.....
Hari ini Yua pulang lebih cepat dari biasanya, itu karena pekerjaannya yang memang sudah selesai dan tidak ada tugas tambahan atau kegiatan apapun lagi. Namun bukannya senang Yua malah terlihat lesu sepanjang jalan, kenapa? Apalagi jika bukan karena ucapan bosnya tadi siang.
.
.
.
.
.
."APA??!!"
"Jadi aku dipindahkan ke perusahaan Hiden? Tapi itu kan sama saja dengan kau memecatku pak. Aku ingin tetap berada di Zaia" tolak Yua pada tawaran Gai. Yua tidak ingin bekerja di Hiden Intelligence karena ia dengar gaji disana tidak sebesar gaji di Zaia Enterprise.
"Dengar penjelasanku dulu Yua. Perusahaanku dengan perusahaan Hiden bekerjasama untuk menjalankan sebuah proyek dan aku menunjukmu untuk mengerjakan tugas itu" Gai berusaha menjelaskan.
"Aku hanya menugaskanmu untuk sementara jika semuanya sudah beres kau bisa kembali bekerja di Zaia lagi seperti biasa"
Kening Yua berkerut, "benarkah?"
Gai bangkit dari kursinya kemudian berjalan mengarah ke jendela ruangannya.
"1000% benar, mana mungkin aku melepaskanmu begitu saja apalagi memberikanmu pada Hiden. Kau ini adalah tangan kananku yang 1000% sangat ku andalkan"
"Lalu selama aku pergi, siapa yang akan mengerjakan tugas tugasku?"
"Tenang saja, Jin yang akan menggantikan"
Mendengar hal itu Yua menelan ludahnya ia tidak sanggup membayangkan tugasnya dikerjakan oleh Jin. Akan seberapa kacaunya nanti?
"Kumohon pak siapapun selain dia, aku tidak bisa percaya padanya. Ini membawa tanggungjawab yang besar"
Namun Gai membantah, "aku tidak menyuruhmu berkomentar lagipula aku 1000% percaya pada Jin"
"Baik pak kalau begitu" jawab Yua pasrah.
"Sekarang kau boleh pulang"
.
.
.
.
."Haah mulai besok aku berangkat ke Hiden? Sungguh tidak bisa dipercaya, tenanglah Yua kerjakan secepatnya saja agar kau bisa kembali normal lagi" keluh Yua sembari berjalan menundukkan kepalanya.
Dengan perasaan tidak niat Yua berjalan pulang menyusuri jalanan dengan lesu. Ia tidak peduli kemana arah yang ia tuju, Yua sudah sangat yakin bahwa kemanapun ia melangkah pada akhirnya akan sampai sendiri ke tujuannya. Namun karena Yua berjalan menunduk, secara tidak sengaja dahinya menabrak seseorang yang sedang berdiri didepannya.
Sontak Yua membungkukan badannya "Ah, ma-maaf saya tidak sengaja. Maafkan saya karena tidak memperhatikan jalan"
'Tunggu sepertinya ada yang aneh? Kenapa kepalaku basah?
"KYAAAK-- HUJAN" Yua melompat memeluk orang didepannya karena reflek
'Sial kenapa aku tidak menyadarinya daritadi
"Tenanglah kau sudah aman dibawah payungku" ucap seseorang itu dengan suara familiar.
Yua membuka matanya menyadari dirinya sendiri sedang memeluk orang asing yang habis dia tabrak tadi, 'dasar Yua tidak tahu malu pikirnya.
Lantas ia cepat cepat melepaskan pelukannya "AH SEKALI LAGI SAYA MINTA MAAF ATAS KETIDAKSOPANAN SAYA--"
Namun pria itu membalas dengan senyuman "tidak perlu minta maaf. Lama tidak bertemu ya, Yaiba"
Mendengar namanya disebut mata Yua terbelalak saat ia mendongakkan kepalanya Yua melihat seseorang berjas hitam dengan kemeja abu-abu didepannya tengah berdiri membawa payung transparan sedang tersenyum tipis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Expected Rain | (Fuwa x Yua) [Alternate Universe]
FanfictionSetiap hujan turun ingatan ingatan itu muncul kembali memenuhi pikirannya. Ia mencoba untuk melupakan semuanya, tapi sekeras apapun ia berusaha, Yua tetaplah tidak bisa mengatasi semua itu sendirian. Sejak kecil hidup Yua selalu diselimuti akan rasa...