PERHATIAN!!!
PROLOG SANGAT TIDAK NYAMBUNG DENGAN BAB SELANJUT-SELANJUTNYA. TIDAK DIBACA PUN TIDAK MASALAH. INI HANYA CUPLIKAN KEJADIAN DI EPISODE KE SEKIAN.
OH YA, LINDA DAN DANI ADALAH NAMA ORANGTUA P.U ALIAS ALEXA. JADI NAMA MEREKA TIDAK AKAN MUNCUL DI CERITA. DIGANTI DENGAN SEBUTAN MAMA-PAPA SAJA.
HATUR NUHUN.
***
"Ini gila!" seru Linda tak percaya. Ia tak henti menggeleng-gelengkan kepala sejak dua menit terakhir. Seolah menegaskan kebingungannya akan apa yang tengah terjadi.
Dani, seseorang dengan pemikiran lebih logis dari istrinya, mengambil alih lima lembar foto yang baru saja ditemukan Linda di depan pintu rumah mereka. Diamat-amatinya kelima foto tersebut dengan serius.
'Ini membingungkan', pikir Dani. 'Bagaimana cara mereka mendapatkan foto-foto ini?'
"Ma." Dani bergeser mendekati istrinya yang masih tampak shock, membuat wanita itu menatap penuh tanya. "Papa rasa, ada seseorang yang meneror kita ...."
Baru saja Linda membuka mulutnya untuk menanggapi, tiba-tiba ponsel Dani berdering nyaring. Tanpa melihat identitas si penelepon, pria tersebut langsung menggeser tombol hijau ke kanan, lalu memilih speaker on.
Selang beberapa detik, terdengar suara berat laki-laki di ujung sana. Ia mengucapkan 'hai' yang tentu saja tidak ditanggapi sepasang suami istri tersebut.
"Sudah kah kalian menerima kiriman dariku? Sudah? Bagaimana menurut kalian? Menarik, bukan? Apa? Tidak menarik? Oh, mungkin terlalu mengejutkan, ya? Atau malah menakutkan? Ah, kalian tahu saja aku ini orang jahat. Hahaha ..."
"Siapa Anda!?" seru Dani, sekuat tenaga menahan emosi.
"Hahaha ..." Kembali ia tertawa. Tawa yang membuat siapa pun muak saat mendengarnya. "Tak penting siapa aku. Yang penting, patuhi perintahku. Atau tidak, kubakar habis rumah mungil kalian!"
"Jangan coba-coba menggertak kami!"
"Terserah kalian mau percaya atau tidak. Yang jelas, aku selalu ada di sekitar kalian. Mengintai, menguping, bahkan menguasai rumahmu, Dani. Belum cukup kah foto-foto tersebut menjadi bukti? Coba lihat, betapa cantiknya putrimu saat terlelap. Ah, dan lihat ini, mengapa istrimu masih berpakaian saat mandi?"
Dani merasa emosinya sudah di ubun-ubun. Sedangkan Linda mulai tersedu di pelukan suaminya. Mereka tahu permintaan si peneror bukanlah perkara sulit. Hanya saja cara yang ia gunakan untuk mengancam mereka benar-benar keterlaluan.
"Ingat, turuti perintahku, maka kalian akan selamat. Sampai jumpa ...."
Tuuut ... tuuut ... tuuut ...
"Halo? Halo? Halo?" teriak Dani berkali-kali. Percuma. Sambungan telah terputus. Tidak ada lagi yang bisa mereka lakukan selain pasrah dan-menuruti perintah si peneror.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Buta
Teen FictionCinta itu buta Ia bisa melukai, bahkan membunuh raga tak berdosa Cinta itu buta Maka, kau jangan coba-coba mencinta jika tak siap terluka Namun, bukankah kita tidak bisa hidup tanpa cinta? *** Ini adalah novel teenlit yang aku tulis belasan tahun si...