JR Again

1.2K 95 3
                                    

Jeno berjalan dengan lesu menuju sebuah unit apartemen yang Renjun tinggali. Bahkan rasanya hampir setiap hari Jeno lebih memilih pulang ke apartement kekasihnya ketimbang kerumah atau apartement miliknya sendiri, hal tersebut sedikit membuat ibunya geram namun tenang di saat bersamaan.

Setelah menaiki lift untuk menuju lantai 7 kini Jeno kembali berjalan menuju unit apartement sang kekasih, jujur saja hari ini Jeno merasa begitu lelah dan dia butuh Renjun untuk kembali mengisi tenaganya. Setelah sampai di depan pintu apartement milik Renjun, jari Jeno bergerak untuk menekan angka-angka membentuk sebuah kunci apartement Renjun yang memang sudah setahun belakang dia ketahui.

"Aku pulang."

Jeno berjalan melewati ruang tamu seraya melonggarkan dasinya yang terasa mencekik, ketika kakinya sampai di ruang keluarga matanya dapat menangkap Renjun yang sepertinya tengah memanaskan makanan untuknya. Jeno berjalan mendekat pada Renjun dan langsung memeluk tubuh mungil sang kekasih yang mana membuat Renjun terperanjat karena terkejut.

"Mandi dulu Jeno." Ucap Renjun dengan lembut seraya memberi usapan hangat pada tangan Jeno yang melingkar di perutnya.

"Sebentar, aku butuh mengisi energi terlebih dahulu."

Jeno semakin memeluk Renjun dengan erat, menenggelamkan wajahnya pada perpotongan leher Renjun, menghirup dalam-dalam wangi vanila yang menguar dari dalam diri sang kekasih.

Renjun membiarkan Jeno untuk terus memeluknya seraya dia memanaskan beberapa makanan yang sebagian sudah dia makan untuk makan malamnya. Renjun kemudian mematikan kompor dan berbalik ke arah Jeno untuk membalas pelukan pemuda tersebut, tangannya bergerak aktif untuk mengelus punggung dan rambut Jeno secara bergantian.

"Lelah sekali ya?"

"Heum."

"Bagaimana pekerjaan hari ini? Ada masalah di kantor tidak?"

"Hari ini kantor sedikit bermasalah, bahkan rasanya badanku sangat lelah untuk hari ini. Banyak sekali dokumen yang harus ku periksa dan tanda tangani. Aku lelah Renjun." Jeno semakin mengeratkan pelukannya pada Renjun, menghirup wangi tubuh Renjun dari perpotongan lehernya yang begitu harum dan menenangkan.

Renjun mengusap rambut Jeno dan mencium ujung kepala si dominan dengan lembut guna menyalurakn betapa dia begitu mencintai dan menyayangi si pemuda Lee tersebut.

"Renjun." Jeno mendongak untuk menatap manik mata Renjun seraya menikmati paras sempurna yang dimiliki kekasih manisnya.

"Ya?"

"Terimakasih."

Renjun tersenyum seraya mengangguk dengan pelan kemudian dia bawa bibir ranumnya untuk mencium rahang tegas Jeno sebelum akhirnya dia menghambur pada pelukan hangat milik Lee Jeno. Jeno membalas pelukan Renjun dengan erat seraya hidung bangirnya sibuk untuk menciumi wangi rambut Renjun yang menguarkan wangi lemon yang begitu menyegarkan.

Renjun melepaskan pelukan keduanya kemudian menatap wajah kekasihnya yang mau bagaimanapun keadaanya tetap terlihat tampan.

"Mandi dulu sana, aku sudah menyiapkan air hangat dan baju gantimu. Setelah itu kembali kesini untuk makan, aku akan menemanimu makan nanti."

"Baiklah aku akan mandi dan segera kembali supaya kekasihku tak bosan menunggu."

Sebelum pergi menuju kamarnya dan Renjun, Jeno terlebih dahulu memberikan sebuah kecupan manis pada pipi Renjun. Yang dihadiahi senyuman manis serta semburat merah pada wajah yang sudah lama menjadi wajah favorit Jeno.

OS || NOREN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang