia basa-basi.

" Apa saja terserah " jawab Vanya.

" Tunggu sebentar ya " pinta Lia. Ia segera membuatkan minum untuk Vanya. Ia merasa gelisah melihat Vanya. Mungkin karena waktu itu ia melihatnya bersama Jeno dan membuatnya cemburu setengah mati? Entahlah.

Setelah selesai membuat minuman, Lia kembali ke ruang tamu lalu meletakkan minumannya di depan Vanya.

" Ngomong-ngomong, ada apa kau kemari? " Tanya Lia setelah Vanya meneguk minumannya sedikit.

" Aku hanya ingin berkunjung dan mengenalmu "

" Tapi sebenarnya, alasanku datang kemari adalah..." Vanya menggantung ucapannya.

" Memintamu untuk menjauhi Jeno! " Lanjutnya dengan penuh penekanan.

Dahi Lia mengerut dalam, apa-apaan Vanya ini? Tiba-tiba memintanya menjauhi Jeno, memangnya dia siapanya Jeno?

" Apa hak mu memintaku menjauhi Jeno?! "

" Karena aku menyukainya " jawab Vanya enteng.

" Aku tidak mau! " Ucap Lia tegas.

" Yasudah, akan ku rebut dia darimu "

Lia menatap Vanya tidak percaya, najisun sekali perempuan dihadapannya ini.

Melihat raut wajah Lia, Vanya tertawa keras.

" Tidak, tidak, aku hanya bercanda "

" Ya ampun wajahmu lucu sekali " Vanya memukul-mukul pahanya seraya tertawa puas.

" Bercandamu tidak lucu sama sekali! " Dengus Lia.

Vanya mengelap ujung matanya, " ternyata kau benar-benar menyukai Jeno "

FIRST LOVE | Jeno×Lia |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang