Chapter 78: Decision

4.5K 697 75
                                    

Lisa POV

Aku bangun sangat pagi hari ini jadi aku bisa melihat wajahnya ketika aku membuka mata karena tidak pernah selama dia tinggal di sini aku melihat wajahnya ketika aku bangun setiap pagi karena dia hanya akan bekerja setiap malam.

Aku membelai pipinya saat dia tidur, saat itu jam 5 pagi dan kurasa semua orang sudah bangun kecuali Royalti. Aku mencium keningnya yang membuatnya mendekat ke arahku, dia memeluk pinggangku dan menempelkan wajahnya di leherku.

Tidak pernah dalam hidupku, aku akan berpikir bahwa aku akan bertemu orang biasa dan akan mencintainya seperti aku mencintai diriku sendiri. Sebelumnya, duniaku berputar di dalam Istana, belajar tentang bagaimana mengelola seluruh negeri dalam waktu dekat, berbicara dengan sepupuku dan menunggu liburan sehingga mereka dapat mengunjungi kami di Istana dan menunggu Sunmi pulang tapi kemudian semuanya menjadi terbalik ketika aku bertemu munchkin ini di sampingku, duniaku berputar pada segalanya tentang dia. Pikiran yang berbeda dan keinginan yang berbeda terhadapnya.

Rasanya duniaku akan berhenti bergerak jika gadis ini menghilang dari pandanganku. Aku masih menunggu waktu yang tepat agar aku tidak lagi menyembunyikan perasaanku atau bahkan hubungan kami kepada Royalti lainnya terutama kepada Ayahku. Aku masih merencanakan sesuatu yang tidak akan menyakiti Jennie, aku bisa membunuh seseorang yang berani menyakitinya secara fisik.

Aku mencium keningnya sekali lagi dan mengambil tangannya untuk menciumnya. Aku akan menekan bibirku di atasnya ketika aku melihat sesuatu. Apakah itu memar? Aku memeriksanya dan aku benar, itu memar. Apakah aku memegang pergelangan tangannya begitu erat sehingga lengannya pun mendapatkan memar? Aku mengulurkan lengannya untuk membuatnya lebih mudah bagiku untuk melihatnya.

Bagaimana mungkin ini bisa terjadi?

Jennie menggerakkan tubuhnya dan terbangun karena gerakan tiba-tiba yang kulakukan. Dia melihat ke arahku lalu ke lengannya, dia dengan cepat menariknya dan duduk di tempat tidur sambil menutupi tubuhnya.

"Apakah aku memegang tanganmu begitu erat tadi malam?" Aku bertanya padanya dan duduk untuk menghadapnya.

"T-Tidak. Ini bukan apa-apa, aku terbentur sesuatu.. kurasa" dia tergagap dan membuang muka. "Sepertinya aku harus pergi.." dia berkata dan mencari pakaiannya.

Aku memegang kedua bahunya untuk membuatnya menatapku. "Kau berbohong. Aku tidak akan membiarkanmu pergi jika kau tidak mengatakan yang sebenarnya, Jennie. Apa yang terjadi?" Aku bertanya. Aku tahu sesuatu terjadi. Ini bukan memar sederhana yang akan kita alami ketika kita terbentur sesuatu.

Dia menutup matanya dan air mata keluar dari matanya. "Aku takut.. Lisa, aku takut" aku menariknya untuk memeluknya dan dia menangis.

Jantungku berdegup sangat kencang hingga rasanya aku tahu apa yang terjadi. Dadaku sudah basah oleh air matanya. Aku mencium kepalanya berulang kali untuk menenangkannya.

"Bagaimana dia bisa lolos dari Dungeon? Dia mengejarku, Lisa. Aku takut dia akan membunuh keluargaku" katanya di sela isak tangisnya. Aku membelai punggungnya untuk membuatnya tenang.

Aku melepaskan pelukan kami untuk membuatnya menatapku. "Aku tidak akan membiarkan itu terjadi lagi, Jennie. Aku berjanji padamu, oke? Aku di sini" kataku lembut dan menghapus air matanya.

"Dia memegang pergelangan tanganku dan menarikku dengan agresif. Aku takut dia akan membunuhku, Lisa. Tidak, maksudku, tidak apa-apa untuk menyakitiku tetapi tidak pada ibu atau ayahku" katanya. Aku mengertakkan gigi memikirkan bahwa Kai mengejarnya, aku ingin melihatnya dan aku akan memastikan bahwa aku akan membunuhnya dengan tanganku sendiri. Dia tidak pernah kapok.

Saat aku menatap matanya, aku akan berbohong jika aku mengatakan pada diriku sendiri bahwa dia baik-baik saja. Dia benar-benar ketakutan, mengetahui bahwa dia tidak dapat menyusun kata-katanya dengan benar.

You Are My Kingdom - JENLISA (ID) GxG ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang