•Tulus•

1 3 0
                                    

Mungkin mudah. Tapi tak banyak yang memiliki. Begitu jarang ditemukan untuk saat ini. Inilah, kataku.

Bukan tentang Tulus, penyanyi yang memiliki suara yang begitu merdu. Tapi jujur, ia juga termasuk penyanyi yang kuikuti lagu-lagunya. Back to topic.

Berbicara tentang tulus, pasti setiap orang memiliki versi masing-masing. Dan inilah versiku. Ketulusan yang kini jarang dimiliki. Begitu sulit dicari, hingga seperti mencari emas diantara tumpukan jerami.

Menurutku, tulus itu murni. Tak dapat di paksa. Ketulusan hanya dimiliki mereka yang hatinya lapang dan lembut. Hati yang keras akan selalu mengedepankan egois, gengsi, dan rentetan lain. Ini menurutku. Pendapatku.

Dengan hatinya yang lapang, ia akan begitu mudah menerima. Mengulurkan tangan, tanpa melihat apa dan siapa. Memaafkan tanpa diminta. Dengan hatinya yang lembut, ia akan begitu mudah tak berdaya. Melihat karibnya, yang sedang tak baik. Merengkuh, dan memberi kuasa. Memberi semangat untuk kembali bangkit.

Mungkin kini, tak banyak yang memiliki. Tapi aku, menjadi manusia yang merasa sangat beruntung. Aku dikelilingi oleh sahabat dengan ketulusan yang ia miliki. Ya, aku bercerita tentang mereka. Yang selalu menolong, tanpa melihat siapa mereka. Selalu siap, kapanpun aku membutuhkan. Yang menemani saat aku lemah ataupun kuat. Selalu mengulurkan tangannya untuk saling menggenggam. Mereka yang begitu hebat.

Tak banyak, yang memiliki sahabat seperti mereka. Dan tentu hal itu membuat aku sangat bersyukur. Pernah mendengar, setiap orang akan bertemu sesuai dengan pribadinya. Bukan aku merasa baik, karna aku juga masih dalam proses untuk selalu memperbaiki diri. Untuk bertemu dengan mereka yang tulus, mungkin kita bisa memulai dengan sedikit merubah diri. Bukan tampilan, tapi merubah jiwa menjadi lebih besar. Memiliki hati, yang perlahan melembut.

Tak mudah. Tapi anggap saja hal itu adalah harga. Aku selalu menganggap semua yang ada dalam kehidupan adalah sistem harga dan hasil. Karena setiap kita menginginkan hasil terbaik maka juga harus ada harga yang harus kita bayar yang tentu tak mudah.

Anggap saja, sebagai sistem tebar tuai. Apa yang kamu tebar sekarang, tentu akan kamu tuai di kemudian hari. Dan mungkin juga tak di dunia, bisa saja di akhir nanti. Semua memiliki harga. Segala yang telah kamu lakukan pasti memiliki bayarannya nanti.

Aku tak memaksa kalian untuk setuju dengan semua kata yang kutulis. Karna semua hanya kataku.











Yeayy update! Terima kasih sudah mampir💓 Jangan lupa vote, komen, dan share ke teman kalian yang mungkin akan menyukai karyaku ya✨ Salam sayang❤️

Garis WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang