64.we love you

7.8K 539 119
                                    

Tujuh tahun kemudian.....

Boy Band terbesar asal Korea Selatan itu baru saja disband tahun lalu. Tangis haru para Army menyaksikan konser terkahir mereka masih berbekas sampai sekarang. Mereka akan terkenang sepanjang masa dan tetap menjadi pemenang di hati para penggemarnya.

Sebagian dari mereka mulai menjalani kehidupan masing-masing. Seperti Namjoon yang sudah mendirikan agensi dan mewujudkan mimpinya menjadi seorang Dady.

Seokjin membuka bisnis restoran,

Yoongi bekerja sama dengan agensi Namjoon sebagai produser lagu,

J-Hope menjadi CEO Real estate terbesar di Korea,

Jimin bulan depan akan menikah dengan Lim Youra,

Jungkook menikmati masa mudanya pergi berlibur keliling dunia serta lebih banyak mengoleksi Ironman,

Dan Taehyung sibuk mengurus keluarga dan juga menjadi aktor terbaik yang membintangi drama-drama populer dua tahun terakhir ini.

Terkadang jika mereka bertujuh memiliki waktu luang, mereka akan berkumpul mengingat-ngingat cerita masa muda mereka yang menyenangkan. Berbagai pengalaman yang mereka dapatkan serta jangan lupakan kalau mereka berkumpul tiada hari tanpa berjulid.

Malam ini tidak terlalu sunyi di kediaman kediaman Taehyung. Terdengar suara televisi di ruang tengah seperti suara drama yang tengah di tayangkan di televisi di susul suara ketawa anak kecil di sana. Siapa lagi pelakunya jika bukan Taeya dan Taeyun?

Mereka berdua sedang melihat drama yang dibintangi appa mereka di televisi. Padahal waktu sudah menunjukkan pukul sembilan malam waktu mereka tidur tapi mereka berdua masih standby di depan layar TV besar duduk di sofa empuk serta membawa popcorn.

Shia sudah beberapa kali menyuruh mereka tidur tapi apalah daya namanya juga anak-anak pasti susah di kasih tahu. Jalan satu-satunya Shia menemani mereka di sana, ia duduk di tengah-tengah samping kiri Taeya samping kiri Taeyun kedua buah hatinya memegang popcorn masing-masing.

"Lihatlah appa di sana tampan sekali" tunjuk Taeya memperhatikan layar televisi saat appa nya sedang beradegan cool di depan lawan mainnya.

"Wahhh lawan main appa juga cantik" detik kemudian Taeyun menatap sang eomma. "Tapi cantikan eomma" ujarnya memeluk Shia.

"Putraku sudah tahu yeoja cantik"

"Tentu saja karena appa selalu di kelilingi yeoja cantik" jawab Taeyun polos.

Taeya menatap julid Taeyun sampai Shia heran dibuatnya. Entah kenapa jika Taeya mulai julid wajahnya akan mirip Jimin, mungkin ini karena Jimin terlalu sering mengajarkan kejulidan pada Taeya.

"Eomma" panggil Taeya seraya memasukkan popcorn karamel ke dalam mulutnya.

"Iya? Kenapa raut wajahmu terlihat kesal?"

Taeya meletakkan popcornnya asal di atas meja sampai setengah berantakan. Selanjutnya Taeya memeluk Shia erat-erat. Tumben sekali Taeya seperti ini tapi memang akhir-akhir ini Taeya lebih sering melamun seperti orang sedih. Terutama setelah menonton drama yang di perankan appa nya kesedihan di wajahnya semakin terlihat.

"Taeya kenapa nak?" Tanya Shia hati-hati.

"Taeya tidak suka melihat appa akting!" Tangis Taeya pecah di pelukan Shia sampai Taeyun terperanjat kaget.
"Setiap hari appa pulang malam, sampai rumah appa langsung tidur tidak pernah mencari Taeya lagi"

Tangis Taeya berlanjut dan parahnya Taeyun juga ikut menangis sampai Shia sedikit heran kenapa putranya ikut menangis. Taeyun ikut memeluk Shia sama seperti Taeya.

With You [M] || KTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang