Imam Asy-Syafi'i Rahimahullah Ta'ala mengatakan,
الخير في خمسة : غنى النفس وكف الأذى وكسب الحلال والتقوى والثقة بالله
"Kebaikan ada pada lima perkara, yaitu kekayaan jiwa, menahan gangguan (terhadap orang lain), penghasilan yang halal, ketakwaan dan kepercayaan kepada Allah."
(Siyar A'lamin Nubala 10/97)
Dengan kekayaan jiwa seseorang akan merasa cukup, terhindar dari serakah, dan mengambil yang bukan haknya. Kesabaran dan akhlak baik akan membuat orang lain selamat. Penghasilan halal membuat doa kita diijabah dan sifat kita terjaga. Ketakwaan serta kepercayaan kepada Allah membuat kita mampu menjauhi perkara yang Allah larang serta melakukan amal saleh.
Allah Ta'ala berfirman,
إِنْ أَحْسَنْتُمْ أَحْسَنْتُمْ لِأَنْفُسِكُمْ ۖ وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا ۚ فَإِذَا جَاءَ وَعْدُ الْآخِرَةِ لِيَسُوءُوا وُجُوهَكُمْ وَلِيَدْخُلُوا الْمَسْجِدَ كَمَا دَخَلُوهُ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَلِيُتَبِّرُوا مَا عَلَوْا تَتْبِيرًا
"Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam mesjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai."
(QS. Al-Isra' [17]: 7)
