"Mungkin diam-ku akan merubahnya"
__________
oo
o
Sekarang waktunya, para murid selesai belajar. Ada yang pergi untuk ekstrakurikuler dan ada juga yang langsung pulang.
Berbeda dengan gadis yang sudah berstatus istri dari seseorang, ia terlihat tengah kesal oleh panggilan yang tak terjawab, berlari melewati koridor mencari sang suami yang entah kemana.
"Ish! Kemana sih!!" decaknya, "eh Ryan, Ryan..! Berenti kek."
Lelaki itu berhenti dari jalannya yang terburu-buru, "Apa? Ayo cepet gue mau paskib," sahutnya.
Hana menghampiri untuk lebih dekat, "Lo lihat Candra gak?"
Manik mata Ryan melirik ke atas seolah mengingat, "Kayaknya dia..bentar. Oh, tadi dia udah pulang, iya pulang."
"Pulang?" beo Hana. Selepas menjawab Ryan pun lekas pergi, "terus gue balik gimana? Argh! Resek!" ucapnya lenggang disertai hentakkan kaki. Patut Hana syukuri, karena belum lama ia menunggu taxi lewat yang ditunggu pun datang. Jadi, dirinya tidak perlu dipapar terus oleh teriknya matahari.
Sampainya di rumah, Hana tidak melihat Candra. Sudah bodo amat dengan itu, Hana memilih beres-beres terlebih dahulu selepasnya memasak.
Tak lama, Candra yang masih mengenakan seragam sekolah walaupun acak-acakkan itu memasuki rumah dengan raut wajah semrawut. Hana yang turun dari tangga melirik sekilas, keduanya berpapasan namun tidak ada sapaan ataupun suara yang berbunyi, hanya saling melewatkan. Hana geleng-geleng dan membuang napas gusar atas sikap Candra hari ini.
Beberapa menit berlalu Candra yang tak kunjung keluar menarik Hana untuk melihat dan mengajaknya makan.
Belum sempat Hana membuka pintu, suara Candra terdengar seperti sedang bertelepon. Karena penasaran, Hana menempelkan telinganya pada pintu, ia menguping.
"Bisalah, gue juga males dirumah terus. Sekarang gue kesana, tempat biasakan? " ucap Candra, "Oke," lanjutnya.
Merasa percakapan Candra selesai, Hana membuka pintu dan memanggilnya, "Candra?"
Lelaki itu menoleh, "Hm?" respon yang singkat.
"Lo mau kemana?"
"Keluar."
"Iya kemana?"
"Apasih lo kepo banget," kesal Candra menyambar jaketnya.
"Wajarlah gue nanya. Lo boleh pergi tapi makan dulu," pinta Hana.
"Gue makan diluar," ucapnya melewati Hana.
"Dra..Candra! Ih CANDRA!"
"Kenapa lagi?!" geram Candra.
"Gue ikut!" pintanya.
"Gak, udah malem. Lo diem dirumah!"
"IKUT! Pokoknya gue mau ikut!" teguh Hana supaya Candra membawanya juga.
"Cowok semua, nanti lo gak betah," ucap Candra meyakinkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
CANDRA
Novela JuvenilDua insan yang sudah menjadi sepasang suami istri, atas dasar perjodohan, ialah Candra dan Hana. Mereka satu sekolah, namun beda kelas. Candra, dia lelaki yang bisa menarik kaum hawa dengan parasnya apalagi isi dompetnya. Tetapi, tidak ada seorang...