Assalamu'alaikum man teman, bismillah part 1. Jangan lupa bersyukur, happy reading yaa
~~~~
Pukul delapan malam, langit bertabur bintang tak membuat Ayyra tertarik untuk mengagumi indahnya meski sejenak. Ia lebih memilih untuk memfokuskan pandangannya pada laptop yang ada di pangkuannya. Sebentar lagi tugas akhir kuliahnya itu akan selesai. Ia sudah beberapa kali melakukan pengecekan terhadap skripsi yang ia garap itu.
Mobil yang menjadi tumpangannya berhenti tepat di depan kediaman abahnya. Rumah yang terlihat sepi dari luar. Tapi rasakan keramaiannya ketika sudah masuk ke dalam.
"Makasih ya Al udah ngasih tumpangan," ucap Ayyra setelah turun dari mobil.
"Iya sama-sama, gue duluan ya."
"Oke, hati-hati di jalan."
Mobil yang dikendarai Alma melaju setelah Ayyra menyelesaikan ucapannya. Perlahan tapi pasti, Ayyra melangkah dengan segala keluh kesah yang ingin ia sampaikan pada ummanya.
"Assalamu'alaikum aba uma, Ayyra pulang."
"Wa'alaikumussalam, kok Ayyra baru pulang nak?" tanya sang uma dengan penuh kelembutan.
"Iya uma," jawab Ayyra dengan cengiran di akhir.
Ia lalu mencium tangan umanya dan sang uma membalas dengan memeluk dan mencium kening putrinya itu.
"Pasti habis jalan sama cowok tuh ma," celetuk seorang lelaki dari belakang keduanya. Ayyra hanya menanggapi dengan lirikan sinis.
"Alah, Kak Aiman tuh ceweknya banyak ," tuduhnya balik.
"Enak aja, mereka tuh temenku tau," elak Aiman membela diri.
"Temen tapi kok manggilnya sayang," ujar Ayyra lalu pergi dari ruang tamu.
Sementara Aiman malah mendapat tatapan penuh tanda tanya dari sang uma.
"Anak siapa lagi Man?" tanya uma.
"Enggak kok uma, itu tuh internal joke kita. Uma tenang aja," jelas Aiman.
"Aba mana mas?" tanya Ayyra sambil celingukan mencari keberadaan abahnya.
"Itu lagi di kamar kayaknya," jawab Zaid masih fokus dengan laptop yang menyala di depannya.
"Panggil Ay, bentar lagi makan."
Ayyra mengangguk mendengar perintah dari kakak keduanya itu.
Samar-samar Ayyra mendengar suara abahnya yang sedang berbincang dengan seseorang ditelepon. Ayyra yang tadinya berniat untuk mengetuk pintu mengurungkan niatnya. Ia pun menunggu hingga sang abah selesai menelpon.
"Heh lama banget sih manggil abah doang."
"Astaghfirullah, bikin kaget aja mas."
"Gitu aja keget. Dasar remaja jompo," ucap Aiman mengejek.
"Ayyra udah bukan remaja lagi mas," ujar Ayyra mengoreksi pernyataan kakaknya itu.
"Terus apa, nenek-nenek?" tanya Aiman lagi-lagi mengejek.
"Enak ajaaa," ucap Ayyra lalu mencubit pinggang Aiman.
Dan pada akhirnya, kedua bersaudara itu tak kunjung memanggil abah untuk keluar makan malam. Tanpa mereka sadar sang aba malah keluar dari kamar.
"Ini kenapa berantem di depan pintu?" tanya abah heran.
"Mas Aiman nih bah nyebelin," adu Ayyra tanpa menjawab pertanyaan abah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamu'alaikum Calon Makmum (Hiatus)
Teen FictionTak seorang pun menyangka bahwa Aisyah Qotrunnada Nayyara merupakan seorang anak Ustadz. Padahal ketiga kakaknya nampak religius dan sangat alim. Ya meskipun Ayyra tidak buta terhadap akidah dan akhlak. Hingga akhirnya ia dipertemukan dengan Akhtar...