ketujuh

191 47 0
                                    

Dahyun kini sudah berada di kantor jaehyun. Saat dia memasuki kantor ini, dia merasa aneh. Entah hanya perasaan nya saja atau memang benar adanya. Semuanya terlihat kaku. Ah maksudnya, para pegawai kantor kakaknya ini yang terlihat kaku terhadapnya dan ada beberapa yang terlihat berbisik-bisik. Tapi coba dahyun abaikan perasaan itu.

"Kita ke lantai 9. Ruangan ku disana. Ayo"ucapan jaehyun mengembalikan dia ke kesadaran nya

"Hmm kajja"ucap dahyun mengikuti jaehyun dari belakang untuk menuju ke lift

Sampai diruangan jaehyun, dia langsung duduk disofa dan jaehyun duduk di kursi kerjanya. 2 jam dahyun hanya diam sambil memainkan handphone nya, sambil sesekali nyemilin kue yang jaehyun sediakan dengan suruhan sekertaris nya. Dahyun merasa bosan. Tidak dirumah, di kantor sama saja. Dirinya ingin sekali jalan-jalan keluar sebentar, tapi apa jaehyun mengijinkan nya? Akan dahyun coba.

"Oppa"panggil dahyun. Untung jaehyun langsung menyaut walau dengan deheman, namun atensinya langsung berpusat ke dahyun.

"Aku bosan"ucap dahyun lagi dengan menunjukkan raut wajah cemberutnya

Jaehyun yang melihat itu tersenyum, dia merasa gemas dengan adiknya ini. Persis seperti mina nya. "Kamu mau kemana?"tanya jaehyun

Dahyun mengangkat kedua bahunya "engga tau. Pengen jalan-jalan aja. Apa boleh aku jalan-jalan keluar sebentar?"tanya dahyun

"Tidak boleh sendirian"ucap jaehyun

"Ya udah,kalau begitu sama oppa. Yuk oppa, kita jalan-jalan"ucap dahyun

"Baiklah, Kita ke mall saja. Bagaimana, mau?"tanya jaehyun dan di jawab antusias oleh dahyun

"Mau banget. Aku udah lama engga ke mall"ucap dahyun

Jaehyun tersenyum mendengar itu dan segera membereskan berkas-berkas yang sudah selesai dia kerjakan dan dia segera berdiri dari kursinya dan memakai jas yang tadi dia lepas.

Jaehyun dan dahyun keluar dari ruangan dan segera untuk menuju ke tempat parkir mobil.

.

Beberapa menit menempuh perjalan untuk mencapai mall, akhirnya mereka tiba disebuah mall terbesar di wilayah tersebut. Memarkirkan mobil lalu setelahnya segera keluar dan memasuki mall.

Dahyun terlihat sangat antusias sekali, ini adalah pertama kalinya dia keluar rumah lagi setelah pulang dari rumah sakit itu. Dahyun berjalan duluan, meninggalkan jaehyun dibelakang yang tersenyum melihat sang adik terlihat bahagia.

Berkeliling mall dengan sesekali ah tidak, tapi beberapa kali membeli jajanan atau minuman yang dahyun inginkan dan jaehyun juga yang mengeluarkan uang, jaehyun tersenyum saat beberapa kali dahyun minta ini dan itu. Ingin jaehyun bilang tidak, tapi melihat wajah melas sang adik membuatnya mengurungkan kembali niatnya itu.

Setelah puas dengan beberapa makanan dan minuman, dahyun mengajak jaehyun untuk memasuki wahana permainan. Dahyun sangat antusias dengan semua permainan yang dia lihat, layaknya anak kecil yang baru pertama kali diajak ke wahana bermain.

Dahyun mengajak jaehyun bermain basket, dan disetujui oleh jaehyun. Dahyun banyak tersenyum dan tertawa, jaehyun melihat itu merasakan hatinya menghangat dan ikut bahagia. Sampai dahyun yang terlalu asik dan bersemangat setelah selesai bermain basketnya, dia memilih permainan dance pump it up. Dahyun mencoba nya sendiri dan bergerak mengikuti arahan yang terpampang dilayar. Asik berjoget, membuat kaki dahyun tanpa sadar keluar dari garis kotak permainan. Jaehyun yang melihat sang adik akan oleng, segera menghampiri nya dan menangkap tubuh sang adik.

Pandang mereka terkunci satu sama lain, membuat kinerja jantung mereka dua kali lipat memompanya. Dahyun orang pertama yang memutuskan kontak mata itu dan segera memberikan jarak antara dia dan jaehyun, dahyun tersenyum. bahwa mungkin jika sang kaka tidak tanggap, ada kemungkinan dirinya akan celaka karena jatuh.

Akhirnya Jaehyun memutuskan mengajak dahyun keluar dari area permainan itu dan membawanya ke tempat makan didalam mall. Makanan ala jepang menjadi pilihan jaehyun.

Jaehyun memilih tempat private untuk tempat mereka makan, lalu setelah itu memesan makanan sesuai keinginan mereka.

Jaehyun memilih tempat private untuk tempat mereka makan, lalu setelah itu memesan makanan sesuai keinginan mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Makanan telah tersaji dimeja, dan mereka menikmati makanan mereka masing-masing. Suasana cukup hening, namun sesekali ditemani dengan obrolan kecil dan santai.

Setelah menghabiskan waktu hampir setengah jam untuk makan, dahyun ijin ke toilet terlebih dahulu.

.

Selesai urusan di kamar mandi dan mencuci tangannya, dahyun segera kembali ke tempat tadi mereka makan. Saat akan keluar, dahyun tidak sengaja bertabrakan dengan ibu-ibu yang ingin masuk kamar mandi.

Membantu ibu tersebut mengambil handphone nya yang terjatuh dibawah, dan sang ibu tersebut pun mengambil tas nya yang juga terjatuh. Dahyun memberikan handphone itu tanpa melihat dengan jelas wajah ibu tersebut karena beliau masih sibuk mengambil tas nya dan ternyata isinya pun ada yang berhamburan. Berniat ingin membantu setelah memberikan handphone nya, namun urung karena dahyun sudah dipanggil oleh jaehyun.

"Mina, ayo kita pulang"ucap jaehyun melihat dahyun yang ternyata sudah ada didepan pintu kamar mandi

"Ne oppa"ucap dahyun dan segera mengikuti langkah jaehyun

Ibu tersebut baru selesai membereskan tas nya yang isinya berjatuhan lalu memasukkan handphone nya kedalam tas, bermaksud ingin berterima kasih pada perempuan yang sudah dia tabrak namun urung karena ternyata perempuan itu sudah pergi. Tapi tunggu, suara itu. Dia merasa familiar dengan suaranya. seperti suara, seseorang.

Dia segera berbalik arah dan mencoba memastikan orang tersebut orang yang familiar atau bukan, namun sudah tidak ada. Mungkin karena dia terlalu rindu dahyun, dia menyangka bahwa itu dahyun. Pikirnya. Akhirnya dia pun kembali ke kamar mandi, meneruskan niatnya yang tertunda.

.

.

Di dalam sebuah mobil yang sedang malaju santai, jaehyun fokus mengemudikan mobilnya dan dahyun terdiam. Mengingat perempuan yang tadi tidak sengaja menabraknya. Dia merasakan perasaan aneh di dadanya, berdesir yang jika diungkapkan adalah perasaan rindu.

Namun, dia tidak mengenal perempuan tersebut. Dan jika dilihat dari umurnya, mungkin seumuran dengan sang ibu. Aneh. Tapi dirinya seperti merindukan seseorang, tapi siapa? Dan kenapa? Mencoba berpikir itu, membuat kepala dahyun berdenyut. Dan tanpa sadar, dia menghela nafas kasar berkali-kali.


#t.b.c

AmnesiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang