Menjual Makanan
Jangan pernah berpikir bahwa selama ini perilaku Wang Jing'an terlihat profesional dan mudah beradaptasi dengan lingkungan.Dia sendiri sedikit sulit jauh dari internet dan kapan menentukan waktu.
Pernah suatu malam ketika dia terbangun, dia meraba raba dinding mencari sakelar lampu atau ponsel, mengecek pergelangan tangannya untuk melihat jam, dia juga awalnya sedikit kesulitan saat menghidupkan api untuk memasak. Tapi pengalaman kemahnya saat sekolah menengan membuat Wang Jing'an tahu, dia mengumpulkan ranting kecil untuk mempercepat pembakaran lalu menyusunnya dengan kayu bakar. Meski begitu dia masih saja sesekali tersedak asap.
Kehidupan yang memasuki ekonomi atas kini harus berdiam diri di rumah setengah bobrok. Wang Jing'an sudah merancang bagaiamana desain rumahnya dan memilih material di dimensi tapi dia takut orang di desa curiga bagaimana dia medapatkan semuanya tanpa bekerja.
Qin Xu sendiri sudah terbiasa dengan beberapa hal aneh yang di lakukan Wang Jing'an. Contohnya di rumah mereka sekarang, ada benda bundar di rumah yang di sebut jam. Itu di katakan untuk menentukan waktu.
Hari mulai panas dan memasuki pertengahan musim panas. Wang Jing'an ingin menjual mie dingin dan es serut. Dia meminta Aislin menyediakan gerobak khusus dan dua box, satu tempat mie dan satunya untuk es batu.
Qin Xu sudah pernah memakannya dan dia menjadi ketagihan akhir-akhir ini. Melihat Xiao Fu Langhnya menyukainya, Wang Jing'an cukup percaya diri bahwa makanan yang dia jual akan berhasil. Sebelum berjualan, dia sempat di peringati oleh Istrinya bahwa seorang Xiucai tidak bisa melakukan perdagangan karena akan merusak reputasinya sebagai sarjana. Wang Jing'an hanya mendengar itu adalah omong kosong, menjadi sarjana itu membutuhkan biaya dan tidak ada kue yang jatuh dari langit. Selain itu dia adalah orang yang tidak ingin jauh 5 centi dari istrinya, dia juga tidak tega membiarkan Xiao Fu Langnya bekerja sedangkan dia diam di rumah menikmati hasil keringat istrinya, kenapa tidak menjadi kasim saja.
Ke esokan harinya, keduanya bangun bagi dan bersiap siap. Pada malamnya, mie sudah di buat oleh Wang Jing'an dan di masak setelah itu dia memasukkannya ke dalam kulkas di dimensi untuk di dinginkan. Untuk kuah cukup rebus air matang dan itu dinginkan agar dinginnya mie tidak hilang saat di sajikan.
Setelah menyiapkan perlengkapan Wang Jing'an dan Qin Xu sarapan sebelum berangkat.Jam menunjukkan pukul tujuh lebih, perjalan ke kota dengan membawa gerobak membutuhkan lebih dari 30 menit. Wang Jing'an sudah memesan lapak tempat mereka berjualan, yaitu daerah dermaga kota. Sasarannya adalah arus lalu lintas yang padat dan banyak para pekerja yang lelah setelah bekerja. Saat siang hari panas matahari yang menyengat membuat orang haus dan makanan dingin adalah solusi yang tepat. Tidak hanya di zaman ini di zaman modern saja, makanan dingin adalah makanan favorit semua orang saat musim panas.
Ketika mereka sampai, itu sudah ramai dan banyak warung pedagang kaki lima berjejer rapi menjualkan aneka jajanan. Itu seperti pasar dan ramai namun tertib.
Menjelang siang, arus di dermaga semakin padat. Banyak orang keluar masuk dengan membawa karung goni di punggung. Saat itu ada sesuatu yang menarik perhatian banyak orang.
"Mie dingin, ada mie dingin silahkan mencoba untuk 10 pembeli pertama akan di kenakan diskon 20% dan kami juga menjual minuman es. Tuan-tuan jangan sampai melewatkannya."
Qin Xu yang meneriaki demonstrasinya menarik perhatian banyak orang. Pasalnya baru kali ini mereka mendengar ada makanan seperti mie dingin.
"Apakah mienya memang dingin?"
"Tuan bisa memegangnya" Qin Xu tersenyum dan menyerahkan mangkuk mie yang khusus sebagai sampel.
"Wow mienya memang dingin, bos aku ingin pesan satu, berapa harganya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[END][BL] My Wife Is Male By SVD
Fantasi[WARNING!!!Original Story] Wang Jing'an yang malang harus mati karena di tabrak sebuah truk karena pengemudinya mengantuk. Dia baru saja lepas rapat dengan karyawan tokonya dan berniat pulang karena pusat belanja yang baru dia dirikan 1 tahun yang...