Di hari ini langit berwarna hitam pekat, pertanda akan turunnya hujan. Setetes demi setetes air hujan sudah mulai berjatuhan tak lama terdengar hujan yang sangat deras.
Sembari menunggu hujan reda Klara memandang pohon yang ada di depan jendela ruang tamu."Hari ini pertama aku masuk sekolah sayangnya langit tidak mendukung" dengan nada sedikit kecewa.
Bagaimana tidak, di hari pertama masuk sekolah seharusnya hari yang paling di tunggu di semua para murid baru, namun apa daya cuaca tidak bisa di tebak.
Sudah hampir setengah jam menunggu redangnya hujan Klara masih saja belom berangkat ke sekolah, karna sudah lama menunggu akhirnya Klara bertekad untuk kesekolah padahal hujan masih cukup deras. "Bodo ahh aku cepet-cepet berangkat dari pada telat" gumam Klara
Klara mengunci pintu rumah dan berangkat ke sekolah sembari lari secepat mungkin, karna mengejar waktu di tambah masih hujan Klara tidak fokus pada pandangan nya ia hanya fokus bagaimana akan ke sekolah tepat waktu. Karna hal itu Klara hampir tertabrak oleh pria membawa sepeda motor gedenya.
*Citttttt (suara rem mendadak)
"Ahhhhh" teriak kaget
"Woi lu kalo mau nyebrang pake mata, punya mata gk sih lu! kalo punya tu di pake" dengan nada yang keras
"Maaf aku gk sengaja, sekali lagi maaf udah ya lagi ngejar waktu" Klara langsung meninggalkan pria itu setelah meminta maaf
Karna gk mau ambil pusing akhirnya si pria itu pergi sembari menahan emosinya.
Tak lama kemudian Klara masuk tepat sebelum gerbang akan di tutup. "Akhirnya..." sembari menghembuskan nafas. Klara melanjutkan jalan menuju mading untuk mengetahui dimana dia akan masuk kelas.
Setelah mencari-cari akhirnya ketemu juga kelas yang akan di masukin Klara. karna datang telat Klara mendapatkan tempat duduk di paling pojok akhir, padahal Klara ingin sekali duduk di depan namun mau gimana lagi karna kedatangan yang telat membuat iya duduk di pojok belakang.
Klara menuju tempat duduknya, setelah itu Klara menatap luar jendela sembari melamun memikirkan kejadian² yang menimpanya hari ini, tak lama terdengar suara ke gaduhan yang membuat Klara heran." Suara apa sih, pagi-pagi udah berisik aja" gumam Klara masih menatap luar jendela.
Tak lama masuk lah seorang laki-laki yang tampan dan cool, satu kelas melongo melihat pria tampan itu apa lagi para wanita melihat tanpa berkedip. Namun Klara tidak mengetahui hal itu karna dia tidak peduli apapun karna saat ini ia hanya fokus untuk segera lulus sekolah, tidak ada hal lain yang di fikirkan selain lulus sekolah.
Pria tampan itu melihat sekeliling nya sembari mencari bangku kosong, banyak wanita yang ingin duduk dengannya, bahkan mengusir teman sebangkunya agar ia bisa duduk bersama pria tampan itu.
" Halo pria tampan, sini duduk sama aku aja enak loh duduk di depan jadi belajar mudah untuk mengerti" sembari memegang tangan lelaki itu
Lelaki itu melepaskan tangan yang di pegang wanita yang tidak di kenalnya.
"Lepaskan...gw ke sekolah bukan buat belajar jadi bangku itu gk cocok buat gw" sembari membuang muka
Tiba-tiba lelaki itu melihat wanita yang tidak asing baginya, ia berfikir lagi siapa wanita yang ada di pojok belakang itu yang sambil menatap luar jendela.
Setelah itu ia langsung ingat kejadian pada saat mau bertabrakan, lelaki itu mendekati Klara. Lalu menyapa
"Hai" sembari senyum
Setelah memalingkan wajahnya Klara kaget apa yang ada di hadapannya sekarang. ( "Bukan kah dia lelaki yang hampir menabrak ku, mengapa dia ada di sini" gumam dalam hati )
Karna Klara tidak merespon sapaan dari pria itu, akhirnya pria kesal lalu melempar kan tas Klara ke arahnya dan duduk di samping Klara. satu kelas langsung bersorak kesal apa lagi wanita-wanita yang kesal melihat hal itu.
_Bersambung.......
KAMU SEDANG MEMBACA
Mencintai Dua Pria
Short StoryApakah aku salah mencintai dua pria sekaligus? ntah lah selama ini hanya mereka yg membuat ku terasa nyaman pada saat bersamanya.