7|BUKIT CINTA

2K 184 43
                                    

Petang menyapa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Petang menyapa. Azan Ashar terdengar dari handphone pemuda 20 tahun yang tengah bercanda dengan kekasih halalnya. Lantas azan itu menghentikan keduanya.

"Ra, mandi yuk!" ajak Gus Lutfi.

"Kamu dulu saja, Bi," jawab Maira.

"Mandi bareng, Humaira," jelas Gus Lutfi.

Maira mengerjap lucu. "Mandi bareng, Bi?"

"Iya, dalam Islam 'kan di sunnahkan untuk mandi bersama bagi pasangan suami istri," jawab Gus Lutfi.

"Tapi, janji cuma mandi saja! Jangan aneh-aneh!" ucap Maira.

"Iya, sayang. Cuma mandi kok," jawab Gus Lutfi.

"Yasudah, ayo mandi!" balas Maira.

"Sini!" Gus Lutfi membopong Maira ke kamar mandi. Si empu hanya diam membiarkan suaminya berbuat apapun.

Hanya membutuhkan sekitar lima belas menit, keduanya sudah keluar dengan baju yang terpasang rapi di tubuh mereka. Maira langsung menyiapkan alat sholat untuk dirinya dan juga sang suami.

"Silakan, Bi!" Maira mundur setelah menggelar sajadah untuk Gus Lutfi.

Dengan khusu' pasangan kekasih halal itu menjalankan sholat Ashar. Sepuluh menit bermunajat lewat sholat, Gus Lutfi dan Maira melanjutkan dengan muraja'ah bersama. Saling sambung ayat mengasah kemampuan masing-masing.

"Shadaqallahul 'azhim." Keduanya mengakhiri mengajinya.

"Humaira, gantilah pakaianmu! Ikut aku pergi," titah Gus Lutfi.

"Iya, Bi," jawab Maira. Gadis itu membuka koper yang berisi baju-baju.

"Ini, Bi," Maira memberikan baju untuk dipakai suaminya.

Keduanya pun berganti pakaian sebelum akhirnya keluar villa dengan bergandengan tangan. Mereka terlihat sangat serasi. Hoodie couple berwarna biru awan yang melekat di tubuh keduanya, menambah kesan serasi. Gus Lutfi membukakan pintu mobil yang sudah dia sewa untuk dipakai selama liburan.

"Silakan tuan putri!" ucap Gus Lutfi.

Maira terkekeh malu dengan perlakuan suaminya. Gadis itu masuk ke dalam mobil diikuti sang suami. Mobil mulai melaju menjauh dari wilayah villa.

"Bi, kita mau ke mana si?" tanya Maira.

"Mau lihat sunset, Ra," jawab Gus Lutfi.

"Di mana maksudnya?" jelas Maira gemas.

"Nanti juga kamu tau," jawab Gus Lutfi.

"Ishh! Mainnya rahasiaan ah!" rajuk Maira.

Gus Lutfi hanya terkekeh, tetap menjalankan mobilnya. Sekitar sepuluh menit, Gus Lutfi menghentikan mobilnya. Pemuda itu turun lebih dulu untuk membukakan pintu.

Habibi&Humaira [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang