♡Chapter 1♡

202 168 162
                                    

"Kamu benar-benar pergi ninggalin aku ya Ren? kamu pergi terlalu jauh Ren sampai aku gak bisa ngejar kamu," kata Vanya sembari mengusap air matanya.

Ya, hari itu Vanya kembali teringat dengan sosok lelaki itu, seseorang yang selalu membuat hari-harinya di penuhi canda dan tawa, ia selalu merasa bahagia dan nyaman ketika berada di dekat Rendy, iya benar, nama lelaki itu adalah Rendy.

Bagi Vanya, ia bukan hanya sosok kekasih,tapi juga abang yang baik untuknya, sikapnya yang dewasa membuat ia semakin jatuh cinta sedalam-dalamnya kepada sosok lelaki itu.

Ia mungkin bukan tipe lelaki yang akan memanjakan wanitanya dengan limpahan harta dan barang-barang yang mewah, namun ia selalu bisa membuat hal-hal yang sederhana menjadi terlihat sangat berharga.

Seperti saat itu, ketika Vanya pingsan akibat kelelahan setelah melakukan kegiatan upacara di sekolahnya, dengan sigap Rendy membawanya ke UKS.

"Vanya, ayo bangun dong, kamu pasti tadi gak sarapan dulu ya? makanya sampe pingsan kaya gini," ucapnya sambil menggosok-gosokan minyak angin ke tangan Vanya yang terasa dingin.

Terlihat guratan kekhawatiran di wajah Rendy, ia terus memandangi wajah cantik wanitanya itu seolah-olah takut kehilangannya.

Setelah beberapa waktu menunggu akhirnya perlahan Vanya mulai membuka matanya.

"R-rendy, aku di mana? bukannya tadi aku lagi di lapangan kan? Kok sekarang ada di sini? " tanya Vanya dengan nada lemas.

"Sayang, akhirnya kamu siuman juga, tadi kamu pingsan di lapangan, jadi aku cepet-cepet bawa kamu ke UKS deh, kamu kenapa bisa pingsan? pasti gak sarapan kan tadi?" ucapnya sembari mengelus puncak kepala Vanya dengan lembut. Vanya hanya bisa menjawab dengan menganggukan kepalanya.

"Tuhkan, kamu tuh kebiasaan banget sih sayang, aku kan udah sering bilang kalau pagi tuh sarapan, kegiatan kamu kan padat loh, kalau sakit nanti gimana?" kata Rendy

"Hmm, iya maaf," jawabnya

"Yaudah iya aku maafin, tapi lain kali jangan di ulangi lagi yah, sebentar aku mau ke kantin dulu, jangan kemana-mana," kata Rendy. Vanya pun mengangguk mengiyakan.

Setelah beberapa saat akhirnya Rendy pun kembali dengan membawa sebungkus roti dan air mineral untuk wanitanya itu, lalu ia memberikannya kepada Vanya

"Nih, makan ya, habisin kalau ga habis nanti aku kecup loh pipinya, mau?" kata Rendy menggoda.

"Haishh apa sih, gak boleh tau, masih kecil," jawabnya sambil sedikit mengerucutkan bibirnya.

"Hahaaa, ya nggak lah sayang, aku cuma becanda kok, lagian mana berani aku gitu ke kamu, gemes banget sih, pacar siapa ya?", tanya nya

"Ih, ya pacar kamu lah, siapa lagi coba kalau bukan kamu" jawabnya sedikit merajuk.

"Aku?  siapa sih namanya ya? mendadak lupa nih" katanya jahil.

"Namanya RENDY SAPUTRA NUGRAHA, puas? " katanya kesal.

"Hahahaaa, iya sayang iya, udah ah jangan ngambek gitu, nanti cantiknya ilang loh, mending sekarang di makan ya rotinya, ya, cantiknya Rendy," katanya sambil tersenyum

*Blush*

Tiba-tiba pipi Vanya terasa memanas, rona pipinya kini berubah menjadi merah merona, ia tersenyum malu-malu sambil menutup pipinya.

Rendy yang melihat itu pun tertawa, dasarnya memang ia sangat suka sekali menggoda wanitanya itu karena ketika Vanya salah tingkah itu terlihat sangat lucu sekali di mata Rendy.

"Ututuuu salting ya, ciee pipinya merah, hahaa," kata Rendy kembali menggodanya.

"Ihh, kamu mah kebiasaan banget ya suka bikin aku salting, huh, udah lah aku gak mau makan nih," katanya mengancam.

"E-eh iya ngga gitu sayang, maaf, makan ya, mau aku suapin," katanya lembut.

"Enggak usah, aku bisa sendiri kok, aku kan gak manja," jawabnya.

"Sutt, udah ah gak ada penolakan pokoknya," kata Rendy sambil membuka roti itu dan mulai menyuapi Vanya dengan hati-hati.

Yah seperti itu lah Rendy, sebisa mungkin ia selalu ingin membuat Vanya bahagia dan selalu tertawa, karena bagi Rendy, Vanya adalah semestanya yang harus ia jaga, jangan sampai semestanya ini kehilangan sinar kebahagiaannya, Rendy selalu ingin menjadi rembulannya yang memberikan cahaya ketika semestanya itu berada dalam kegelapan.
















Gimana nih kira-kira kelanjutannya ya, pada penasaran gak? Maaf ya kalo kurang nge-feel 😊🙏

You and The Memories ( End/ Sudah Terbit )  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang