21

377 51 13
                                    

Yoongi duduk begitu saja. Ia tak mempersilahkan istrinya. Seungwan tau Yoongi sedang marah dan kecewa. Ia lalu menutup pintu kamar dan menguncinya. Setelah itu, Seungwan menyusul Yoongi duduk di tempat tidur yang masih tertutup kain putih.

"Mau mengelak? Atau mau menjelaskan semua dari awal?"

"Sayang..."

Yoongi beranjak dari sisi Seungwan. Ia menuju ke jendela. Menatap pepohonan hijau di sana. Hatinya masih berdenyut nyeri.

"Oke. Aku cerita semuanya. Waktu itu aku penakut. Bunda bilang aku harus menjadi wanita yang tangguh namun terlihat penyayang."

.

"Bunda... Jangan. Mama Lee Young Ae sedang sakit."

"Jangan lemah Lee Seungwan. Bunda terima kalau Bunda nomor dua karna bunda bisa menyingkirkan Kim Hee Ae nanti. Song Yoona juga bukan ancaman. Tapi Young Ae... Wanita itu kesayangannya papamu. Bunda tidak terima. Biarkan dia pergi untuk selamanya."

"Kasihan Seulgi, bunda..."

"Bunda bilang jangan lemah! Lihat ini," Lee Ilhwa menuangkan sebuah bubuk ke dalam minuman untuk Lee YoungAe.

Seungwan kecil menangis melihat betapa kejam bundanya. Tapi ia juga tak bisa berbuat apapun untuk menolong Lee Seulgi. Ia terlalu takut.

"Kalo anak sulung bunda lemah, bunda akan ajari Sooyoung cara biar dia kuat."

"Jangan Sooyoung bunda!"

"Diam lebih baik kan? Tunggu perintah dari bunda. Sekarang, panggil pelayan dan bilang kalau papa minta minuman ini diantar ke YoungAe. Sekarang"

.

Seungwan sudah tak sanggup menahan air matanya. Ia menangis mengingat  pertama kali tau betapa kejam ibu kandungnya.

"Waktu itu aku juga sempat dijodohkan, hampir maksud aku. Seorang pengusaha yang secara finansial sedikit di atas Kim Seokjin yang juga seorang pengusaha. Tapi kau datang Min Yoongi. Melamarku di depan papa dan papa langsung menerimamu. Bunda tidak setuju tapi karna papa setuju, bunda tak bisa menolak."

Yoongi tau akan hal itu. Sejujurnya hubungannya dengan sang mertua juga kurang baik. Ia masih terdiam membiarkan Seungwan membongkar semua kisahnya.

"Bunda setuju dengan syarat, aku menunda kehamilanku."

"Kau melakukannya Seungwan?"

Seungwan merasa sakit ketika mendengar orang yang ia cinta menyebut namanya dengan nada begitu rendah.

"Bunda mengijinkan aku hamil saat semua aman. Sekarang ada Dohyun. Cucu pertama laki-laki. Bunda melarangku untuk hamil agar bunda bisa membereskan semuanya."

"Dia masih kecil Seungwan," desis Yoongi.

"Aku tau. Tapi kau tak tau kan aku pernah keguguran? Aku hanya bilang, kalau aku haid. Haidku saat itu sangat sakit dan deras. Aku pernah kan menolakmu untuk berhubungan karna alasan itu? Ya karna aku baru saja keguguran."

"Kau tak memberi tahuku?! Aku kira kau tak seambisi ini pada harta."

"Kau pikir hidupku tidak tertekan," Seungwan menundukkan kepala. Meremas kain putih yang menutupi seluruh tempat tidur. "Bunda tau aku hamil bahkan sebelum aku bisa memberi tahumu. Aku ingin itu sebagai kado ulang tahunmu dan aku ingin kita diam-diam menjaga kehamilanku. Tapi bunda mengawasiku dengan ketat. Aku tak tau apa tapi bunda berhasil membuat calon anakku gugur."

"Keluargamu," Yoongi terdiam. "Bundamu itu iblis."

"Selain obat untuk menyingkirkan kak Joohyun, aku juga menerima pil sialan itu," geram Seungwan.

Problematic Family {{BangtanVelvet}}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang