30

1.7K 114 3
                                    

"Shei!" pekik Bryan

"Eh ini kok keluar lagi" beo Sheilla menadahi darah mimisan menggunakan telapak tangannya agar tidak tercecer.

"Kita ke rumah sakit saja" ucap Bryan merasa bersalah karena telah menyakiti istrinya. Bryan mengambil beberapa tisu yang berada di atas dashboard mobil untuk mengelap darah mimisan Sheilla.

"Ngga usah Bryan, ini gapapa kok, kita pulang aja ya?" pinta Sheilla tersenyum.

"Ini buat pembelajaran kamu aja, lain kali kalau ada masalah jangan langsung main pukul" lanjut Sheilla seraya tersenyum. Senyum itu juga menyembunyikan rasa sakit dan berdenyut akibat pukulan Bryan yang sangat keras.

"Sampai rumah saya kompres pakai air es" final Bryan melajukan perjalanannya ke rumah.

~~~~

"Dia gimana?" tanya Reyga yang sedang berada di dalam markas geng motor RaSyator.

Di markas Rasyator memang terlihat sepi, anggota lainnya di tugaskan untuk pergi ke acara bulanan yang di adakan geng motor ini. Jadi di markas tersebut hanya ada Reyga dan Aksa.

"Tadi mimisan" jawab Aksa menghisap seputung rokok.

"Sialan" umpat Reyga memukul meja markas dengan emosi.

"Dari info yang gue dapat, dia pernah amnseia" kata Aksa mematikan rokok yang tinggal busanya saja.

"Gue pernah ketemu dia di mall, dia pake kursi roda" lanjut Aksa lalu menceritakan saat ia bertemu dengan Sheilla dan Regan

"Lo kenapa ngga cerita ke gue? Kenapa lo akting ketakutan? " tanya Reyga menyalakan seputung rokok

"Awalnya gue mau nyapa dia, tapi pas gue liat dia ngga inget gue, mending gue sekalian pura-pura ketakutan aja biar dia ngga curiga" jelas Aksa sedikit terkekeh mengingat aktingnya yang seperti orang culun.

Reyga terlihat mengangukkan kepalanya seraya menikmati asap rokok yang keluar masuk mulutnya secara bebas.

"Sya, gue bisa liat lo lagi"

~~~~

Bukan Bryan jika ia tidak keras kepala dan teguh pendirian. Buktinya Bryan tidak membawa Sheilla pulang ke rumah, melainkan ia malah membawa ke rumah sakit tanpa sepengetahuan Sheilla. Iya, saat perjalanan tadi Sheilla mengantuk dan tertidur pulas di mobil. Hal itu lantas dimanfaatkan oleh Bryan untuk memeriksa kondisi istrinya.

Secara perlahan Bryan menggendong Sheilla yang sedang pulas tertidur. Segera Bryan membawa istrinya ke dalam ruangan pemeriksaan dokter tanpa menimbulkan suara yang dapat mengusik tidur Sheilla.

Sheilla sama sekali tidak terbangun saat di periksa. Entahlah apakah gadis itu pingsan atau benar-benar tertidur,  yang pasti Sheilla memiliki gaya tidur yang sangat pulas, kebo, juga tidak mudah terusik.

"Bagaimana kondisi Sheilla?" tanya Bryan saat dokter telah selesai memeriksa kondisi istrinya.

"Hanya sedikit memar dan trauma di hidung dan daerah sekitarnya" ucap dokter

"Untung saja tidak sampai menimbulkan keretakkan atau cidera yang serius" lanjut dokter

"Jangan lupa di kompres air dingin, juga obat pereda nyeri yang sudah saya resepkan" jelas dokter

TRANSMIGRASI!  OVER PROTECTIVE?! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang