"Kau yakin tidak menginap saja Rry?" tanya Ron sambil mengambil gelas-gelas kotor yang ada di meja dan menaruhnya di wastafel agar bisa ia cuci besok.
Ron terlalu lelah untuk mencucinya sekarang, seharian ini ia disibukkan dengan kegiatan acara ulangtahun putrinya yang baru menginjak usia lima tahun.
Ron adalah seorang pria berambut merah yang merupakan sahabat Harry Potter atau karakter utama kita.
Teman-teman Ron yang hadir pada acara putrinya itu baru saja membubarkan diri, dan kini menyisakan sang pemilik rumah dan satu tamu lainnya.
"Yakin!, aku harus pulang, kapan-kapan aku kemari lagi, kau tau kan besok aku masih harus berangkat bekerja?" jawab Harry sambil ikut membantu merapikan rumah itu yang kini terlihat berantakan.
Harry menolak tawaran sahabatnya itu untuk menginap, kebetulan ia masih punya pekerjaan yang belum ia selesaikan dan deadline pekerjaannya itu harus selesai dalam waktu dua hari kedepan.
"Tapi ini sudah sangat larut Rry apalagi jalan menuju rumahmu itu sangat rawan!, kau pulang saat pagi-pagi buta saja, itu akan jauh lebih baik daripada kau pulang jam segini!" ucap seorang wanita yang merupakan istri Ron yang bernama Hermione, kebetulan wanita satu anak itu juga merupakan sahabat Harry, ia datang dari arah ruang tamu sambil membawa sekantung plastik sampah berukuran besar.
"Aku memiliki banyak pekerjaan yang belum ku selesaikan, kalau aku pulang besok pagi, aku tidak akan sempat menyelesaikannya, lagipula aku setiap hari lewat sana dan aku masih sehat sampai saat ini, kau tidak perlu khawatir berlebihan Mione, aku akan baik-baik saja" jawab Harry mencoba menenangkan kekhawatiran tak beralasan sahabatnya ini.
"Aku janji, okay?" sambungnya lagi.
Bukan tanpa alasan Hermione dan Ron menghawatirkan Harry, selain rumah mereka yang letaknya cukup jauh dari rumah Harry, ada alasan lain yaitu karena jalan menuju rumah Harry itu sangat mengerikan, bukan karena hantu ataupun monster, tapi melainkan karena manusia-manusia keji yang dengan teganya menyakiti manusia lainnya.
Rumor yang beredar mengatakan jika pada malam hari di jalan itu sering berkeliaran penjahat yang suka atau bahkan hobi membunuh siapapun yang lewat jalan tersebut, baik itu wanita maupun pria, dan hingga saat ini belum diketahui siapa pelakunya, polisi sudah melakukan berbagai macam upaya untuk bisa meringkus sang pelaku, namun ternyata psikopat dibalik semua kejadian mengerikan ini jauh lebih pandai daripada polisi-polisi terlatih sekalipun.
Banyak korban ditemukan dalam keadaan yang sangat menyayat hati, Hermione tidak mengerti mengapa Harry masih mau tinggal di wilayah berbahaya seperti itu.
Sudah berulang kali Hermione menyuruh Harry untuk pindah rumah, tapi pemuda manis tidak pernah mengindahkan ucapan Hermione, si manis hanya iya-iya saja tanpa adanya aksi untuk mewujudkan hal tersebut.
"Kau ini kenapa keras kepala sekali sihh?!, tidurlah saja disini, ada kamar kosong dibawah" ucap Hermione sambil mengelap meja counter dapur.
"Jika tidak ada pekerjaan yang harus aku selesaikan aku mau saja, Mione" jawabnya, Harry menghela nafas panjang terlalu lelah dengan sikap keduanya.
Harry menyenderkan punggungnya ke kulkas dua pintu yang ada disana sambil bersedekap dada dan memperhatikan bagaimana kedua pasangan itu kini sibuk bersih-bersih.
"Bolos sehari tidak akan membuatmu dipecat Rry" balas Ron sambil tangannya mengangkat kantung sampah yang dibawa Hermione sebelumnya, dan berniat membuangnya ke tempat sampah besar yang berada di luar.
"Yaa katakan hal itu pada seseorang yang kini sudah memiliki usaha sukses tanpa perlu bekerja keras!" ucap Harry sarkas, Ron tertawa dari balik pintu sambil berjalan keluar untuk membuang sampah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Random Story (Drarry)
FanfictionKumpulan Random Oneshoot Drarry Warning BxB Drarry Draco Top, Harry Bot (OOC) OUT OF CHARACTER Random cerita Drarry yang bukan cuma berlatar di dunia sihir. Tokoh Harry dan kawan-kawan, serta latar dunia sihir hanya milik J.K Rowling, aku pinjem na...