Dunia?

127 5 3
                                    

𝙷𝚊𝚕𝚘𝚘 𝚛𝚎𝚊𝚍𝚎𝚛𝚜.......
𝙼𝚞𝚕𝚊𝚒 𝚍𝚊𝚛𝚒 𝚋𝚊𝚋 𝚒𝚗𝚒, 𝚌𝚎𝚛𝚒𝚝𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚋𝚊𝚔𝚊𝚕 𝚕𝚎𝚋𝚒𝚑 𝚙𝚊𝚗𝚓𝚊𝚗𝚐 𝚢𝚊𝚊𝚊. 𝚂𝚎𝚖𝚘𝚐𝚊 𝚔𝚊𝚕𝚒𝚊𝚗 𝚋𝚒𝚜𝚊 𝚎𝚗𝚓𝚘𝚢.....
! 𝚃𝚢𝚙𝚘 𝚋𝚎𝚛𝚝𝚎𝚋𝚊𝚛𝚊𝚗 𝚔𝚎𝚔 𝚙𝚎𝚜𝚘𝚗𝚊 𝚍𝚘𝚒 :)  !
𝙳𝚊𝚑𝚕𝚊𝚑 𝚊𝚞𝚝𝚑𝚘𝚛 𝚐𝚊𝚓𝚎𝚕𝚊𝚜, 𝚑𝚊𝚙𝚙𝚢 𝚛𝚎𝚊𝚍𝚒𝚗𝚐 𝚐𝚞𝚢𝚜........

𝙹𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚕𝚞𝚙𝚊 𝚟𝚘𝚝𝚎 & 𝚔𝚘𝚖𝚎𝚗 𝚢𝚊𝚊𝚊
◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇
















Lisa menghampiri Armin yang sudah sadar, entah kenapa tubuhnya tergerak untuk memeluknya.

"L-Lisa?"

Armin terdiam di tempatnya, dia sedang merenungkan sesuatu. Dia takut Lisa marah padanya karena dia lah yang dipilih untuk mewarisi colossal Titan, bukan Erwin.
Lisa melepaskan pelukannya, dia tersenyum pada Armin.

"Syukurlah, kau sudah sadar. Armin"

"Maafkan aku, seharusnya komandan yang-"

"Armin"

Lisa memotong perkataan Armin, mereka saling tatap. Tangannya menepuk pelan pundak Armin.

"Takdir memilihmu, jangan salahkan dirimu. Aku bisa mengerti"

Armin tidak mengerti, kenapa Lisa tidak marah padanya. Bukankah seharusnya Lisa marah atau kesal karena yang masih hidup sekarang bukanlah kakaknya? Setahu Armin, Lisa sangat menyayangi Erwin. Tapi dari tatapan yang Lisa berikan, dia terlihat tulus. Mungkin ini memang yang terbaik untuk Erwin, dia sudah terlalu lama menderita.

"Terimakasih Lisa",
kata Armin sambil tersenyum.

Levi, Hanji, Mikasa dan Eren telah pergi untuk mencari rumah Eren. Sementara yang lain tetap mengawasi daerah sekitar dari atas tembok. Lisa duduk di tepi tembok untuk melihat pemandangan bangunan yang sudah hancur di bawahnya. Karena terlalu larut dalam pikirannya dia tidak sadar tubuhnya terlalu condong ke depan. Jika Jean tidak memeganginya mungkin dia sudah terjatuh.

"Apa yang kau lakukan?! Kau tidak berniat terjun dari sini kan?!",
Jean terlihat panik.

Entah kenapa Lisa tersulut emosi, pikiran dan perasaannya sedang berkecamuk. Dan Jean malah membentaknya seperti tadi, padahal hanya salah paham. Lisa menepis tangan Jean kemudian menarik kerahnya.

"Kau pikir aku se-putus asa itu? Sampai ingin mengakhiri hidup? Jangan menyimpulkan sesuatu dengan gegabah!"

Lisa mendorong Jean kemudian berjalan meninggalkannya. Sasha yang masih terbaring sempat melirik, Connie mengibaskan telapak tangannya di depan wajah seakan dia kepanasan setelah melihat adegan tadi.

"Hei, jangan bertengkar. Kalian berisik",
gumam Sasha.

"Kenapa kalian bertengkar? Padahal beberapa hari yang lalu kalian berciuman",

dengan santainya Connie mengeluarkan kalimat itu dari mulutnya. Lisa menghentikan langkahnya, tubuhnya gemetar dan wajahnya terasa panas karena menahan malu. Jean melotot tidak percaya, dia memandang Connie dengan aura pembunuh. Sasha hanya bisa menghela nafas, Armin menjatuhkan makanan yang sedang dipegangnya, Floch menyemburkan minumannya kemudian terbatuk karena tersedak, Lucas yang tidak sengaja mematahkan pedangnya yang sudah bengkok (padahal niatnya mau dilurusin, eh malah patah karena kaget), Erick yang menengok kesana kemari saking syoknya.

Serendipity (Attack on Titan ff) 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang