GG CHAPTER 14

4.1K 198 2
                                    

Ciao! kembali lagi dengan Gara & Gema!
Happy reading, semoga suka💗
kalau suka pencet ikon bintang dan komen ya Karena itu bikin aku semangat.

Ciao! kembali lagi dengan Gara & Gema! Happy reading, semoga suka💗kalau suka pencet ikon bintang dan komen ya Karena itu bikin aku semangat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

# 14 . GARA NGAMUK

🍁🍁🍁

Saat ini Gara dan Al tengah duduk di rooftop sekolah menikmati semilir angin sejuk kebetulan cuaca sedikit mendung, Erza dan Farel entah pergi kemana tadi sih bilangnya ke kantin, kalau Bara? jelas saja menemui Emma.

"Lo gimana sama Zida?" tanya Gara.

"Gimana apanya."

"Lo suka 'kan sama dia."

"Gak tau," jawab Al sebelum menyesap vape nya.

"Ck, jangan mainin cewek mulu, inget karma. Zida juga keliatannya anaknya baik-baik walaupun rada miring."

"Gue bingung."

Gara bangkit dari duduknya menghampiri Al lalu menepuk pundak pemuda itu, "Jangan bohongin perasaan lo."

"Gue cabut, mau ke kelas Gem-"

"Gar! Ke lapangan buru!" Bara tiba-tiba datang dengan heboh.

Di waktu yang sama tetapi tempat yang berbeda, terdapat laki-laki tengah menekuk lututnya dengan tangan memegang bunga menyodorkan pada seorang gadis yang sedang menyeruput yogurt, gadis itu bingung dengan situasi ini.

Banyak siswa siswi mengelilingi mereka, banyak sorak sorai riuh dan bisikan-bisikan.

"Gema, aku suka sama kamu. Will you be my girlfriend?"

Gema terpaku mendengar ungkapan pemuda didepannya. Ia menatap sekelilingnya.

"Nyari mati sih tu cowok."

"Asik nih berantem bentar lagi."

"Asik ndas lo,"

"Bentar lagi pawangnya dateng."

"Adek kelas mentalnya berani juga."

"Kayaknya dia gatau deh kalau Gema ceweknya Gara."

"Iya kali ya, kalau tau mentalnya patut diacungi jempol sih."

"Em... Gema... Maaf Gem-" sebelum Gema menyelesaikan kalimatnya, Gara datang dan langsung meninju wajah pemuda tadi membuat semua orang terkejut termasuk Gema. Rahang Gara semakin mengetat, deru nafasnya tak beraturan.

Suasana kembali ricuh, tidak ada yang berani melerai mereka berdua. Gara semakin tak terkendali ia semakin brutal, padahal lawannya sudah terkapar tak berdaya, hanya pasrah menerima pukulan dari Gara.

"Eh eh Gar udah Gar." ujar Bara hendak memisahkan mereka.

Farel menarik tangan Gara. "Biarin, lo mau nanti pulang-pulang ikutan ungu semua tuh muka?"

Gara & Gema - My FiancéeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang