Married?

327 44 14
                                    

Suara dentuman musik yang begitu keras begitu memekakkan telinga. Kepulan asap rokok dengan banyaknya orang yang menari di lantai dansa menambah keramai sebuah club malam. Alkohol berjejer di belakang meja bartender, kursi tinggi menjadi tempat duduk diseberang meja. Menunggu minuman yang sudah di pesan datang untuknya. Menenggak minuman yang tersaji didepannya, gadis berkulit pucat itu mulai memegang keningnya yang terasa berdenyut. Tanda jika dia sudah terlalu mabuk.

Deringan ponsel di saku jaketnya tak membuat dia menjawab atau sekedar mematikan ponselnya.

"Hey, kau sudah terlalu mabuk"

Argh, Lee Chaeyeon mengerang karena gelas kecil yang belum menyentuh bibirnya itu sudah di tarik terlebih dahulu oleh seseorang.

"Ada apa dengannya, tidak biasanya dia mabuk seperti ini?" Gadis dengan mulut bebek duduk disebelah Chaeyeon, mengambil gelas yang sebelumnya akan diminum isinya orang gadis pucat itu.

"Katakan ada apa Chae, kau terlihat mengerikan"
Hyewon ikut duduk disamping Chaeyeon. Kali ini posisinya diapit oleh Yena dan Hyewon.

Bukannya menjawab, Chaeyeon justru memukul meja keras. Membuat kedua temannya sangat terkejut.

"Minju membatalkan pernikahan"

Yena dan Hyewon sontak membulatkan matanya. Benarkah? Mereka jadi sedikit kasihan dengan Chaeyeon. Hubungan temannya dan Minju itu sangat langgeng, mereka bahkan berkencan selama tiga tahun dan akan melangsungkan pernikahan tapi tiba tiba gadis cantik itu membatalkannya. Apa yang terjadi.

"Sialan sekali"

"Tapi kenapa Chae?"

"Dia bilang ingin menjadi artis, hahahahaha" tawa Chaeyeon terdengar sumbang. Karena bukan tawa bahagia yang terdengar, tapi suara tawa bercampur kesedihan.

"Cari saja yang lain, lagipula kau hanya tinggal memilih siapa yang ingin menjadi kekasihmu Chae. Banyak gadis lain yang lebih baik" ucap Yena.

........

Di pagi hari, Chaeyeon menggeliat kan tubuhnya yang terasa pegal. Dia memijit kepalanya yang pusing, efek karena meminum alkohol. Masuk kedalam kamar mandi nya, ia segera membersihkan dirinya agar lebih segar. Memakai pakaian santai mengingat ini adalah akhir pekan, tidak ada pekerjaan.

Chaeyeon duduk di sofa ruang tengah, memeluk adiknya yang sedang sibuk menonton televisi.

"Kau sudah terlalu tua untuk menonton kartun"

Adiknya menatap Chaeyeon galak.

"Tidak ada larangan untuk menonton kartun"

"Ya itu lebih baik, Chaemin masih anak anak"
Chaeryeong datang dengan tiga gelas susu dan cookies. Memberikannya pada adik dan kakaknya.

"Unnie, eomma bilang harus mengantar nya membeli bunga"

Chaeyeon menatap adiknya kesal.

"Lagi? Ya ampun eomma sudah terlalu banyak memiliki bunga"

"Tidak apa apa unnie, sini biar kuberitahu"
Chaemin mengibaskan tangannya agar Chaeyeon lebih mendekat. Dia segera berbisik sesuatu pada kakaknya.

Penjaga tokonya sangat cantik.





Berakhirlah Chaeyeon mengantar ibunya ke toko bunga langganan nya. Chaeyeon sendiri dengan semangat langsung masuk membuat sang ibu merasa heran melihat tingkah anak sulungnya.

Apa Chaemin membohongi ku, hanya ada seorang ahjuma disini

Chaeyeon memilih melihat lihat karena orang yang dicarinya itu nyatanya tak ada. Ada begitu banyak bunga, berwarna warni dengan berbagai jenis. Terkadang di pucuk bunga ada lebah yang terbang mencari madu.
Langkah kakinya yang sedang menyusuri rak berisi bunga bunga terhenti saat melihat seseorang yang baru saja masuk. Dengan rambut dikucir kuda, poni yang membuatnya semakin manis, mata kucing hidung mancung dan bibir nya langsung mengunci tatapan Chaeyeon. Dirinya mengakui jika wanita didepannya cantik, sangat cantik malah.

Story Of Love || ChaeZe✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang