Tiara dan yang lainnya tergesa gesa menuju ruangan jenazah.
Setelah menerima kabar dari pihak polisi mengenai kecelakaan yang di timpa anrez.
"Pasien bernama anrez adelio putra nugraha, berada di ruang jenazah dan tidak bisa di jenguk sekarang,karena kondisinya tak patut di perlihatkan" jelas suster.yang memang pihak rumah sakit melarang keluarga ataupun kerabat jenazah melihatnya. Karena kepala jenazah tersebut sudah tak terlihat. Bisa di bilang hancur.
"Dan ini Dompet pasien, kami menemukannya di saku celana pasien. Dan polisi juga sedang menyelidik kenapa bisa terjadi kecelakaan" Putra menerimanya dengan tangan gemetar. Menatap dompet milik anaknya itu.
"I'ini benaran anak saya?" putra benar benar tak bisa berkata kata lagi. Dompet nya milik anaknya. Dan,berarti?
"Anza.." Sesak sekali rasanya, butuh oksigen.
"Pah.." Tahan Riza,menahan tubuh sputra yang melemas.
"Anza?" Tiara mengambil dompet anrez dari tangan putra,lalu membuka isi dompetnya.
Damn
"Jjadi?" tiara menggeleng tak percaya,lagi lagi tak menyangka setelah menemukan poto dirinya kecil berada dalam dompet anrez.
Dan di sampingnya? Poto anrez kecil. Ia ingat betul poto sahabatnya itu. Anza.
"Anrez, anza?"gumam tiara tak terasa airmatanya luruh begitu saja
"Keluarga jenazah?"
"Saya papahnya sus" jawab putra langsung
"Urus surat kematian putra bapak" putra mengangguk lemah. Sangat lemah.
>_<
...
ان لله وان اليه رازعن
Telah berpulang ke rahmatullah,Anrez adelio putra nugraha
Bin
Putra adelio nugrahaLahir:jakarta, 19 agustus 1997
Wafat: jakarta,01 may 2014
Putra menatap tak percaya makam di depannya sekarang. Belum sempat mendapatkan maaf dari sang anak,kini sang anak pergi meninggalkannya juga.Putra menatap makam di samping anrez. Makam mamahnya anrez. Dewi adelio nugraha.
"Maafin saya wi, saya gagal jadi papah yang baik buat anza. Saya gagal jaga anza" Riza terdiam mendengarkan curahan hati papanya itu.
Berbeda dengan kedua orang yang berdiri terisak,kini satu cewek berdiri di samping sahabatnya itu hanya menatap datar makam anrez,lebih tepatnya anza. Sahabat kecilnya yang menghilang tak ada kabar.
"Lo tega banget sih sama gw an? Bertahun tahun gw nunggu lo. Nunggu lo kembali meskipun kadang ada pikiran negativ di hati gw kalo lo gak akan pernah kembali" batin tiara yang kini tatapannya beralih menjadi sendu.
"Dan sekarang,ternyata lo rez.. Lo anza! Kenapa lo gak bilang sama gw? Kenapa lo gak kasih tau kalo lo itu sebenarnya anza?hiks"
"Sekarang lo pergi ninggalin gw,Seriusan ini? Lo gak mau berjuang lagi apa buat gw? Gw janji deh,gw gak akan nyuekin lo. Gw gak akan gak peduliin ungkapan lo,gw~"
"DEN ANZA... HIKSSS, KENAPA ADEN NINGGALIN IBU? DEN... YA ALLAH HIKS"
Tiara menatap sendu Bu Imah, Yang ia kira adalah ibu dari anrez. Dan yang mengaku kalo ia ibu kandung anrez.
"Den, nanti ibu marahin siapa kalo aden pergi? Nanti yang berantakin rumah siapa kalo aden pergi? Hikss, hiks Nnanti yang makan masakan ibu siapa?" isak pilu bu imah,membuat semua yang mendengar dan melihat ikut terbawa suasana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Already love
Fiksi RemajaAlready Love >Φ teenfiction of Tirez |¦ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA ¦| jangan ikut campur urusan Gw!" peringat tiara, anrez tersenyum tipis " mending sekarang lo pergi , atau gw duluan yang pergi" usir tiara, hendak pergi namun "denger yah, sampai...