"Bagaimana tuan putri? apakah sudah kenyang?" Tanya Adnan.
Dibalas anggukan oleh Thea. Thea tidak sanggup lagi berkata-kata, dia makan terlalu banyak tadi, sehingga dia merasakan ngantuk yang luar biasa.
"Mau kemana lagi?" Tanya Adnan.
"Kerumahmu"
Adnan menyeringai, di fikirannya dia sudah membayangkan hal-hal yang akan terjadi, sedangkan di fikiran Thea, Thea ingin tidur.
Sesampainya dirumah Adnan, Thea langsung masuk dan merebahkan tubuhnya di kursi tamu.
Adnan hanya tersenyum. Adnan pergi meninggalkan Thea. Adnan kekamarnya mengambil laptop dan beberapa buku.
Adnan berkerja sembari melihat Thea tertidur.
Tiba-tiba bel rumah Adnan berbunyi Adnan memerintahkan asisten rumah tangganya untuk membukakan pintu.
Betapa terkejutnya Adnan, ternyata Alice yang datang, seperti biasa Alice mengeluarkan suara yang berisik.
"Berisik!" Ucap Adnan kesal, kedatangan Alice sungguh merusak suasana hatinya.
"Adnan,apa kamu akan menikah?" Ucap Alice dengan mimik wajah menyedihkan.
"Ya" Jawab Adnan seadanya.
"Adnan, apa kamu melupakan janji kita?" Alice semakin merengek. membuat Adnan kesal.
Adnan pun membangunkan Thea. Thea yang setengah tersadar merasa seperti orang ling lung . Adnan membawa Thea kekamarnya.
"Kamu tidur disini, aku akan menyelesaikan urusanku dengan Alice" Adnan mengecup kening Thea lalu pergi.
Thea penasaran, Siapa itu Alice? Thea tidak pernah mendengar Adnan menyebut nama wanita lain. bahkan Adnan tidak pernah menyebut nama ayahnya.
Thea mengendap-ngendap keluar dan mengintip.
"Adnan, kenapa kamu diam saja? kenapa kamu mengabaikan aku? lalu siapa wanita tadi yang kamu bawa kekamarmu?" Alice terus mengoceh.
Adnan masih mengatur nafas, memandang laptopnya.
"Adnan, jawab aku!!" Alice berteriak. kesabaran Adnan habis. Adnan pun bangkit dari duduknya.
Thea yang mengintip di sudut tembok, merasa hatinya sakit, ternyata Alice adalah mantan Adnan, Benar kata Adnan. Alice cantik, Thea merasa insecure. Thea terus mengintip.
"Wanita tadi calon istriku, dan aku tidak ingin bicara denganmu, pulanglah!" Balas Adnan. mengusir Alice adalah pilihan yang tepat.
"Adnan? Kamu serius? Adnan kamu akan meninggalkanku demi wanita itu? bukankah kamu sangat mencintaiku?" Alice memasang wajah yang teramat sedih.
Thea yang mendengar ucapan Alice merasakan emosi. ingin rasanya dia menampar wajah Alice.
"Serius, Aku mencintaimu bukan berarti kamu berhak seenaknya menyakiti aku, aku sudah menentukan pilihanku,silahkan kamu pergi, kembali ke habitatmu!!" Adnan mengusir Alice untuk yang kedua kali.
Alice mencoba meraih tubuh Adnan, Adnan dengan sigap mendorong Alice.
"Jaga jarakmu"."Adnan, aku mencintaimu, aku sangat mencintaimu Adnan" Alice merengek berharap Adnan dapat merubah keputusannya.
"Iya, terima kasih, silahkan pergi" Adnan terus mengusir Alice. Tetapi Alice tidak pantang menyerah, dia terus membujuk Adnan agar mau kembali ke pelukannya.
"Adnan aku masih menyimpan, surat cinta pertamamu untukku, aku masih ingat bagaimana hangatnya kamu menyapaku setiap pagi, masih teringat jelas hangat kecupanmu di keningku setiap kita akan tidur" Ucap Alice mulai menjatuhkan Air mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Annoying Lecturer ( SELESAI)
Romansabagaimana jika dosen pembimbing tepat waktu bertemu dengan mahasiswi pengulur waktu? Thea Aquenne Salshabila, Seorang mahasiswi berusia 23 tahun. molor selama 6 bulan sangat lama jika di sesuaikan jadwal. Dengan berat hati, dosen pembimbing Thea ya...