New dan gun mengekori kak alice menuju parkiran. Mereka sudah janjian sebelumnya jika akan menengok kos-kosan.
"Kita naik mobil temen kakak ya, orangnya udah nunggu diparkiran"
"Kak lice, gak papa?"
"Santai aja kali, temen kakak baik"
Gun berbisik kearah new sepelan mungkin
"Ya kalo ke kak alice pasti baik, lah sama kita gimana wik??"
"Duh sama, gue jadi parno juga nih. Balik aja apa ya?"
Alice menoleh kebelakang melihat dua adik tingkatnya yang sedang berbisik.
"Kalian ngapain? Ayo, keburu malem loh"
New dan gun akhirnya menurut dan mengikuti alice yang berjalan menyusuri parkiran fisip yang lebih mirip hutan. Kadang new dan gun suka bercanda jika fakultasnya lebih mirip fakultas kehutanan karena saking banyaknya pohon-pohon besar dan hampir menutupi fakultas, tidak lupa intensitas nyamuknya yang sebesar gajah terbang, ini new yang lebay.
Dari kejauhan sudah terlihat mobil yang dimaksut alice. New dan gun yakin itu mobilnya, yaiyalah soalnya alice melambai ke arah mobil itu.
Mobil pajero sport berwarna hitam yang gun yakini adalah keluaran terbaru.
"Wik mobilnya ganteng" Rupanya new dan gun masih bicara dengan setengah berbisik
"Ho'oh, orangnya ganteng juga gak? ntar zonk lagi"
Keduanya terkikik geli kala mengingat pengalaman mereka semasa SMA yang menggoda pengendara mobil sewaktu di lampu merah, tampilan mobilnya memang semewah itu, tapi ketika kaca mobil dibuka, keduanya langsung tertawa terbahak-bahak. Ya pokoknya seperti itu, tidak usah dijelaskan secara rinci.
New dan gun masih setia menahan tawa geli kala alice mengetuk jendela mobil pajero itu. Dan detik berikutnya new dan gun dibuat menganga oleh pengemudinya. Sesosok laki-laki tampan, oh sangat tampan, hidung bangir dan bibir tipis berwarna cherry.
"Wik ganteng wik"
Gun menoel-noel newwiee yang masih takjub dengan ciptaan tuhan didepannya
"Anjir gun, ini mah bukan ganteng, tapi ganteng banget"
Kehebohan yang new dan gun lakukan (secara diam-diam) terhenti ketika alice menyuruh mereka untuk masuk. New dan gun cukup tau diri untuk duduk di bangku belakang.
"Oh ya new, gun, kenalin ini temen aku dari fakultas ekonomi. Namanya arm"
"Halo kak arm"
"Halo kak arm"
"Halo new, halo gun, alice cerita tadi di chat, katanya kalian yang mau nyari kosan"
"Iya kak"
"Arm, ada kan kamar yang kosong?"
"Ada kok, tenang aja. Jarak dari kampus sekitar 1 kiloan, soalnya muter, gapapa?"
"Gak papa kak, asal sama kak arm- eh maksutnya asal ada kamarnya"
Gun mencubit kecil lengan new, emang dasar jiwa-jiwa flirtingnya sulit ditahan kalau ada cowok cakep.
New dan gun masih setia memandang arm yang berada di kursi kemudi, memperhatikan bagaimana cara ia berbicara, bahkan new dan gun terlampau peka jika arm ini menyimpan rasa untuk kak alice.
"Makasih loh arm udah mau bantuin mereka, kasian mereka dari kota sebelah, tiap hari harus naik kereta, harus lari-lari karena takut telat, ya walaupun masih telat juga sih. Mana tadi si new yang gembil ini pingsan loh karena belum sarapan"