Februari 2007.
James, 21 tahun. Mahasiswa semester 7. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Calon Mantri di Manado nanti, Amin.
"James Rundengan!"
Pria yang dipanggil menoleh, ia memakai baju lab. Mereka sedang praktek, seluruh penghuni lab menoleh ke arah Nat, yang tadi memanggil. James menghampiri Nat, seorang lelaki sipit tadi yang memanggil namanya, ia menunggu di pintu masuk lab.
James mengangguk bertanya."Sudah dapat Band pengisi acara minggu depan?"
James menggigit bibirnya berpikir, lalu menoleh ke belakang. Dosen Lim sedang memandanginya. Menunggu dia selesai dengan urusannya.
"Kita bicarakan ini sejam lagi, aku harus kembali ke dalam."
Nat melongok ke dalam, Pak dosen memandang sambil berdecak pinggang. Nat tersenyum kikuk, mengangguk sopan kemudian berbalik keluar dan sedikit berlari menuruni tangga. Tapi sebentar dia kembali lagi ke pintu lab, sesuatu baru saja terlintas di pikirkannya.
"Sstt! James!" Bisiknya, semua penghuni lab kembali menoleh serempak.
"Nehemiah?" Tegur Pak Lim lagi, James tersenyum masam sambil mengangkat dan menyatukan kedua telapak tangannya. James harus meminta maaf pada semua penghuni lab, ia sedikit mengutuk sahabatnya itu dalam hati, tapi ia masih berani meminta izin sebentar.
"Kenapa lagi?"
"Aku tahu siapa yang bisa diajak jadi vokalis, bukan cuma vokal. Tapi sebuah Band!" Ucap Nat dengan wajah ceria, ia tersenyum bahagia membuat matanya membentuk garis kecil dan pipi putihnya membulat.
.
.
."Tapi kan aku enggak kenal sama dia, ngomong aja enggak pernah, liat dia aja cuma beberapa kali. Aku bahkan enggak yakin, kalo dia sudah pernah liat aku apa enggak."
James dan Nat menapaki jalan kecil yang diapit bangunan-bangunan Fakultas menuju kantin.
"Percaya saja sama aku, kamu ke Fakultasnya saja sebentar sore ini, mereka suka nongkrong disana sampai malam."
"Kok kamu tahu banget?" James mengangkat alisnya menatap sahabatnya ini curiga.
Nat seperti tersengat listrik. Tubuhnya gelagapan, "Anu.. aku kan punya teman anak mesin hehe," Nat berdelik.
"Kalo gitu kenapa enggak kamu saja yang ngajak?"
"Enggak bisa James. Aku malu."
"Kamu suka kan sama dia?" Goda James.
Ya, Nat adalah seorang gay dan dia tidak menutup-nutupi hal itu. Dia seorang gay yang terbuka dan merdeka. Dia menutup telinga kepada semua cibiran orang-orang sehingga dia selalu terlihat positif dan ceria. Semua orang tahu, termasuk orang tuanya. Tapi sesungguhnya dia sendiri belum pernah memiliki pacar lelaki selama ini.
"Hus! Bukan suka yang kayak begitu, ya."
"Ck. Terserah, ya sudah aku nanti temui dia."
"Nah, begitu... ke kantin, yuk?"
Nat sudah menggandeng James dan menyeretnya ke kantin sebelum James menolak ajakannya.
Senin, 12 februari 2007.
Jam empat sore, James menginjakkan kakinya untuk kedua kalinya ke fakultas Teknik. Yang pertama kali sewaktu dia harus menemui dosen untuk urusan himpunan.
James berjalan melewati anak-anak teknik mesin yang melirik-lirik pada dia, sampai James sendiri hampir salah tingkah karena tatapan-tatapan mereka padanya. Bahkan ada yang berani bersiul kepadanya. Beberapa dari mereka sepertinya mahasiswa abadi yang belum lulus-lulus sejak bertahun-tahun. Matanya sibuk melihat dan mencari-cari seseorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
februari
Fanfiction[NetJames Fanfiction] semua yang terjadi dibulan februari. ✍️: 2021 repost: 2022 status: telah direvisi seadanya, sudah selesai.