Diary dan Semesta

Bandung

Kata orang, hidup kita kurang lengkap kalau belum pernah merasakan jatuh cinta sama kota ini. Bagiku, Bandung lebih dari sekedar kota. Aku cinta bandung, dan itu selalu. Kemarin, hari ini, esok dan seterusnya. Terlebih seseorang didalamnya. Bukan berarti, jika nanti seseorang itu pergi meninggalkan kota ini, membuat rasa cinta aku pada Bandung berkurang. Tak hanya itu, Bandung yang menjadi saksi betapa bahagianya aku pernah dimiliki oleh seseorang disini. Pernah, bukan berarti masih ya. Setiap sudut kota, setiap jalanan yang terlewati, seakan menjadi aset paling romantis yang Bandung punya. Mungkin itulah yang menjadi alasanku tidak mau pergi meninggalkan Bandung, karena kota ini adalah cinta pertamaku. Jika aku berkata bahwa Bandung telah banyak memberiku kenangan, mungkin hal yang biasa untuk di dengar. Tapi percaya deh, siapapun yang sudah terlanjur jatuh hati pada tempat ini, pasti ingin mengabadikannya. termasuk aku, mengabadikan dalam bentuk tulisan seperti ini. Bisa juga dengan karya dalam bentuk lain seperti lagu dan lukisan, dan sudah banyak orang yang melakukan. Gak kebayang kalau suatu saat nanti aku yang harus pergi dari kota ini. Ragaku mungkin berada ditempat lain tetapi perasaan ini akan tertinggal di Bandung. Dan kamu tau? saat aku menulis ini pun aku tengah berada di bandung, dengan malam dan hujan turun diluar, seakan mengetuk langit-langit kamar untuk menghanyutkan perasaanku dalam semesta kerinduan.
Aku menulis ini cuma ingin kamu tau, kota kelahiranku, tempatku tumbuh dewasa, dan mungkin akan menjadi cinta terakhirku juga, itu lebih istimewa dari kata istimewa itu. Tak lupa, seseorang di dalamnya yang pernah mengukir kisah singkat saat aku duduk di bangku sekolah. Terima kasih Bandung, sudah menjadi tempat terindah untuk aku tinggal hingga saat ini, tempat ternyaman untuk aku berlabuh dan pulang. Aku mencintaimu, dan itu selalu.