Koneksi

141 15 2
                                    


Ketika membuka mata, hal yang pertama dilihat adalah langit langit dengan ukiran bunga lotus. Mendapati dirinya berada di tempat yang belum pernah dilihat sebelumnya, secepat itu pula air matanyanya mengalir.

"PAPAA!!..." Dia berteriak panik ketika tidak mendapati sosok yang dicari.

"Apa? Apa yang terjadi? Kenapa?" kaget, Jiang Cheng berdiri dari duduknya.

"PAPAA!!" Jeritannya terus memenuhi ruangan, memanggil papanya.

Jiang Cheng sama sekali tidak tau apa yang harus dilakukan. Dia hanya berjalan bolak balik, tidak berani menyentuh anak itu. Semakin lama teriakannya semakin terdengar memilukan.

Pintu kamar dibuka dengan keras, Jiang Yanli masuk dengan membawa nampan berisi semangkuk sup buatannya. Nampan itu langsung berpindah ke tangan Jiang Cheng.

Jiang Yanli duduk di sebelah anak itu dan berkata menenangkan, "Haii, Kami bukan orang jahat. Kau aman disini." 

"Papa..." Suaranya mengecil. 

"Kami akan mencari papamu." Jiang Yanli mengulurkan tangannya, namun anak itu langsung mundur ketakutan.  "Tidak apa-apa. Aku tidak akan menyakitimu."

"..."

"Aku memasak sup untukmu." Dia memberi isyarat ke Jiang Cheng untuk mendekat. menempatkan semangkuk sup itu di tangannya, "Kau pasti lapar kan?"

"Papa..."

"Kita akan mencarinya setelah ini."

Ditengah kebingungannya Jiang Cheng tersadar, "Siapa namamu?"

"Papa," Anak itu kembali menangis memanggil ayahnya.

"Kita pasti menemukan papamu, tapi sekarang bisa kau beritahu namamu?"

"..."

Jiang Yanli mengusap kepala anak itu. Setelah dirasa anak itu sudah tidak ketakutan lagi, dia membawa anak itu duduk di pangkuannya. "Kau bisa memberitahuku namamu?"

"Sean,"

"Oke... A-Sean, apa yang terjadi pada papamu?"

"Jatuh,"

"Jatuh kenapa?" Jiang Cheng bertanya.

"Mereka menemukan kita."

"Mereka siapa?"

"Mereka mau menangkap kita."

Jiang Yanli bisa merasakan anak itu menggigil. "A-Cheng hentikan. Kau membuatnya takut."

Jiang Cheng menyerah, "Bagaimana Wei WuXian?"

"A-Xian belum bangun dikamarnya."

"Aku akan menemuinya saja."

Jian Cheng sedang memegang kenop pintu ketika dari arah berlawanan Wei WuXian membuka pintu dengan keras. 

"Wei WuXian..." Jiang Cheng memegangi hidungnya yang bertabrakan dengan pintu.

Wei WuXian mengabaikannya "Aku mendengar suara jeritan... Shijie apa yang terjadi?"

Jiang YanLi Dan anak kecil dipangkuannya menoleh bersamaan ke arah pintu.

"Papaaaaa." Suara kecilnya terdengar nyaring dipenuhi kebahagiaan.

Jiang Cheng dan Jiang Yanli menatap Wei WuXian tanpa kata.

"A-Sean mau papa." 

"A-Xian kemarilah." 

"Shijie?" Wei WuXian berjalan tak yakin ke arah kakaknya, Langkahnya terhenti sekitar satu meter. Menatap Jiang YanLi dan Jiang Cheng yang masih diam seribu bahasa.

Antara Kau dan Aku, Tidak Perlu kata "Terimakasih" dan "Maaf"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang