KH 16: Jonki Khawatir

119 24 2
                                    

.





👑

Di Klik Bintangnya 🌟 & Follow dulu ya, sekalian tambahin si list biar masuk saat ada update terbaru..

👑








~Selamat Membaca~



.

Mohon Bijak Dalam Membaca.

Cerita mengandung sedikit kata-kata kekerasan dan dewasa, karena hanya haluan semata dan cerita fiksi.

Bagian-bagian tertentu tidak cocok untuk anak-anak, jadi mohon yang di bawah umur baca cerita lain aja yah hehe..

😇

.








👑


















Siang hari setelah menunggu situasi aman, keduanya beranjak kembali menyusuri hutan menuju lokasi pertemuan.

Buk!

Yeji tersandung batu dan hampir saja terjatuh jika Minjun tidak memegang pinggangnya.

Keduanya sejenak bersitatap sebelum kembali ke posisi masing-masing dengan gaya canggung.

Mereka kembali berjalan dengan Minjun yang tidak pernah melepas pengamatan matanya dari wanita di depannya yang sedang membaca peta.

Keduanya kelelahan karena perjalanan ternyata cukul jauh, akhirnya menjeda dengan beristirahat sejenak.

Tapi seett!!

"Arghhhh!!!"ringis Minjun sedikit berteriak langsung menunduk memegang kaki kirinya

Yeji berbalik setelah mendengar pekikan dan berjalan cepat menuju pria yang sedang kesakitan itu.

Ternyata Minjun menginjak ranjau penangkap hewan liar. Ia tertusuk kayu yang sedikit besar yang sengaja dibuat pemburu liar. Perangkap itu bahkan tertutupi dedaunan hingga tidak terlihat.

"Astagah...kau tertusuk perangkap hewan."seru Yeji ikut meringis melihat darah keluar dari betis pria itu

"Aku tidak lihat sama sekali kalau ada perangkap...ssh.."ringis Minjun memegang betisnya yang sudah ia cabuti kayu yang menusuk tadi

"Duduklah."pinta Yeji membantu Minjun duduk.

Dengan telaten Yeji mengambil air mineral lalu membasuh luka pria itu dan mengeluarkan sebuah kotak P3K.

Minjun sejenak terpana dengan kecantikan Yeji yang sedang merapihkan rambutnya membuat jakun Minjun naik turun.

Minjun sesekali meringis saat merasakan alkohol dan obat merah yang diberikan wanita beraura tegas di depannya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Minjun sesekali meringis saat merasakan alkohol dan obat merah yang diberikan wanita beraura tegas di depannya itu.

Yeji membaluti kaki Minjun dengan perban perlahan setelah itu ia malah mengelemnya dengan lakban.

King's Heart 👑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang