POV Karim
Akhirnya, aku mendapat restu ibuku dan diizinkan beliau untuk menikah dengan Mevrouw Sofia. Aku tidak pernah menyangka Allah menakdirkanku sebagai seseorang yang mejadi perantara datangnya hidayah-Nya pada seorang Putri Kerajaan Belanda walaupun aku bukan seorang ulama.
Sejujurnya, andaikan Mevrouw Sofia tidak ditakdirkan untuk menjadi pasangan hidupku, aku tidak peduli tapi, entah kenapa dan bagaimana aku sampai pada tahap ini, tahap di mana aku dan dia sebentar lagi akan menjadi sepasang suami istri yang sah setelah kami melaksanakan Ijab Qabul kami.
Satu hal yang keraap aku khawatirkan adalah, Mevrouw Sofia malu memiliki suami sepertiku. Aku ini hanyalah seorang mahasiswa lulusan fakultas desain untuk tingkat S1 ku dan lulusan jurusan Hukum Bisnis untuk tingkat S2 ku. Memang aku sudah memiliki banyak uang dan usaha berupa studio animasi kecil yang cukup sering diminta oleh perusahaan besar untuk mengerjakan suatu proyek serta perusahaan penerbitan kecil tapi, jika dibanding dengan Mevrouw Sofia, aku rasa beliau lebih kaya dibanding diriku.
Aku rasa, cinta itu memang buta. Saat cinta telah datang dan menempati hati seseorang maka, pandangan mata seseorang yang ditempati oleh rasa yang bernama cinta takkan dapat melihat kekurangan yang terdapat pada sosok orang yang telah berhasil mendatangkan rasa cinta itu dan jika aku berpikir mengenai segala kekurangan yang aku miliki, terkadang itu membuatku merasakan ketakutan yang amat besar karena, aku takut kekurangan yang aku miliki akan membuatku menyakiti Mevrouw Sofia dan aku tidak ingin hal itu terjadi. Mevrouw Sofia sudah cukup menderita akibat ulah mantan tunangannya dan aku sangat tidak ingin menjadi orang kedua yang menyebabkan hati, jiwa, dan raganya tersakiti.
Oh ya, aku baru ingat. Aku memiliki suatu rahasia yang belum pernah aku beritahu padanya sama sekali. Terkadang mengingat itu membuatku merasa bersalah tapi, saat aku ingat masa di mana aku pertama kali melihat senyuman manisnya yang terbentuk di bibirnya dan wajahnya yang merona saat aku mengatakan padanya bahwa kue Klappertaart buatannya sangat lezat dengan nada riang dan bersemangat, aku selalu mengurungkan diri untuk mengatakan hal itu.
Alasan aku ingin mengungkapkan kelainan fisik Conginetal Analgesia yang aku miliki padanya adalah, karena aku telah mengatakan padanya bahwa aku menyukai kejujuran dan aku merasa seperti seseorang yang bermuka dua ketika aku ingat saat di mana aku berbohong padanya hanya karena aku ingin melihat senyuman manisnya dan tidak ingin membuatnya kecewa dengan memberikan jawaban sesungguhnya mengenai matinya sebagian besar saraf perasa yang ada pada lidahku yang menyebabkanku tidak mengetahui apakah sebenarnya kue Klappertaart buatannya enak atau tidak.
Ah, sial. Aku benar-benar ingin membuatnya bahagia tapi di sisi lain, aku juga tidak ingin suatu saat nanti akan membuatnya kecewa dan tersakiti saat ia mengetahui bahwa aku ini tidak bisa merasakan rasa makanan dengan baik yang menyebabkan aku sama sekali tidak mengetahui apakah sebenarnya makanan yang ia telah masak untukku rasanya lezat atau tidak yang nantinya dapat menyebabkan seluruh usahanya untuk membahagiakanku dengan memasak makanan untukku menjadi kesia-siaan belaka.
Ah, sudahlah. Aku sudah memutuskan, aku akan mencoba memberitahunya rahasia yang aku miliki padanya saat kita sudah sah menjadi sepasang suami dan istri dan apapun reaksinya nanti setelah ia mengetahui mengenai rahasiaku, aku akan menerimanya dengan tulus. Setidaknya, aku ssudah berusaha untuk menjaganya dari melakukan suatu kesia-siaan yang hanya akan menghabiskan waktu dan tenaganya saja.
Mengenai jadwal Ijab Qabulku dengan Mevrouw Sofia, itu akan dilaksanakan dalam kurun waktu satu bulan lagi. Untuk mengantisipasi serangan dari musuh yang ingin membinasakanku dan Mevrouw Sofia serta mengantisipasi segala usaha mereka yang ingin mencelakai kami berdua, prosesi Ijab Qabul yang akan aku lakukan dengan Mevrouw Sofia akan dilakukan di rumahku dan yang menjadi saksi adalah anggota keluargaku sendiri yang terdiri dari kedua orang tuanya Muhamed dan Muhamed serta kedua orang tuanya Mevrouw Sofia dan beberapa orang dari kantor kementrian urusan agama sedangkan untuk Walimahannya akan dilaksanakan di sebuah penginapan kecil yang telah keluargaku dan keluarganya Mevrouw Sofia booking sejak dua bulan yang lalu.
Semua rencana mengenai prosesi pernikahan kami beserta perayaannya kami rahasiakan dari publik dan baru akan kami publikasikan ke publik dan awak media setelah kami sudah selesai dengan prosesi Ijab Qabulnya. Semua ini kami lakukan karena, walaupun kami sudah menang melawan partai fasis Neo-NSB dan para pejabat tinggi yang berasal dari partai tersebut sudah mendekam di balik jeruji besi, tetap saja kami belum mengetahui secara pasti siapa dalang sesungguhnya yang merencanakan pembunuhan terhadap Mevrouw Sofia.
Satu hal yang kami tahu secara pasti adalah, dia masih ada di luar sana, menunggu waktu yang tepat untuk menyerang dan membinasakan kami dan selama dia masih berkeliaran di luar sana maka kami juga harus selalu waspada terhadap segala kemungkinan situasi yang dapat terjadi yang dapat menyebabkan kami terlalu mudah diserang dan dicelakai lagi. Tidak lagi, kali ini kamilah yang harus bergerak selangkah lebih maju daripada musuh kami.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Darah Dan Hati 2 Dream Reality
Historical FictionKelanjutan cerita dari Novel "Antara Darah dan Hati", berkisah di dunia alternatif di mana karakter novel pertama memiliki latar belakang yang berbeda. Setelah gagal menghentikan aksi ritual Okultis Belanda, Karim Dawala Sokolovic dikejutkan oleh ke...