Malam dimana aku kembali tidur di sebuah ranjang yang empuk namun terbelenggu akan sebuah alat pernafasan yang berada di hidung maupun juga beberapa alat yang tertancap di dada kiri.
Tertekan akan situasi tak begitu mengenakan sudah kualami selama dua puluh tiga tahun yang dulunya hanya enam bulan sekali kontrol malah sekarang justru sebulan dua kali. Rasa-rasanya ingin berteriak meminta pengaduan bahwa tidak terima akan sebuah kenyataan.
Diam, memejamkan mata dan menghirup oksigen dari selang. Ya, aku pikir ini sudah lebih baik daripada harus berusaha menariknya dengan susah payah.
"Hey kamu, kenapa sih sekarang kamu hanya bisa berbaring? Apa kamu tidak bosan terus-terusan menjadi seorang anak pecundang dan lemah? Bangun dong, kerja cari uang dan bukan membuang uang!"
Perkataan yang singkat namun cukup menyekat oksigenku sesaat sebelum kejadian ini terjadi.
Sadar bahwa pengobatan ini tidak mungkin menghabiskan hanya seribu, lima ribu rupiah tetapi lebih dari seratus juta. Siapa sih yang mau sakit? Tapi bagi mereka sakitku ini justru ladang uang yang melimpah.
Sanak keluarga lain menyumbang, tetangga menyumbang, dan bahkan juga diantaranya tipu-tipu mereka berhasil menjadikan masuk karma yang salah.
Aku yang hanya berdiam tanpa mengetahui apa sebenarnya terjadi korban kebusukkan mereka. Tak pernah sedikit berpikir jika aku mengenai ini enak banyak uang dengan tanpa kerja. Dan jika dikatakan lebih jujur justru semakin menjadikan tertekan hebat.
"Astaga, apakah nyawaku ini hanya dipermainkan mereka? Aku juga anak dari mereka, tapi semudah itu mereka mengatakan jika tak akan lama aku menginjak kaki di bumi?"
Ya batinku selalu saja terpuruk. Batinku tersayat dan bahkan sering menyalahkan kenapa tidak sekalian saja cepat mati agar segera kelar semua tanpa ada sandiwara yang mereka buat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Terbuka
Teen FictionSemua yang dituliskan hanya berdasarkan kenyataan dan tanpa sebuah rekayasa. Jika ada pihak yang tersinggung, maaf ini sebagai perantara dan tidak ada sedikit niat untuk memecah belah antara satu dan yang lainnya.