"Bos, buat pengeluaran bulan ini kita semakin hemat kok." Yoga berikan laporan keuangan mereka. Veedan itu seorang pengusaha kelapa sawit yang kebunnya ada di Kalimantan. Dia juga punya pabrik minyak, tapi santai, Veedan masih merakyat kok. Dia memang lebih kaya dari Raffi Ahmad, tetapi sederhananya luar biasa. Kalau kata Veedan sih, beda kalau kata Rose yang sering bilang Veedan boros. Hih lagian nih uang seratus juta sehari Veedan saja bisa hasilin.
Memang agak sombong sih bapak satu ini. "Yoga. Lihat deh muka saya banyak kerutannya ya? Kamu ada itu enggak, rekomendasi skincare buat cowok?".
Sepersekian, Yoga kedip-kedip. Bos Veedan agaknya tadi waktu masuk ke kantor kepalanya kejedor tembok sampai rada lier. Padahal setahu Yoga, Bos Veedan itu paling anti soal skincare. Kata bos Veedan, tampan yang dimiliki membuat Veedan tak perlu lagi perawatan. Cukup dibasuh air sudah glowing sendiri.
Namun, ada apakah gerangan? "Eh bos, sejak kapan bos skincare-an."
Veedan mengangkat kaca di depan wajahnya. Menengok ke kanan dan ke kiri, mengamati wajahnya. "Belum sih, tapi saya mau mulai skincarean sekarang."
"Kamu tahu gak sih, saya kemarin ketemu mantan pacar istri saya. Mulus semua kulitnya, apalagi si oknum bantet Jimmy. Itu kulit kayak salju kutub utara." Imbuh Veedan.
Jujur dia sedikit takut ketampanan yang paripurna itu tersaingi. Veedan itu kalau sudah bucin memang tak mau kalah saing. Apalagi kalau itu tentang ketampanan. Kemarin sih Veedan sudah santai karena Jeka sudah beristri, tetapi oknum bantet Jimmy ternyata masih lajang. Bisa gaswat kalau caper ke Rose. Tidak boleh pokoknya.
"Bos, saya kebetulan agen MZglow Men. Itu merek skincare paling ahoy di Indonesia." Yoga menawarkan.
Veedan silangkan tangan di depan dada. "Sejak kapan kamu jadi agen skincare Yog? Kok saya endak tahu."
"Sudah lama. Bantuin istri saya yang agen juga. Sering saya posting di status WA bos." Agaknya Yoga kali ini salah bicara. Total dia menutup mulutnya. Selama ini Yoga hide status dari atasannya sebab sering mengeluh di snap WA tentang sang atasan yang nyebelin.
"Oh, saya kira kamu enggak pernah bikin status Yog. Ternyata saya di hide toh. Ckckck." Veedan membuka ponselnya. Tidak ada snap apapun dari kontak Yoga.
"Itu bos, apa saya hide karena saya suka spam bos. Kan saya jual online tuh. Takut aja kalau bos terganggu dengan snap WA saya yang seperti semut upacara."
Veedan mangut-mangut saja. Dia tidak terlalu peduli juga. "Okedeh. Besok bawain MZglow Mennya ya."
"Siap pak bos."
.
.
.
.
"We don't need permission to dance, Nananana nanananan." Rose gosok gigi sambil menyanyi. Sudah segar tadi mandi, sekarang saatnya gigi dimandikan dengan odol. Memang kebiasan Rose mandi dulu baru dia sikat gigi.
"Wah, ini kapan aku bisa ketemu BTS ya? Taetae, noona pengen ketemu kamu." Rose Army sejati semenjak grup idola itu debut. Selama ini dia ingin sekali nonton konser, tetapi selalu tidak ada waktu. Kalau ada waktu ; tidak kebagian tiket. "Huah, padahal dulu aku mimpinya nikah sama Kim Taehyung. Tapi yaudah lah dapatnya Taehyung KW seribu."
Pandangan Rose mendadak terpaku pada skincare pria yang ada di pojok sebelah kaca. Rose mengambil itu dan membaca mereknya. MZglow Men. Sejak kapan ada skincare itu di sini?
"Mas Veedan Kamu pakai skincare?" Teriak Rose dari dalam kamar mandi yang membuat Veedan terkaget dari luar.
"Hah iya bun. Beli di Yoga. Kenapa?"
Jawab Veedan dengan teriakan yang sama."Kamu ada cengceman kah sampai skincarean segala?" Teriak sang istri kesal. Mendengarnya, Veedan lantas bergegas turun dari kasur hampiri Rose di dalam kamar mandi. Dapat dilihat tatapan tajam Rose seakan hendak mengkebiri Veedan.
"Astagfirullah bunda. Kenapa bilang gitu?" Veedan segera lari ke arah istrinya. Namun, Rose sudah dulu bapar dan menangis. Sumpah deh Veedan kelabakan sendiri. Berusaha menenangkan Rose.
"HIKS...HIKS...YA TERUS KENAPA MAS SKINCAREAN SEGALA? APA MAU TAMBAH GANTENG SUPAYA BANYAK YANG SUKA."
Mohon agar dimaklumi bahwasanya hormon ibu hamil cukup berbahaya. Veedan sampai puk-puk manja sang istri yang menangis. Padahal pakai skincare supaya tidak tersaingi oleh oknum Jimmy. Walah malahan dia sendiri yang apes.
"Enggak lah bun. Mas itu mau ini, tambah ganteng buat bunda doang. Soalnya kemarin lihat Jeka sama Jimmy mas jadi insecure." Jawab Veedan penuh kejujuran.
Mereka memang pasangan absurd. Kelihatan royal family, tapi aslinya terlalu penuh humorisme. "Hah, jadi karena itu? Oemg. Maafkan aku mas telah menuduh kamu bukan-bukan."
"Kamu enggak akan terklepek sama ketampanan Jimmy kan bun? Masa aku dibilang om-om sama dia. Huhu nyes banget rasanya." Veedan curhat sama istrinya. Mereka sering sekali curhat recehan begini.
Menggeleng pelan, Rose tersenyum.
"Endak kok. Masa aku mau ninggalin lelaki tampan, baik, dan tajir melintir semacam mas demi lelaki lain. Duh jelas enggak.""Aku juga enggak akan ninggalin wanita seksi, cantik, pinter, baik, dan menggoda sepertimu demi wanita lain kok bun."
Veedan elus perut Rose sembari mencium kening istrinya. Untung sedang dalam kondisi hamil, jadi bapak Veedan tidak melakukan hal dewasa. Masih waras kok dia. Lalu Veedan memeluk Rose sepersekian detik setelahnya.
"Mas," Ucap Rose manjalita. Veedan langsung menanggapi.
"Apa bun?" Tanya Veedan. Pelukan dia lepas agar bisa menatap sang istri tercinta. "Kenapa kamu bun?"
"Bulan depan BTS mau konser ke Jakarta. Nonton ya mas. Please."
Veedan berpikir sejenak. Loh, bulan depan kandungan Rose masuk tujuh bulan? Sudah begitu konser pastinya banyak yang nonton. Desak-desakan dan panas. "Tidak boleh. Mau konser BTS atau Inul Daratista, selama lagi hamil enggak boleh aneh-aneh. Di konser desak-desakan bun. Aku gak mau kamu dan baby Veero kenapa- kenapa."
Kelopak mata Rose bergerak naik turun. Wanita itu mengusap bulir air mata yang merembes. Bighit sudah mengumumkan konser di Jakarta. Rose ingin sekali menonton ; melihat tujuh bujang kesayangannya. Tetapi, Veedan melarang.
"Tapi mas, aku janji kok nanti bakal hati-hati. Nanti mas bisa ikut kan jagain aku? Mas, aku pengen banget ketemu Namjoon, Seokjin, Yoongi, Hoseok, Jimin, Taehyung, sama Jungkook."
Rose merengek kendati sekarang dia bisa melihat Veedan nampak sangat marah. Di sisi lain, Veedan sungguh tidak mengerti. Bukan Veedan ingin egois, tapi untuk keselamatan saja.
"Bunda cantik, konser itu berjam-jam nanti kalau capek gimana? Berdiri atau duduk terus juga enggak bagus bunda." Veedan berusaha memberi penjelasan.
"Nanti nonton di atas aja mas, jadi bisa —
Total emosi Veedan sekarang. Dia belum pernah semarah ini. "Kalau mas bilang enggak, berarti enggak bun!"[]
××|××
Salah satu status WA Yoga
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja dan Fajar[✓]
Teen FictionVeedan Arfajar (36 Tahun) secara paksa dinikahkan dengan cucu sahabat kakeknya bernama Roseani Senjakala (27 Tahun). Hal itu dikarenakan Veedan tidak segera bawa wanita ke rumah untuk dipinang. Keluarga besar Veedan sampai sering menjuluki Veedan...