Selamat membaca ✨
Hari semakin malam. Seperti ucapan Michelle tadi, dia akan mengantar Andra ke bandara, sebelum terbang ke Amerika. Mereka sekarang tengah berpelukan layaknya akan berpisah lama sekali.
"Gak mau, Yang!"
"Kamu harus ikut!" tegas Andra.
Adrian hanya terkekeh melihat putra nya yang begitu manja. Ia sangat bersyukur, Andra bertemu dengan Michelle yang berhasil meluluhkan sifat keras nya menjadi seseorang yang manja.
"Aku gak ikut!"
"Nanti kamu deket-deket sama si Crispy itu?"
"Enggak, Sayang!" jawab Michelle dengan gemas sekaligus kesal. Andra tersenyum lalu beralih menatap Papa nya.
"Papa gak akan biarin Cris macam-macam!" tegas Adrian yang seperti nya mengerti tatapan putranya tersebut.
"Ya Andra tau. Tapi bukan itu yang Andra takutin!" ucap Andra.
"Lalu?" tanya Michelle dan Adrian bersamaan.
"Nanti Papa embat pacar Andra!"
"Heh!"
Michelle memukul kepala Andra. Dasar Andra bicara selalu sembarangan. Mana mungkin Adrian mengambil punya anak nya sendiri. Lagian gadis muda seperti Michelle bukan tipe nya. Adrian suka yang seumuran dengan nya. Bukan remaja yang masih labil.
"Enak saja kamu ngomong."
"Ya kali. Papa kan baru aja nge-duda, pasti kurang belaian!" ucap Andra spontan dan lagi-lagi mendapat pukulan dari Michelle.
"Anak si*alan!"
Andra memutar bola mata malasnya dia lalu kali memeluk Michelle, lalu mengelus rambut gadis itu dengan lembut. Michelle hanya terdiam, sambil memejamkan matanya. Walaupun dia bilang tidak akan merindukan Andra. Tapi hati kecilnya menyangkal hal tersebut.
"Bulan depan ulang tahun kamu kan, Yang?"
"Hemm... "
"Aku akan pulang dengan membawa hadiah spesial di hari ulang tahun mu!" ucap Andra dan Michelle pun mengangguk.
°°°
Tiga minggu setelah kepergian Andra ke Amerika. Kehidupan Michelle berjalan seperti biasanya. Orang tuanya sekarang berada di rumah, jadi Michelle tidak terlalu menghabiskan waktu di luar. Terlebih dia tidak punya teman dekat setelah kepindahan nya ke Indonesia.
Untuk Andra? Setiap hari berandalan itu selalu menelpon Michelle, menanyakan kabarnya. Bahkan sebelum tidur mereka harus melakukan sambungan video call dan Michelle tidak boleh memastikan nya sampai Andra puas memandangi wajah nya.
Dan beruntung Cris sendiri tidak terlalu mengganggu Michelle, dia hanya sesekali mendekati nya tapi tidak pernah berbuat apapun. Mungkin karena penjagaan yang di berikan Adrian pada Michelle, seperti janjinya pada Andra.
Michelle sekarang tengah duduk di sofa bersama kedua orang tua nya. Mereka tengah mengobrol ringan sambil menikmati tontonan televisi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar Berandalan
Teen FictionKebanyakan perempuan pasti bermimpi mempunyai pacar tampan, mapan, pintar dan baik. Namun, apa yang di alami Michelle justru berbanding terbalik. Yuk langsung 𝐛𝐚𝐜𝐚 || 𝐔𝐏𝐃𝐀𝐓𝐄 𝐓𝐈𝐃𝐀𝐊 𝐌𝐄𝐍𝐄𝐍𝐓𝐔|| 𝐆𝐞𝐧𝐫𝐞 : 𝐅𝐢𝐤𝐬𝐢 𝐑𝐞𝐦𝐚𝐣𝐚...