"Haiii Fris, hai Lang" sapa Shanice yang baru datang, raut wajah nya yang masih kesal masih terlihat jelas dimata Friska dan Gilang.
"Haii kenapa kok muka nya di tekuk?" Tanya Friska heran.
"Itu siapa sih yang di depan, nyebelin banget" Shanice mengerutkan alisnya.
"Ohh itu Bang Han" ucap Gilang.
"Yaudah deh gua pulang yaa lu mau ikut gak?" Pamit Shanice menatap Friska.
"Gak deh gua disini aja" ucap Friska.
"Kamu pulang aja, besok kamu sekolah kan, besok kesini lagi aja" pinta Gilang sembari mengusap rambut panjang Friska.
"Yaudah kalau gitu aku pulang ya" pamit Friska bangun dari duduk nya.
Shanice dan Friska keluar pintu besamaan, Gilang menatap tubuh Friska yang semakin menjauh.
"BangHan gua pulang dulu ya, titip Gilang kalau ada apa apa kabarin gua" pinta Friska.
"Ia"
*****
Keesokan harinya Friska sudah berada di sekolah, Friska berjalan cepat karena ia harus berlatih menjadi petugas upacara hari ini. Friska berjalan menelusuri lorong, melewati beberapa kelas di lantai atas dengan membawa beberapa lipatan bendera merah putih. ketika ia di bawah, ia bertabrakan dengan seorang perempuan berambut panjang ikal dan berparas cantik."Brukk"
Friska terjatuh dan bendera yang asal nya terlipat rapi kini sudah berantakan di atas lantai."Gimana sih lu jalan liat liat dong" ucap Thania, Thania adalah salah satu murid yang memang sering membuat masalah di sekolah.
Friska mengangkat wajah nya dan melirik wajah perempuan dihadapan nya.
"Ohh lu pacar nya Gilang yaa, ishhh dekil banget sihh, kenapa Gilang mau sama lu jelas jelas disini ada gua yang lebih cantik dari pada lu" omongan itu sangat membekas dihati Friska.
"Hehh asal lu tau ya semenjak Gilang pacaran sama lu, dia jadi banyak masalah tau gak" ucapan itu membuat Friska mikir bahwa "apa kah ia pantas menjadi pacar Gilang, apakah ia pembawa masalah dalam kehidupannya."
Upacara telah selesai dilaksanakan, namun sepanjang upacara berlangsung nampak nya Friska tidak fokus, berkali-kali Friska salah menyebutkan kata.
"Fris kenapa lu gak fokus tadi?" Tanya Shanice heran.
"Gapapa" jawab nya acuh.
Sepulang sekolah Shanice kebingungan mencari Friska yang tiba tiba menghilang. Biasanya Friska tak pernah seperti ini, kalau ada masalah Friska pasti cerita ke Shanice.
"Ada yang aneh dari Friska, gak biasanya Friska kayak gini, gua harus cari tau." Ucap Shanice lirih.
Shanice mencari Friska kerumah sakit dimana ada Gilang yang kini di rawat disana.
"Lang, Friska ada sama lu gak?" Ucap Shanice memasang raut wajah kebingungan.
"Ngak, emang dia gak sama lu kan biasanya dia sama lu" heran Gilang.
"Dari pulang sekolah gua gak tau Friska dimana. Dia ngilang gitu aja" ujar Shanice.
"Yaudah gua pulang dulu ya" pamit Shanice.
*****
Disisi lain Friska berada di rumah Nindy. Ya, nindy adalah saudara Friska yang tinggal dibogor. Selain saudara Friska ia juga memiliki hubungan spesial dengan Shandy, sudah 2tahun mereka berpacaran, awal mereka kenal sejak Nindy berkunjung ke Jakarta dan tak sengaja bertemu Shandy di cafe milik Ricky."KaNin gimana sih caranya biar hubungan tuh bisa bertahan lama kayak KaNin sama BangShan?" Tanya Friska kepada Nindy yang tengah memain kan ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gilang's Tears (Air Mata Gilang)
Teen FictionCerita ini menceritakan kehidupan seorang Gilang yang di benci oleh papa & mamanya. Ia di jauhi oleh teman kecil nya. Selalu merasa tersingkirkan, merasa tak ada gunanya hidup didunia, selalu disalahkan oleh keadaan. Merasa gagal tapi tidah pern...