29

1.5K 118 0
                                    

"AAAA"

Sheilla terkejut saat menyadari posisi tidur dirinya dan Varo semalam. Bukankah semalam Sheilla sedang duduk balkon tepat di pangkuan Varo. Namun saat pagi hari tiba, Sheilla sudah ada di atas kasur, dengan dirinya yang sedang berpelukan dengan Varo yang telanjang dada.

"Suara kamu mengganggu tidur saya" ucap Bryan dengan suara serak khas bangun tidur. Lalu tangannya kembali memeluk tubuh Sheilla dan semakin mengeratkan pelukan itu.

Cup! Kecupan yang lumayan lama  antara dua benda kenyal di wajah.

"Bryan apaan si!" kesal Sheilla, iya dia sudah mulai bisa membedakan antara Varo dan Bryan.

"Ayo siap-siap sekolah" ajak Bryan langsung mandi seolah tidak melakukan apapun. Memang hari ini tepat hari minggu, namun ada acara pensi di sekolah yang mewajibkan seluruh siswa berangkat.

Sedangkan Sheilla masih mengontrol jantung yang berdegup begitu kencang.

"Huh jantung gue" monolog Sheilla seraya memegangi dadanya.

Sekitar 20 menit bersiap, kini Sheilla dan Bryan sedang berboncengan menuju sekolah. Awalnya Sheilla memaksa untuk menggunakan motor agar lebih cepat sampai tujuan, sedangkan Bryan tetap kekeh menggunakan mobil. Setelah perdebatan kecil, akhirnya mereka sepakat menggunakan motor.

Sesampainya di sekolah, Sheilla turun dari motor di bantu oleh Bryan. Keduanya berjalan beriringan menuju kelas. Di sepanjang koridor juga banyak pasang mata yang melihat mereka dengan tatapan yang berbeda-beda.

"Pagi Sya!" sapa Reyga. Tiba-tiba saja Reyga datang menghampiri mereka berdua dan menyapa Sheilla. Hanya Sheilla.

Sheilla hanya tersenyum kaku, menanggapi hal itu. Sedangkan Bryan sudah menatap tajam Reyga yang lancang menyapa Istri kesayangannya.

Siswa lainnya yang melihat kejadian itu mulai membicarakan berita panas. Bagaimana tidak, Reyga yang juga salah satu seorang most wanted di sekolah ini menyapa Sheilla si murid baru.

Reyga ketua geng motor yang terkenal dengan sikap kasar, nakal, dingin, dan tidak berperikemanusiaan.

"Pawang lo galak" celetuk Reyga terkekeh seraya menepuk pundak Sheilla.

BUGH!

BUGH!

BUGH!

BUGH!

Bryan tidak bisa menahan emosinya, beberapa pukulan dengan brutal Bryan arahkan ke tubuh Reygan

"JANGAN SENTUH DIA!" teriak Bryan menggelegar sampai penjuru koridor.

Reyga tersenyum smirk meremehkan. Tangannya mengelap darah di sudut bibirnya, lalu menyeringai menatap Varo alias Bryan.

BUGH!

BUGH!

Reyga membalas pukulan Varo alias Bryan dengan pukulan yang tak kalah kencang.

Perkelahian antar keduanya sudah tidak bisa di hindari lagi. Bryan dan Reygan terus menerus saling memukul satu sama lain.

"STOP!" teriak Sheilla, namun sama sekali tidak dihiraukan oleh keduanya.

Sheilla berusaha mencari bantuan, namun tidak ada satupun yang berani melerai mereka, terlalu beresiko katanya.

Tidak ada pilihan lain, teman-teman Bryan belum datang sepagi ini. Jadi Sheilla memberanikan diri untuk melerai keduanya.

"CUKUP!"

BUGH!

"Awsh.."

"Shei!"

"Sya!"

TRANSMIGRASI!  OVER PROTECTIVE?! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang