Kasih Tak Sampai

8 2 0
                                    

hari ini, genap sudah 3 bulan sejak hari kita pertama kenal dan bertukar pesan. kamu tau? aku masih inget semuanya. ternyata perasaan aku ke kamu udah sejauh ini ya. yang awalnya ga masalah cuma jadi temen, ternyata aku mau lebih dari sekedar itu. tapi aku tau, kemauan aku yg ini gaakan kamu turutin kan hehe. sayang, yang aku tau sekarang, kamu berubah. sebelumnya kamu juga pernah ada di fase ini. tapi yang kali ini, aku gabakal minta sama tuhan buat ngembaliin sikap kamu, aku mau belajar ikhlas, seikhlas daun yang jatuh di musim gugur tapi gak membenci angin. aku rindu kamu, dan itu selalu. entah sebulan kedepan, setahun kedepan, atau satu periode kedepan. dan sialnya, rindu ini menyiksa aku karena ada rasa khawatir di dalamnya. aku benci perasaan itu. sayang, kalau kehadiran aku cuma bikin kebahagiaan kamu terhambat, aku siap pergi. walau sebenarnya berat nulis kalimat ini, karna buat aku, kamu lebih dari sekedar rumah. tapi biarpun berat, aku harus bisa ngelakuinnya karna kuncinya itu ikhlas. mungkin, entah cuma perasaan aku atau benar adanya, ada perempuan lain yang kamu harapkan kehadirannya, entah sejak kapan, entah orang baru yang jelas lebih daripada aku, entah kamu kenal dari lama dan dia orang yang pertama kamu cari setiap kamu pulang. gapapa, kembalilah pada dia, itu belahan jiwa kamu. biar aku yg menepi ya, karna aku bukan rumah kamu, bukan aku orang pertama yang kamu cari saat dunia menatap kamu lemah. aku emang ga worth it buat dimilikin, dan gaada yang bisa dibanggain dari aku.
terimakasih udah pernah hadir, meski itu bikin aku menghela nafas lebih panjang, mengelus dada lebih sering. maafin perasaan bodoh ini ya? gimanapun kedepannya aku bakal pasrah, biar semesta aja yg atur semua.
aku pernah ngetweet kalau lawan terberat dari masa lalu orang yg kita sayang itu bukan mantan nya, tapi kasih tak sampainya.
kamu ga salah, yang salah itu perasaanku yang seharusnya ga boleh dimulai sejak chapter pertama. aku mundur, aku nyerah, bukan karna haus kepastian tapi cuma mau rasa ini bisa menerima. dan selamat, kamu berhasil meretakkan hati aku.

Diary dan SemestaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang