1

222 15 9
                                    

Enjoy your reading 🙂




" Uhuk– "

Hanma mengusap kasar wajahnya. Hari ini sudah masuk hari ketiga sejak dia didiagnosis menghidap Hanahaki Diseases. Menyakitkan. Itu yang menggambarkan keadaan Hanma sekarang ini. Dia duduk di hujung biliknya sambil merenung nasibnya dihari kedepan. Silapnya sendiri juga kerana telah jatuh cinta dengan si dia. Hanma memegang dadanya. Terasa sangat sesak. Ingin sahaja dia menangis.

" Haa.... Sakit. "

Hanma mengambil keputusan untuk bersiar-siar diluar. Menyusuri kegelapan langit malam, Hanma melepaskan keluhan buat sekian kalinya. Matanya diam menelusuri keindahan cahaya festival sehingga akhirnya matanya tertancap pada sepasang pasangan yang tampak bahagia. Hanma terpaku. Niat untuk tenangkan diri malah berujung lebih tersakiti apabila terlihat sang pujaan hatinya bersama yang lain.

" Sakit. Sakit sangat bila melihat kau bersama yang lain... Uhuk– "

Beberapa kelopak bunga Yellow Tulip keluar dari mulutnya. Yellow Tulip membawa maksud cinta yang bertepuk sebelah tangan. Hanma ingin melangkah pergi namun terhenti apabila namanya dipanggil oleh seseorang.

" Hanma! "

Dia menoleh. Terlihat sang pujaan hati berlari mendekatinya. Hanma cepat-cepat membuang kelopak bunga yang berada di tangannya. Senyuman palsu terukir dibibir pucatnya. Kemudian dia berjalan mendekati sang pujaan hati.

" Oh Ken-chan, tak sangka kita bertemu disini. Siapa dia? "

Hanma berpura-pura bertanya siapa yang berada disebelah Draken sedangkan dirinya sudah mengetahui siapa dia. Mitsuya melangkah lalu menghulurkan tangannya lalu tersenyum.

" Mitsuya Takashi. Semenya Draken. Salam kenal ya? "

Hanma teragak-agak sebelum menyambut huluran tangan Mitsuya.

" Shuji Hanma. "

Mitsuya melemparkan senyuman manisnya kepada Hanma. Hanma hanya membalas dengan senyuman palsunya. Hatinya bertambah sakit mendengar pengakuan Mitsuya.

" Kau luang? Jomlah ikut kami jalan-jalan di festival ini. "

Draken menarik Hanma mengikutinya namun Hanma melepaskan tarikan Draken dengan perlahan. Draken bingung. Hanma menyungging senyuman palsunya.

" Gomen Ken-chan, aku sedang tidak sedap badan Uhuk– "

Hanma menutup mulutnya lalu berlari meninggalkan Draken dan Mitsuya bingung disitu. Draken ingin mengejar namun Mitsuya menghentikan perbuatannya.

" Biarkan dia berehat. "

" Aku hanya merisaukan keadaannya. "

" Daijoubu.... "

Mitsuya memeluk Draken. Menenangkan hati sang kekasih daripada pemikiran yang negatif. Walaupun Mitsuya tidak terlalu suka akan Hanma, namun ia tidak mahu memutuskan persahabatan mereka kerana rasa cemburunya.

Hanma berlari menjauh dari Draken. Tangan yang setia menutup mulutnya dibuka. Terlihat beberapa kelopak bunga Yellow Carnation. Hanma menatap bunga tersebut. Bunga indah namun membawa maksud yang sangat teruk. Yellow Carnation bermakna kekecewaan atau penolakan. Hanma melepaskan nafas kasar.

" Haaa..... S-sakit... "

Hanma terduduk sambil memegang dadanya. Sakit, sedih, marah, cemburu. Pelbagai rasa di dalam diri Hanma bercampur aduk. Fikirannya berkecamuk. Lalu dia mengambil keputusan untuk pulang sahaja kerumah.

//Skip pagi

Hanma bersidai di koridor rumahnya. Matanya menerawang jauh bersama fikirannya. Di biliknya bersepah kelopak bunga. Hanma melepaskan keluhannya. Bertanya bilakan kesakitan yang dirasainya akan berakhir. Sejenak dia terfikir, apakah kalau dia terjun dari situ kesemuanya akan tamat? Hanma panjat bahu koridor itu dan duduk sambil menghayunkan kaki. Angin pagi menerpa ke mukanya. Cuaca yang sangat sesuai untuk bunuh diri.

" Waaah.... Sejuknya.... "

Hanma memejamkan matanya sambil menikmati hembusan angin pagi yang terakhir sebelum dia ingin terjun. Namun aktivitinya terhenti apabila namanya dipanggil dengan kuat.

" SHUJI HANMA! APA YANG KAU CUBA LAKUKAN?! TURUN DARI SITU! "

Hanma memandang ke bawah. Terlihat wajah Draken yang sangat gelisah. Draken meluru naik ketempat Hanma.

" Hanma, apa yang kau buat? "

Hanma turun lalu berjalan menuju kearah Draken. Tangan kurus itu menyentuh wajah halus Draken. Draken meraih tangan Hanma. Bertapa terkejutnya dia melihat bertapa kurusnya dia. Wajahnya juga pucat.

" Kau kenapa? Kau sakit kah? "

Hanma menyungging senyumnya. Di usap kepala Draken lembut.

" Daijoubu yo, aku kan kuat. "

" Betul betul lah setan aku risau ni.... "

" Ish... Betullah. "

Hanma menuju ke kebunnya diikuti Draken. Disana terlihat pelbagai jenis bunga yang sangat indah. Hanma memetik sekuntum bunga lalu memberikannya kepada Draken.

" Bunga Anggerik Putih. Warnanya yang seputih salju sesuai kepada sang empunya yang menerima. Anggerik Putih membawa maksud keindahan, kelembutan, kemurnian, kepolosan dan kebaikan. Maksud yang indah seperti dirimu. "

Draken tercengang. Tidak tahu ingin menunjukkan reaksi apa. Sama ada terharu atau tertawa. Pada akhirnya Draken menyambut huluran bunga itu sambil tertawa. Hanma pelik melihat Draken ketawa lalu bertanya kenapa dia tertawa.

" Aku tak menyangka kau pandai dalam bermain kata. "

Hanma tersenyum. Bukan senyuman palsunya namun senyuman yang terukir dibibirnya adalah senyuman kebahagiaan yang dia dapat. Tiba-tiba telefon Draken berbunyi. Draken meminta diri sekejap.

" Moshi Moshi? Cuya? Kenapa? "

" Kau dimana? "

" Aku di rumah Hanma. "

" Buat apa kau di sana? "

" Melawatnya. Kenapa? "

" Oh, tidak ada apa, cepat pulang ya? "

" Baiklah.... "

Draken mematikan telefonnya. Kemudian dia kembali mendekati Hanma. Dia meminta diri untuk pulang.

" Tunggu, ini untukmu. "

" Primerose? "

" Ia bermakna Cinta yang abadi. "

Sekuntum lagi bunga dihulurkan kepada Draken. Bunga yang sangat indah.

" Bunga apa ini? "

" White Tulip. "

" Maknanya? "

Hanma tersenyum lalu berjalan meninggalkan Draken yang terpinga-pinga. Namun dia tidak ambil pusing berjalan keluar dari rumah Hanma. Hanma kembali ke koridor rumahnya. Ditatap langit yang cerah.

" White Tulip membawa maksud permohonan maaf. Maafkan aku Ken, maafkan aku kerana telah mencintai kau Uhuk– "

Hanma melihat kelopak bunga Yellow Rose keluar dari mulutnya. Yellow Rose membawa maksud patah hati. Hanma duduk sambil menangis.



















To be continued.

Capek aku, lama tak tulis angst. Semoga terhibur. Eh- kan sedih. Semoga anda tidak terikut bersedih.

|• You're The One I Want •| [Hanma X Draken] [✓]Where stories live. Discover now