Setelah menyiapkan segala sesuatu untuk keberangkatannya lantas Abim kembali mengecheck barang-barangnya lagi takutnya ada sesuatu yang tertinggal. Di rasa semuanya selesai kini gadis tomboy itu menggendong ransel berukuran sedang.
Begitu keluar dari kamar ia terlonjak kaget ketika Aira tiba-tiba sudah ada di depan pintu kamarnya, berdiri sambil tersenyum manis dan menggendong tas juga.
"Ngapain lo disini?" tanya Abim bingung.
"Aira mau ikut sama Abim!" beritahunya mendadak tanpa bismillah.
Pasalnya sekarang Abim akan pergi berangkat ke Jogja bersama teman-temannya, dan apa tadi yang Aira bilang. Mau ikut? Yang benar saja, Abim tahu jika gadis itu tidak menyukai teman-temannya sedangkan sekarang gadis itu malah berbicara ingin ikut.
"Nggak." tolak Abim pada akhirnya.
"Ishh wwhhhyyy?" protes Aira tak terima. "Aira udah siap gini tauuu, udah bilang juga ama Dylan kemaren."
"Whats?!" kagetnya karena baru tahu.
Aira mengangguk. "Jadi, boleh kan Aira ikut Abim ke Jogja bareng temen-temen Abim?" gadis itu menaik turunkan alis.
Tit... Tit...
Terdengar suara klakson mobil dari luar dan dugaannya pasti itu adalah para teman-temannya.
"Itu pasti mereka," tebak Aira. "Yaudah, ayo kita keluar Bim." selanjutnya Aira menarik tangan Abim untuk ke bawah dan menemui teman-teman Abim.
Setelah selesai berpamitan dengan kedua orang tua masing-masing lantas mereka semua masuk mobil untuk melanjutkan tujuan, yaitu stasiun kereta api.
Di perjalanan Aira hanya diam dan tak banyak bicara membuat Abim sedari tadi terus menatap ke arahnya.
"Lo ngapain ikut sih?!" tanyanya tiba-tiba.
Aira menoleh balas menatapnya. "Gue juga pengen holiday, emang gak boleh?!" balasnya sewot.
"Ya..., lo bisa holiday sama temen-temen lo lah anjir," bukannya tidak senang hanya saja Abim memikirkan bagaimana nanti ketika sudah sampai disana, Aira pasti akan lebih banyak menghindar saat mereka semua tengah kumpul mengingat gadis itu tak menyukai para temannya. "Mana mendadak kagak bilang dulu sama gue, setidaknya sebelum hari H ege. Ih kesel banget gue."
Aira tiba-tiba tersenyum lalu menarik lengan gadis tomboy itu, menyandarkan kepalanya di pundak milik Abim.
"Kan biar sunrise." kata Aira.
Abim mengernyitkan dahinya. "Surprise ege, bodoh banget si babi— AW!" ringisnya di akhir sebab tangan Aira tiba-tiba mencubit kecil lengannya.
"Aira cepuin ke Bunda ya kalo Abim ngomongnya kasar kayak gitu."
"Bodoamat!" katanya tak peduli.
"Ekhem." deham Bara yang sedari tadi menjadi nyamuk karena duduk di dekat mereka berdua.
"Kacang kacang kacang." Gyas menimpali di iringi nada iklan kacang garuda.
"Untung sabar," ucap Pandu. "Yas, harusnya kita juga tadi bawa doi kan ah, ekhem."
Kemudian Dylan berdecak. "Setidaknya hargai kita sebagai para jomblo yang berwibawa ini donggg." sindir laki-laki itu ikut menggoda Abim dan Aira.
"Lebay lo pada, lagian gue juga jomblo anjir." sahut Abim membuka suara.
Bara langsung menatap Aira kasihan. "Lo nggak di anggep Aira sama Abim, emang parah banget lo Bim. Yang sabar ya, gue turut prihatin sama lo Aira." ucapnya sedih.
"Sabar ya Aira." sahut Gyas ikut sedih.
"Gila lo Bim, kasian Aira." kata Dylan menimpali ikut sedih juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cute Couple [GxG]
Genç Kız EdebiyatıLgbt content. Apakah kamu yakin dalam persahabatan dua orang tidak ada salah satu dari mereka yang menyukai sahabatnya? Dalam persahabatan yang terjalin oleh dua orang pasti salah satu diantaranya ada yang memiliki perasaan lebih, dan hal itu sering...