MOTTA || CLUE

2K 159 37
                                    

ALOOOO READERS KESAYANGAN ACUU!

GIMANA KABARNYA? AKU HARAP KALIAN BAIK YAA!

BTW, CERITA MOTTA AKAN AKU USAHAIN TAMAT DI BULAN DESEMBER!

JANGAN LUPA BERIKAN VOTE SAMA KOMEN KALIAN YA!
Karna satu vote dan komen sangatlah berharga untuk kami para penulis😭❣

SONG- REWRITE THE STARS

❣HAPPY READING❣

_____

      Motta sudah siap duduk dengan gagah di atas kendaraan roda duanya. Pandangannya fokus menatap jalan sembari membuat strategi agar ia kembali jadi pemenang di tandingan ini. Lawannya bukanlah sembarang lawan seperti Azran dan Noah. Dia Argean, mantan ketua Geng besar Alagoas. Gean keluar karna adik kesayangannya itu — Violin pergi meninggalkan orang tersayang untuk selamanya. Begitu gelap dan penuh dendam tatapan Gean saat bertemu dengan Motta tadi. Untuk yang pertama kalinya, Motta kembali menatap kedua mata itu setelah satu tahun yang lalu saat di pemakaman Violin. Sampai saat ini, Gean masih melihat Motta sebagai penyebab Adiknya itu meninggal dunia. Gean dan Motta, yang dahulu berteman dekat, kini berubah menjadi kedua orang asing yang saling melawan.

      "Udah siap, Motta untuk terputar kembali ingatan lo tentang adik gua?" tanya Gean sebelum pertandingan itu benar-benar dimulai. Kepalanya menoleh dan ia pun terkekeh saat manik mata itu menatapnya tak bersahabat.

      "Nggak akan. Karna gua udah ikhlas atas kepergian Vio."

      "Jelas. Vio mati karna ulah lo. Dan sekarang lo dapet penggantinya yang bego dan tolol, sama seperti Vio saat itu. Nyesel gua udah kenalin Violin sama lo!"

      "Violin mati bukan karna gua, Ge! Itu real kecelakaan ganda!"

      "I don't care about it. Yang gua tau, sebelum dia meninggal, Vio izin untuk ketemu sama lo di jalan Beverly. Untuk bilang sama lo, supaya kalian tidak saling bertemu sementara waktu karna nyokap tiri lo ngelarang kami, keluarga yang sederhana untuk tidak menjalin hubungan lebih dengan keluarga berada seperti keluarga Megatra yang terhormat. Padahal, alasan yang utama adalah.."

      "Violin satu-satunya saksi mata atas meninggalnya Om Natha. Walaupun hanya sekedar ingatan, namun itu tetap menjadi ancaman bagi Aurlyne si haus tahta."

      Motta menoleh menatap terkejut Gean saat mengatakan hal itu. Jadi, Violin tahu alasan kenapa Om Natha meninggal?

      Gean menghembuskan nafasnya. Pandangannya beralih ke arah depan, "Dan akhirnya, Vio mengalami kecelakaan antar mobil di jalan itu. Dan gua yakin itu juga karna ulah nyokap tiri lo! Sayangnya gua belum punya bukti yang mutlak."

      Gean kembali menatap Motta sejenak tanpa berkedip, "sudahkah lo ingat berapa sayangnya Violin saat itu Motta? Dan sekarang dengan mudahnya dirinya terganti dalam kehidupan lo."

       Gean menyiapkan dirinya saat mendapati seorang wanita yang berdiri di antara motornya dengan motor Motta. Wanita dengan pakaian rok pendek dan jaket levisnya itu bergerak memutari sang peserta pertandingan. Ia kembali berdiri di tengah-tengah dan mulai membuka jaketnya hingga menyisakan tanktop putih di badannya. Tangannya yang menggenggam jaket levis itu ia angkat ke atas udara sebagai tanda bersiap untuk para peserta.

      Motta bersiap walaupun kini pikirannya terusik akan kalimat-kalimat yang Gean katakan. Banyak pertanyaan yang ingin sekali ia tanyakan pada laki-laki yang menjadi musuhnya kini. Namun sayangnya, gengsinya terlalu tinggi walaupun hanya sekedar bertanya. Biarlah ia mencari bukti demi bukti dengan caranya sendiri.

M O T T A [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang