Jennie ragu-ragu untuk memutar kenop kamar mandi Lisa, dia permisi sejenak untuk bernapas karena apa yang Lisa katakan, dia sedang memikirkan sesuatu yang lain jika dia masuk. Dia mendengar gemericik air dari shower dan dia merasakan api membakar tubuhnya.
"Miss. Kim?" Lisa memanggilnya yang membuatnya khawatir. Dia dengan cepat membuka pintu dan melihat Lisa masih di bak mandi.
"A-Ah.." Jennie tergagap yang membuat alis Lisa terangkat.
"Apa yang kau tunggu? Natal?" Dia bertanya dengan sarkastik.
Jennie menggelengkan kepalanya. "Tidak" dia berkata dan berjalan ke arah Lisa dan mengambil scrub. "Apakah kau yakin tentang ini, Yang Mulia?" Dia bertanya padanya.
"Apakah aku tertawa? Tidak, kan?" Dia memutar matanya dan meletakkan tangannya di bak mandi. "Apakah kau tidak diorientasi tentang apa yang harus dilakukan seorang dayang?" Dia menatap Jennie sambil mengerutkan kening.
"Dara pernah memberitahuku tentang ini tapi aku tidak bisa membayangkan diriku melakukan ini" kata Jennie tanpa jeda. "Di mana Dara?" Dia bertanya tetapi Lisa tidak menanggapi pertanyaannya.
"Lakukan saja pekerjaanmu. Kurangi bicara lebih banyak bertindak" katanya.
Jennie dengan gemetar mengoleskan scrub ke punggung Lisa. Dia menggerakkan tangannya untuk menggosok punggungnya yang membuat mata Lisa terpejam dan senyum tersungging di bibirnya.
"A-Apakah aku melakukannya dengan benar?" Jennie bertanya padanya.
"Tidak buruk sama sekali" balasnya.
Jennie sedang menatap punggung Lisa, dia tidak sempat melihat tubuh Lisa saat mereka melakukan itu sebelumnya karena gelap dan terangsang. Dia melihat tengkuk Lisa sampai ke tulang punggungnya, sial baginya karena tubuh Lisa tenggelam di dalam air.
"Bisakah kau bergeser sedikit?" Jennie bertanya tetapi Lisa tidak mendengarnya.
"Apa?"
Jennie melambaikan tangannya sambil menggelengkan kepalanya. "Tidak ada.. aku tidak mengatakan apa-apa" katanya.
"Kalau kau berkata begitu" ucap Lisa.
Lisa menyandarkan kepalanya di bak mandi lalu Jennie mengambil sampo dan meletakkannya di kepalanya. Dia memijatnya yang membuat Lisa mengerang nikmat, ini semua yang dia inginkan setelah kesulitan yang dia hadapi selama rapat.
"Apakah rasanya sangat enak?" Jennie bertanya sambil tersenyum padanya ketika dia melihat bagaimana wajah Lisa bersinar.
Lisa tidak menjawab pertanyaannya saat dia bertanya kembali. "Bagaimana anjing yang kuberikan padamu?" Dia bertanya.
Jennie tersenyum ketika mengingat Kuma. "Dia baik dan senang bermain. Dia penghilang stresku.. terima kasih sudah memberikannya padaku" kata Jennie lembut.
Lisa mengangguk. "Bagaimana.. bagaimana dengan orang tuamu? Bagaimana kabar mereka? Apakah Ibumu berbelanja sendiri? Kuharap ada yang membantunya" gumamnya.
"M-mereka baik-baik saja.. baik dan sehat" Jennie tersenyum paksa.
"Apakah kau tidak ada pekerjaan malam ini? Ikutlah denganku" kata Lisa sambil membuka matanya dan melihat ke arah Jennie.
-----
Seulgi POV
Jadi pada dasarnya gays, aku ke luar Keraton sebentar untuk bertemu bidadari cantikku yang bernama Irene. Aku berbohong kepada Jisoo ketika dia bertanya kemana aku akan pergi setelah rapat, aku mengatakan kepadanya bahwa aku akan tidur sepanjang hari karena rapat yang diadakan sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Kingdom - JENLISA (ID) GxG ✔
Fanfiction"Aku menunggu satu dekade hanya untuk melihatmu" Sebuah foto yang akan aku hargai sampai nafas terakhirku. (ADAPTASI FANFIKSI JENLISA) Cerita ini merupakan terjemahan atau versi Bahasa Indonesia dari "You are My Kingdom" yang ditulis oleh @Mandulim...