12. Perhatian

875 128 1
                                    

"Kenal Alice gak? Anak sastra inggris," tanya Natha pada kedua sahabatnya. Mereka kini sedang berada di teras mini market. Sekedar mengobrol sambil nyemil. Sekaligus menemani Miya yang menunggu Wira menjemput. Katanya sih lagi ada urusan.

Miya mengangguk, sementara Jia menggeleng.

"Kenal, yang temennya Bimo itu 'kan?" ujar Miya.

Natha mengangguk, "Iya! Kok tau sih?"

"Waktu nemenin Wira ke tempat tongkrongan, gak sengaja ada Alice di sana. Kayanya lagi nemenin Bimo juga deh," tutur Miya.

"Ahh gitu toh. Lah terus elo, Ji? Kok bisa sampe gak kenal?" Natha beralih pada Jia.

Jia mengendikkan bahunya, "Gue gak harus kenal dia."

Natha mendengkus mendengar jawaban itu. Tipikal Jia sekali, selalu tak peduli dengan apapun hal yang ada di sekitarnya.

"Jadi kenapa, Nat? Kok nanyain dia?" Miya bertanya sembari meminum susu kotak miliknya.

"Ini Bimo ada ngechat gue, katanya Alice ngajakin BBQ-an gitu di rumahnya. Ngajakin kalian juga," jelas Natha.

Jia mengernyitkan keningnya heran, "Dalam rangka apa nih?"

Natha mengendikkan bahunya. "Gak tau juga."

"Kapan?" tanya Miya.

"Mingdep."

"Kok bisa ngajakin kita?"

"Karna kita temen Bimo kali," jawab Natha acuh tak acuh.

"Tapi gue gak ngerasa jadi temennya Bimo tuh, akrab aja enggak," ceplos Jia.

"Ya .... gue juga sebenernya sama sih, AHAHAHAHAHAHAHHAHA." Natha tertawa setelahnya.

Tanpa disangka-sangka, orang yang sedari tadi mereka bicarakan malah datang menghampiri. Bimo dan Dika mengambil kursi dari meja sebelah, lalu meletakkannya pada meja yang ditempati Natha dan teman-temannya.

"Halo cantekk," sapa Bimo dengan mata mengedip. Bermaksud menggoda ketiga cewek itu.

Natha, Miya serta Jia berpura-pura ingin muntah. Merasa geli melihat Bimo yang bertingkah seperti cowok genit

"Kebetulan banget tadi baru aja diomongin," kata Miya.

"Kalian ngomongin gue?" Bimo membelalakkan matanya, kemudian seutas senyum muncul di wajahnya. "Anjayyy, gue diomongin cewek cantik nih breee," ujarnya Bimo sambil menyenggol Dika.

"Halah, paling juga diomongin buruknya doang. Yekan yekann?" balas Dika pada ketiga cewek di depannya.

Tak seperti Bimo, Dika malah sibuk menggoda kumpulan cewek yang ada di seberang mereka.

"Iri ya loo iri ya loo, kasian prenjon," ejek Bimo, lidahnya menjulur dengan tampang penuh ejekan. Sementara yang diejek memutar bola matanya malas.

"Cot cot bacootttt."

Miya menggeleng-gelengkan kepalanya pelan. Sedangkan Natha sibuk menghabiskan makanannya. Jia sendiri memainkan ponselnya, mengabaikan dua cowok aneh di depannya itu.

Bimo dan Dika mulai mencari topik obrolan, yang ditanggapi oleh Natha serta Miya. Sementara Jia memilih mendengarkan. Cewek itu terlalu malas untuk masuk ke dalam topik obrolan.

Sampai pada akhirnya Wira datang untuk menjemput Miya. Disusul oleh Natha dan Jia yang juga ikutan pulang. Meninggalkan dua cowok aneh yang masih berada di minimarket untuk sekedar menggoda cewek-cewek lain yang ingin berbelanja.

•••

Eeq Bimo bauuu(9)

Mistake✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang