» [그대를 잊는다는 건 (Forgetting You) - Davichi] «
0:01 ─〇───── 3:11
⇄ ◃◃ ⅠⅠ ▹▹ ↻˚✩
Irene berjalan menelusuri lorong rumah sakit dengan tidak hentinya memegang kepalanya yang berdenyut dan rasanya amat terasa sangat nyeri. Lantai lorong rumah sakit dikotori oleh bercak darah yang berasal jejak kakinya. Ia tidak bisa lagi menahan rasa sakit yang menyerang seluruh tubuhnya, perlahan pandangan Irene mulai kabur hingga pada akhirnya pingsan tidak sadarkan diri ; terkapar lemah tidak berdaya di lantai rumah sakit. Seorang pasien langsung berlari kearahnya dan berteriak meminta pertolongan.Pasien wanita itu langsung memberikan kantong oksigen miliknya dan memberikannya kepada Irene sebagai alat bantu nafas baginya sebelum perawat serta petugas medis lainnya datang.
Petugas medis dan dokter datang memeriksa keadaan Irene detik itu juga serta ditempat saat ini dirinya terkapar; pasien wanita itu menjelaskan bahwa darah keluar dari belakang kepala Irene dan juga hidungnya mimisan serta seluruh badannya sedingin es, sebelum akhirnya dokter menyuruh petugas medis membawa Irene ke ruang UGD untuk diperiksa lebih lanjut.
"Tolong lakukan yang terbaik untuknya, aku disini yang akan menjadi wali untuk gadis itu." Ujar pasien itu.
Petugas medis mengangkat tubuh ringkih Irene ke atas banker dan detik itu juga membawanya masuk kedalam ruang operasi. Pasien wanita tadi dengan cemas berbalut khawatir menunggu Irene didepan ruang operasi.
Sekitar 2 jam lamanya, lampu ruang operasi yang tadinya berwarna merah berubah menjadi hijau. Dokter mencuci tanganya terlebih dahulu, sebelum akhirnya keluar dan memberi tahu bahwa operasinya sudah selesai dan berjalan lancar.
"Bagaimana keadaannya saat ini dokter? Apakah saya boleh melihatnya?" Tanyanya.
"Pasien akan dipindahkan keruang rawat, sebaiknya tunggu hingga dia sadar terlebih dahulu dan saat ini tidak diperbolehkan untuk berkunjung mengingat keadaannya yang masih sangat lemah. Kau juga sebaiknya kembali ke kamarmu dan beristirahatlah Nyonya Jessica." Jelas Dokter.
"Baiklah jika seperti itu dokter, saya mengerti."
"Dan iya, Terimakasih telah melakukan pertolongan pertama kepada gadis muda itu tadi. Jika tadi kau tidak memberinya oksigen mungkin nyawa gadis itu tidak bisa tertolong." Lanjutnya dan bergegas pergi.
Jessica mengintip dari balik jendela ruangan, terlihat bahwa para perawat sedang mempersiapkan alat medis yang akan dipasangkan pada tubuh Irene serta untuk dipindahkan ke ruang rawat. Sebagai seorang ibu, Hatinya teriris melihat keadaan Irene yang begitu miris saat ini.
Selang infus terpasang ditangannya serta alat bantu nafas yang terpasang diantara mulut serta hidungnya dan juga alat ukur pacu jantung yang terdengar diseluruh ruangan. Keadaan Irene benar-benar sedang tidak baik-baik saja dan ini semua karena perbuatan jahat Taeyeon kepadanya. Yang diceritakan didalam film-film ternyata benar, ibu tiri memang selalu jahat.
Bibi Yuri mendatangi tempat beribadah dan berdoa dengan tulus sembari memejamkan kedua matanya kepada Tuhan agar melindungi Irene dan ia berjanji akan memohon pengampunan selama sisa hidupnya, serta akan melakukan apapun bahkan mati sekalipun, jika Tuhan mengizinkannya.
"Kumohon tolong selamatkan Irene, hanya dia alasanku selama ini untuk bertahan dan berpura-pura menjalani hidup dengan baik. " Batinnya.
Taeyeon menemui detektif yang menangani kasus orang-orang suruhannya. Dia berkata kepada oknum detektif itu untuk berpura-pura mengintrogasi Yuta serta Ten dan jika bukan dia yang ditugaskan untuk mengintrogasi kedua orang itu, maka jangan biarkan Yuta serta Ten mengatakan yang sebenarnya; apalagi sampai menyeret-nyeret nama baiknya.
"Tapi kurasa mau tidak mau dan bisa ataupun tidak bisa kau yang harus menangani orang-orang bodoh itu. Jangan biarkan mereka berkata jujur." Jelasnya.
"Saya pasti akan melakukan semua yang kau mau Nyonya."
Taeyeon mengeluarkan amplop dari dalam tasnya, lalu memberikan amplop itu kepada sang detektif. "Ini uang mukanya, sisanya akan kuberikan setelah pekerjaanmu selesai." Ucapnya.
Detektif itu dengan senang hati menerimanya dan langsung membuka amplop tersebut untuk menghitung jumlah uang didalamnya. Nyonya Choi atau lebih tepatnya Taeyeon, berdecih sembari melihat sang detektif begitu kegirangan memegang uang yang diberikannya.
"Ternyata ayah benar. Aku bisa melakukan apapun dengan semua uang yang ada ditanganku, bahkan aku bisa membeli hukum di negara ini dengan uang yang tidak seberapa. Kini aku bisa merasakan bagaimana enaknya menjadi sangat kaya dan melupakan saat dimana aku sangat sangat miskin." Batinnya.
Taeyeon kembali memakai masker dan menutupi wajahnya dengan topinya ; ia berbalik dan berjalan pergi menuju mobilnya. "Uang bisa membeli semuanya, termasuk kebahagiaan dan kekuasaan. Semua orang akan berlutut dan tunduk kepadamu jika kau sangat kaya." Ucapnya.
🌼🌼🌼🌼
𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐫𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠 𝐚𝐧𝐝 𝐡𝐚𝐯𝐞 𝐚 𝐧𝐢𝐜𝐞 𝐝𝐚𝐲(◠‿・)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Of Savage Girl Feelings
Fanfic- Park Irene Anak tunggal kaya raya yang tidak percaya dengan adanya cinta dan mencoba untuk menemukan jati dirinya dengan berusaha membongkar dan mencaritahu pelaku yang telah membunuh Ibu kandung serta Tunangannya. - Jack Kim (Aka Kim Taehyung) ...