02.Papa

113 14 2
                                        

HAPPY READING
______________________________________

Part 02: PAPA

Menghilangkan trauma tidak segampang membalikkan telapak tangan.
_____________________________________


"CALISTA!!" suara cempreng itu yang membuat Kristan dan Calista berbalik badan. Kristan dan Calista mendapati objek yang sedang berlari menuju mereka.


"Huft..huft Cal-calista," ucap Renata yang ngos-ngosan dan membukukan tubuh nya kelelahan. Ya objek itu adalah Renata.

"Kenapa Ren?" tanya Calista datar. Jujur dia tidak suka di panggil dengan suara keras seperti tadi, karna itu akan membuat nya menjadi pusat perhatian, Dan Calista benci itu.

"Hmm minta nomor telepon biar gampang hubungin lo," jawab Renata to the poin.

"Ya, mana handphone lo?" Renata langsung menyerahkan handphonenya ke Calista.

Setelah nya dia sibuk mengatur nafas nya yang masih terengah-engah karna habis berlari marathon, eh bukan lari menuju Calista. Tapi tidak sia-sia juga Renata berlari karna berakhir mendapatkan apa yang Renata inginkan.

Dengan jari lentik Calista, Calista menambahkan nomor nya dikontak Renata. "Jan lu share ya," Ucap nya setelah selesai menambahkan nomor telepon nya ke kontak Renata.

"Iya," Renata langsung mengambil hp nya setelah melihat Calista selesai menambahkan nomor nya.

"ASTAGA!!!" Renata histeris saat melihat Kristan yang langsung membuat Kristan menaikan alisnya.

"GANTENG BANGETTT GILAA!! sapa lu cal?!" ucap Renata yang membuat Calista memutar bola matanya malas.

"Kakak gue. Gue pulang dulu," jawab Calista.

Renata menggelengkan kepalanya "Kakak adik sama-sama good looking," Renata menampilkan cengiran kudanya.

Kristan dan Calista tak menghiraukan nya dan langsung berbalik badan memasuki mobil.

"Good looking sih tapi cuek nya nauzubillah," batin Renata mengelus dada dramatis saat omongannya tak ditanggapi oleh Calista ataupun Kristan.

>>><<<

Saat perjalanan pulang hanya keheningan yang tercipta dimobil Kristan. Banyak pertanyaan yang bersarang di otak Kristan yang ingin dia tanyakan ke Calista tapi dia takut menyinggung perasaan adik kecil nya.

"Baby girl," panggil Kristan memecahkan keheningan.

"Ya kak?"jawab Calista menoleh melihat wajah kakak nya.

"Bagaimana hari pertama disekolah cantik?" Kristan mencium tangan Calista yang berada dalam genggaman nya.

"biasa aja," Kristan hanya menghembuskan nafas gusar. Kapan adik nya itu bisa bersosialisasi lagi? Kehilangan 2 orang sekaligus dalam 1 waktu itu memang menyakitkan.

"Terus teman Kamu tadi itu siapa? Kek orang gila cuma gara-gara ngeliat kakak," ucap Kristan bergidik ngeri saat mengingat Renata yang heboh saat melihat nya.

Calista terkekeh kecil, "Gak tau tadi pas dikantin ujuk-ujuk nyamperin minta kenalan."

Kristan menggelengkan kepalanya "Alhamdulillah baby girl bisa berteman kek dulu, pas mama ama Alea masih ada. Kakak tau kamu terpuruk karna kepergian mereka dalam 1 waktu tapi jangan begini terus, Cal."

LAMP OF MY LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang