3 bulan berlalu. Morning Sickness yang dialami Jennie membuat Lisa benar-benar siaga menjaganya. Kehamilannya saat ini sangat berbeda ketika mengandung Liam. Dulu Jennie akan meminta makanan apapun dan sesulit apapun itu. Namun kali ini berbeda, Mual dan muntah sering kali terjadi padanya. Hingga kekurangan asupan membuat pipinya sedikit menirus.
"Honey.. please kamu harus makan.. Pagi tadi kamu sudah melewatkan sarapanmu dan aku tidak akan membiarkanmu meninggalkan makan siangmu lagi."ujar Lisa sembari memegang sendok untuk menyuapi istrinya. Jennie terus menutup mulutnya menhindari suapan Lisa.
"J please. 3 sendok saja."
"Tidak. Aku tidak mau makan.. hueek.. hueekk." Jennie segera berlari kekamar mandi. Lisa meletakkan nampang itu dan mengikuti istrinya.
"Hueekkk"
"Hueekk"
Lisa terus memijat tengkuk istrinya. 2 minggu ini Jennie mengalami Morning Sickness yang parah. Dokter telah memberinya obat tapi tidak berpengaruh sama sekali. Pekerjaan kantornya ditangani oleh sekertaris mereka sedangkan Liam selalu di jemput oleh Haein suami Jisoo.
Lisa merasa tidak enak kepada Haein namun Pria itu meyakinkan Lisa jika itu tidak jadi masalah baginya toh dia juga akan menjemput anaknya Earth.
Lisa menggendong Jennie keluar dari kamar mandi. Hal ini sudah sering dilakukan karena setiap kali Jennie selesai Mual tubuhnya akan Lemas. Lisa menarik selimut sampai Dada Jennie dan menyekah keringat istrinya.
"Aku akan menelpon dokter untuk memeriksamu."
"Tidak perlu, ini hal biasa Lisa."ujarnya menahan Lisa.
"Tapi aku khawatir J. 2 minggu ini kamu Mual parah, bahkan kamu melewatkan waktu makanmu. Aku tidak ingi terjadi sesuatu."ujar Lisa.
"Aku hanya butuh kamu. Aku tidak butuh dokter." Lisa meghela nafas kasar. Selalu seperti ini dan Lisa tak bisa apa-apa. Lisa membaringkan tubuhnya disamping Jennie mengusap lembut kepala Istrinya.
"Dimana Liam, aku belum mendengar suaranya siang ini..?"
"Haein tadi menelponku katanya dia membawa Liam kerumahnya karena Earth ingin bermain dengannya."ujar Lisa.
"Akhir-akhir ini dia tidak pernah memintamu untuk menemaninya bermain." Jennie sedikit bingun, biasanya anakya jika pulang sekolah dia akan mengajak Dadanya bermain tapi 1 bulan lebih ini anak itu akan tidur ketika pulang sekolah dan kadang melewatkan makan siangnya karena tidak ingin bangun.
"Mungkin dia bermain di sekolahnya." Ujar Lisa mengubah posisinya tengkurap dan wajahnya tepat diperut Jennie. "Hai Baby.. Dada kembali lagi, kau pasti bisa mendengarkukan..? Apa disana gelap baby..?" Tanya Lisa yang mendapatkan tamparan dari Jennie.
"Auuww. Kenapa kamu menamparku..?"
"Pertanyaan Bodoh. Kamu fikir tubuhku bisa menciptakan daya Listrik dan memberinya penerangan didalam sana." Ujar Jennie memutar bola matanya.
Lisa menggaruk pelipisnya. "Maafkan aku Honey.. aku hanya bertanya padanya siapa tahu dia menjawabku dan mengatakan tidak." Ujarnya membuat Jennie menggelengkan kepalanya.
"Sudah sana, Jemput Liam. Aku tidak ingin dia kelelahan karena terus bermain." Ujar Jennie yamg segera diangguki oleh Lisa.
"Siap My Sassy Girl. Dada Siap menjalankan Perintah.." ujarnya seperti seorang prajurit.
Lisa melajukan mobilnya menuju rumah Jisoo. Hanya butuh waktu 15 karena Mansion Mereka memang berdekatan. Lisa membuka pintu mansion yang bernuangsa abu-abu itu. Biasanya dia akan mendengar suara anaknya dan Earth sedang bermain tapi sampai diruang tengah pun tidak mendengar suara mereka. Hingga seorang Maid menghampirinya.