PART 2

26 6 0
                                    

"Pada akhirnya aku akan terus mencintaimu, seseorang yang tak seharusnya aku cintai"

(Flashback On)

"Hi nama gw Theo nama lu siapa?" Itulah untuk pertama kalinya, seorang Theo kecil dan Ela jadi teman.

Berbagai hari mereka lewatin bersama, like a best friend, Theo yang selalu nenangin Ela disaat Ela depresi, disaat Ela butuh someone to understand her feeling, Theo selalu ada disitu.

Bahkan ketika sang ayah ninggalin seorang Alyssa Cornella untuk selamanya, Theo adalah orang pertama yang meluk erat dan nenangin dia.

Tapi satu hal yang gapernah Theo sangka adalah bagaimana perasaan nya sendiri bisa menjadi begitu liar.

Ya..... Theo jatuh cinta dengannya....

Seharusnya perasaan itu gapernah muncul karena ga seharusnya seperti itu.

Tapi masalah hati siapa yang tau kan?

"La... gw sayang sama lu" ucap seorang Theo agak takut.

"Iyaaa Theoo Ela tau kok, Ela juga sayang Theo like a bestfriend" ucap Ela dengan polosnya.

Perkataan Ela sedikit menggores hati Theo.

Memang ketika kita memutuskan untuk berteman, ya berteman aja cukup kan? jangan pernah melibatkan hati dalam pertemanan.

Sejak saat itu Theo terus menjaga perasaan nya dalam diam, melihat Ela tersenyum saja rasanya sudah lebih dari cukup baginya.

Theo berjanji pada dirinya sendiri untuk tetap menjaga Ela sampai kapanpun.

"Theo theo Ela sejelek itu ya sampe Marcell gamau sm Ela?" Tanya Ela.

"When u tell me that u are ugly, i wish i could give u my eyes, so you would see how amazing u are." Ucap Theo agak kesal sahabatnya itu menjelekkan diri nya sendiri hanya karena laki laki yang tak ia kenal.

Yaaa 5 tahun Theo menjaga cintanya dalam sunyi, melihat Ela mencintai orang lain mungkin sedikit perih tapi hal itu tak sebanding dengan melihat Ela tetap tersenyum setiap hari.

(Flashback Off)

"Yaa sekian dulu materi dari saya silahkan kalian istirahat" ucap pa Bambang mengakhiri mata pelajaran nya.

Ya jam pelajaran matematika yang cukup menguras otak itu sudah berakhir, siksaan batin bagi para siswa sudah usai, sudah saatnya mereka menikmati istirahat mereka.

"La, Lia ayo kantin" ucap Abigail mengajak kedua temannya itu pergi ke kantin karena memang sudah waktunya.

Baru saja mereka keluar kelas, seorang perempuan menghampiri mereka.

"La selesain tugas gw..." ucap Vanessa tegas sambil memberikan nya sebuah buku.

Ya sudah biasa bagi Alyssa menyelesaikan tugas kaka tirinya itu.

"Apaansi lo, gabisa ngerjain sendiri sampe nyuruh nyuruh orang mulu dasar -" belum selesai Lia menyelesaikan omongannya Ela memotong.

"Udah Lia gapapa, Ela selesain nanti ya ka" ujar Ela sambil berusaha tetap tersenyum kepada perempuan didepannya itu.

Yang diajak bicara langsung pergi tidak memperdulikan kedua teman Ela yang siap menjambaknya.

"Kenapa lu baik banget sih la? Kalo lu sendiri gabisa ngelawan sampe kapan lu mau digituin?" Tanya Abi heran.

Sejak ayah Vanessa dan ibu Ela menikah mereka resmi jadi saudari tiri, setiap hari Vanessa selalu bersikap buruk kepada Ela bahkan ia tak menganggap Ela sebagai saudari nya sama sekali.

"Udah udah gapapa mending kita ke kantin yuk aku udah laper bangett" ujar Ela dengan senyumnya yang manis.

Sesampainya dikantin suasana disana sudah sangat ramai, mereka sempat bingung mencari tempat duduk sampai pada akhirnya Theo memanggil mereka bertiga untuk bergabung di mejanya.

"Mau pesen apa biar gw yang pesenin" tanya Theo singkat

"BAKSO!!" Sebut mereka bertiga spontan berbarengan.

Theo yang lansung mengerti tersenyum kecil dan langsung bergegas ke warung bakso.

"La lu ga capek jadi orang baik?" Tanya Abi singkat.

"Ngga kok Ela ga sebaik itu, buktinya Marcell belum suka juga sama Ela, itu artinya Ela belum cukup baik kan?" Jawab Ela dengan tetap tersenyum.

"Tapi kan la-" belum selesai Abi bicara Ela memotong.

"Gapapa Abi, Ela tau kok sekarang Ela lagi suka sama orang yang Ela tau dia ga suka sama Ela, Ela tau dan Ela gapernah nyesel. Nanti suatu saat Marcell pasti bisa suka sama Ela, Suatu saat hihihihi" Ujar Ela dengan percaya dirinya.

Tidak lama kemudian Theo datang dengan pesanannya, lalu mereka menikmati makanan mereka bersama sama.

where is home?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang