Jennie POV
Sehari telah berlalu, aku memberi tahu Lisa bahwa aku akan bekerja malam ini karena besok adalah saat yang paling ditunggu semua orang. Itu pernyataan Lisa, Para Lord sudah cuti sejak kemarin. Aku memutuskan untuk pergi ke kampus hari ini untuk mengikuti ujian khusus untuk kuis yang aku lewatkan pada beberapa hari terakhir aku tidak hadir.
"Eomma, aku pergi!" Teriakku dari ruang tamu, dia sibuk mengelap tubuh ayahku.
"Hati-hati sayang" balasnya.
Aku segera menutup pintu dan berjalan menuju gerbang kami. Sejujurnya, aku masih berpikir apakah aku harus tetap di rumah atau menghadiri kelasku tetapi ayahku menyuruhku pergi ke kampus dan dia akan baik-baik saja. Aku percaya padanya jadi aku memilih untuk mengikuti apa yang dia katakan.
Ketika aku sedang berjalan melalui jalan setapak, aku merasa seseorang mengikutiku. Aku menoleh ke belakang dan ada mobil hitam tidak begitu jauh dariku. Jangan bilang itu Kai lagi? Tidak, aku sangat takut padanya. Dia menarikku dengan agresif terakhir kali kami bertemu, aku benar-benar ketakutan sehingga aku bahkan tidak bisa mengatakan sepatah kata pun untuk meminta bantuan. Aku melihat kejahatan di dirinya, aura gelap dan matanya adalah satu-satunya hal yang tidak ingin kau lihat selama sisa hidupmu.
Dia bukan Kai yang kukenal, dia bukan Kai yang tumbuh bersamaku. Dia dibutakan oleh semua yang dia miliki. Dia tidak peduli dengan Keluarganya yang mati-matian hanya untuk melihatnya. Aku tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi mengapa dia melarikan diri dari Dungeon dan mengapa aku bekerja dengan Lisa sebagai dayang karena dia memiliki Dara, maksudku aku tidak mengeluh tetapi aku hanya bingung dengan apa yang terjadi.
Saat aku sedang sibuk melihat-lihat di trotoar, seseorang melemparkan sebutir telur ke arahku. Untungnya tidak mengenaiku, aku segera melihat ke seberang jalan dan melihat tiga remaja memegang banyak telur.
"Yah!" Aku meneriaki mereka, bukannya takut mereka melemparkan sebutir telur lagi yang dengan cepat kuhindari sambil memblokirnya memggunakan buku-bukuku.
Aku melihat mereka lagi dengan gigi terkatup tetapi mereka melemparkan telur lagi dan untungnya mobil hitam tadi memblokirnya. Pintu dengan cepat terbuka dan Ser Jin Young muncul.
"Masuk" perintahnya. Aku segera masuk ke dalam mobil tanpa bertanya. Apakah aku harus bekerja lebih awal hari ini?
Aku melihat ke luar mobil dan melihat ketiga remaja itu dikejar oleh salah satu penjaga bersama Jin Young. Dia dengan cepat kembali ke dalam mobil ketika dia tidak berhasil.
"Apakah kau baik-baik saja Miss. Kim?" Jin Young bertanya, dia melihat ke kaca spion untuk memeriksaku lalu sopirnya mengemudikan mobilnya.
"Ya. Buku-bukuku tidak apa-apa, kurasa" kataku sambil mengangkat bukuku untuk menunjukkan kepadanya bagaimana telur pecah di atasnya.
"Oh" dia memberiku tisu dengan senyum di wajahnya. "Saya senang kami tidak terlambat. Kenapa anak-anak itu mengejarmu?" Dia bertanya yang membuatku bertanya pada diri sendiri juga.
Aku tidak tahu apa yang terjadi, sebelumnya sekelompok remaja menyiramkan seember air padaku lalu sekarang telur? Apakah ada alasan? Terakhir kali, Ibuku memberitahuku ketika dia membeli beberapa bahan makanan, semua orang memandangnya dan beberapa penjual tidak memberikan apa yang dia minta.
"Aku tidak tahu.. sungguh" kataku kosong. "Lagipula apa yang membuatmu berada di sini?" Aku bertanya kepadanya.
"Katakan saja saya ada urusan yang harus saya selesaikan lalu saya bertemu denganmu" jawabnya tanpa menatapku.
"Oh. Aku benar-benar berpikir bahwa Ratu membutuhkanku hari ini" aku terkekeh dan melihat jam tanganku, aku masih punya banyak waktu untuk belajar nanti sesampainya di kampus, Syukurlah Jin Young datang tepat waktu.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Kingdom - JENLISA (ID) GxG ✔
Fanfiction"Aku menunggu satu dekade hanya untuk melihatmu" Sebuah foto yang akan aku hargai sampai nafas terakhirku. (ADAPTASI FANFIKSI JENLISA) Cerita ini merupakan terjemahan atau versi Bahasa Indonesia dari "You are My Kingdom" yang ditulis oleh @Mandulim...