19

2.9K 277 52
                                    

Setelah mendengar penjelasan dari sang dokter, Abim pun mulai menghampiri Aira untuk ia bawa pulang karena dokter memperbolehkan gadis itu pulang sebab Aira hanya perlu istirahat yang cukup dan meminum obat tepat waktu yang tadi di kasih resep dari dokter.

"Lo udah boleh pulang sekarang." kata Abim lembut.

Tetapi kini gadis itu tak berani menatap Abim yang tengah memberi tatapan lembutnya itu.

"A-abim."

"Hm?" Abim mulai duduk di sisi ranjang.

Aira mulai memberanikan diri menatap gadis tomboy itu. "Jangan kasih tau Mama sama Papa ya? Aira nggak mau buat mereka khawatir."

"Gak!" jawab Abim tiba-tiba ketus. "Gue cepuin mampus lo ya!"

"Ihhhh jangann~" rengek Aira sembari memukul dada Abim bertubi-tubi.

Abim kemudian tertawa. "Iya-iya astagaaa, sakit Aira."

"Ck. Suruh siapa nyebelin kayak gitu!" kini gadis itu melipat tangannya di depan dada.

"Daripada lo bego!" celetuknya.

Plak!

Abim memegang belakang kepalanya yang sakit setelah gadis itu geplak tiba-tiba.

"Sakit ege!" beritahunya kesal.

"Pengen pulanggg~" rengek Aira memanyunkan bibirnya.

Abim mulai bangkit. "Pulang aja sendiri!"

"Ishhh Abimmm jahat banget~"

"Ck. Yaudah buruan ah." ajaknya sambil mengulurkan tangan namun Aira langsung menepisnya, lalu ia mengulurkan kedua tangannya ke atas bagai bayi yang meminta untuk di gedong.

"Gendonggg~" rengeknya mulai mengeluarkan aura manjanya. "Aira pengen di gendong sama Abim."

Abim memutar bola matanya dan dengan ogah-ogahan dirinya membalikan tubuhnya memberi akses bebas agar Aira bisa menaiki punggungnya.

"YEAY~"

Hap.

"Aduh! Ya jangan langsung kayak gitu juga donggg!" cibir Abim kesal karena sempat akan hilang keseimbangan.

"Hehehe. Ayo kita jalan!" titah Aira sudah menyandarkan kepalanya di pundak gadis tomboy itu.

Abim pun menurut lalu keluar dari ruangan kotak serba putih itu.

"Aira."

"Apa?"

"Pegangan ya, gue mau ngebut nih."

Lantas Aira langsung mengangguk antusias, mempererat sepasang tangannya yang melingkar di leher dan sepasang kakinya di pinggang gadis tomboy itu.

"Uhuk uhuk! Woy gue gak bisa nafas kalo kayak gini ege!" teriak Abim, tersadar dengan perbuatannya lantas Aira sedikit melonggarkan pelukan tangan di leher sahabatnya itu.

"Hehe, maafin Aira ya."

Abim berdeham lalu mengangguk. "Yaudah, siap ya?" instruksi gadis tomboy itu.

Aira mengangguk dan menjawab dengan semangat. "Siap!"

"Satu... Dua..."

"TIGA!" teriak Aira dan Abim bersamaan, detik berikutnya Abim berlari di lorong rumah sakit.

Mereka berdua tak mempedulikan orang-orang yang memperhatikan karena Abim dan Aira terlalu menikmati kebersamaan mereka, merasa dunia hanya milik berdua, tertawa renyah seolah masalah tadi sore bukan apa-apa bagi keduanya.

Cute Couple [GxG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang